Sunday 21 December 2014

[Cerpen Horor] Teror Boneka Salju





Judul :Teror Boneka Salju
Oleh : Kazuhana El Ratna Mida

Dania membayangkan akan segera bermain salju, bisa membuat boneka yaang dia suka—boneka salju seperti yang sering dia lihat di televisi. Matanya berbinar, dia tak sabar ingin segera terbang ke Amerika.

Dania sampai tidak bisa tidur karena menunggu hari esok datang. Ya, tengah malam ini dia masih terjaga, hingga suara aneh yang membuat dia ingin segera memejamkan mata.

“Anak nakal, harus di singkirkan!”

Berkali-kali Dania mendengar suara itu.

“Siapa yang berbicara?” tanyanya takut.

Tak ada jawaban. Sunyi. Mungkinkah itu hanya imajinasi? Semoga saja. Dania pun menaikkan selimut dan mencoba menutup mata.
Dania hampir saja terlelap ketika dia dikejutkan dengan suara berisik yang berasal dari halaman rumahnya.

Srek srek srek

Itu seperti suara orang yang menyapu di halaman. Dania, takut tapi juga penasaran, dia mengendap endap berjalan menuju jendela kamarnya. Ternyata dugaannya salah, bukan orang menyapu tapi pembunuhan yang mengerikan.

Betapa kagetnya Dania melihat Kian, temannya di sekolah yang terkenal nakal dan usil telah bersimbah darah. Diseret dengaan kasar oleh sosok putih besar bermata merah—yang ternyata boneka salju. Bagaimana bisa? Mungkinkah mitos tentang adanya boneka salju yang suka mengejar anak-anak nakal dan manja itu ada? Dania bergidik ngeri.

*****
Boneka salju masih beridiri di sana, dengan mata merah menyala menatap Diana yang ternganga. Sosok itu membawa juga memiliki kuku panjang yanag siap untuk menerkam siapa saja.

Beberapa detik Dania terpana, lalu ketika dia tersadar segera memilih untuk tidur saja. Namun, betapa kagetnya dia ketika sosok putih besar itu kini malah sudah berada di hadapannya.


Dia memperlihatkan taringnya yang membuat Diana makin ketakutan. Dia mundur beberapa langkah, dia harus kabur dan membangunkan orang tuanya.

“Kemarilah, anak nakal!” ucap sosok putih itu, dia mencoba menggapai Dania.

Dia menggeleng, dia secepat kilat berlari karena rasa takut yang menyeilmuti. Bagaiamana dia ada di sini?

“Aku bukan, anak nakal!”

“Pergi, kau! Jangan ganggu aku!” teriak Dania.

“Ibu! Ayah! Tolong aku!” Dania semakin ketakutan dan berlari kencang. Tapi tak seorang pun yang mendengarnya.

Dania berlari menjauh dari jangkauna dari boneka salju yang mengerikan itu. tapi dengan gesit ternyata dia bisa mengimbangi langkah Dania. Dia sempat menusuk kaki Dania dengan kuku panjangnya.

Darah mengalir di kakinya, dia menjerit kesakitan.

“Kenapa kau mengejarku?”

“Kau anak nakal yang sangat manja, menyusahkan orang tua” ucap boneka salju itu.

Dania ingat kemarin dia memang merengek untuk dibelikan tiket keluar negeri agar bisa bermain salju. Tapi dia tidak nakal.

“Kau nakal, dan manja!” ucap boneka salju lagi.

Lalu memukul Dania sangat keras. Dan dia tak sadarkan diri.

Esok paginya, Dania langsung menolak pergi ke Amerika seperti rencana semula. Bahkan dia jadi takut dengan boneka salju tak ingin melihatnya. Meski itu seperti mimpi, tapi bekas luka di kakinya masih ada dan masih terasa nyeri hingga sekarang.

Srobyong, 18 Desember 2014

No comments:

Post a Comment