Monday 14 May 2018

[Resensi] Cerita dan Aktivitas Penuntun Akhlak Islami

Dimuat di Harian Analisa Medan, Jumat 27 April 2018



Judul               : 365 Cerita dan Aktivitas  Penuntun Akhlak Islami
Penulis             : Dian K & Tethy Ezokanzo
Ilustrasi           : Doni Rakhman
Penerbit           : Qibla
Cetakan           : Pertama, 29 Januari 2018
Tebal               : 978-602-455-293-0
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatu Ulama, Jepara

Pendidikan akhlak sudah semestinya dikenalkan kepada anak sejak dini. Karena akhlak adalah pondasi utama bagi sikap yang dimiliki seseorang. Dengan memiliki akhlak yang baik, maka hal itu akan menjadi bekal anak dalam bergaul dan menempatkan diri di lingkungan. Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk mengenalkan dan memberi teladan akhlakul kharimah pada anak.  

Memang proses dalam pengenalan akhlak itu tidak akan mudah, oleh karena itu perlu ada pembelajaran secara bertahap dan  terus- menerus, agar anak terbiasa. Selain itu penting diketahui orangtua, dalam mengenalkan anak kita perlu melakukannya dengan cara yang menyenangkan, ramah dan mudah dipahami, ehingga anak tidak  cepat bosan atau malah tertekan.

Buku “365 Cerita dan Aktivitas  Penuntun Akhlak Islami” saya pikir akan sangat cocok dibaca bagi anak dengan orangtua sebagai pendamping. Karena di dalam buku ini terdapat berbagai kegiatan yang  bisa dijadikan teladan selama satu tahun penuh. Buku ini dilengkapi dengan kisah seru,  ilustrasi menarik,  pantun, hadis dan doa yang bisa dihafal anak.  dipaparkan dengan bahasa sederhana, dan tidak terkesan menggurui membuat buku ini sangat layak dibaca.

Misalnya saja pada bulan Januari anak diajak mengenal akhlak baik.  Misalnya dalam suatu kisah,  
ada Ade yang kesulitan dalam pelajaran matematika. Suatu hari dia bersempatan menyontek, karena melihat  soal ujian matematika yang sedang di foto kopi. Ade bahkan sempat mengambil kertas ujian tersebut. Namun Ade sadar, menyontek adalah perbuatan tercela. Lebih baik dia jujur dan belajar lebih giat daripada melakukan kecurangan (hal 3).

Atau dalam kisah lain yang dialami Zahra.  Tanpa sengaja Ali merusak  kolase buat Zahra. Padahal Zahra sudah berusaha membuat kolases itu seharian.  Karena takut dapat amarah dan amukan dari Zahra, Ali memilih sembunyi di kamar. Tapi ketika tanpa sengaja dia mendengarkan percakapan Zahra dan ibunya, ketika melihat kolasenya rusak, Ali akhirnya merasa bersalah dan meminta maaf (hal 15).

Kemudian di bulan Februari, anak diajak belajar tentang keimanan.  Dalam sebuah kisah berjudul “Percaya pada Allah” di sini akan dikenalkan dengan sikap berserah dan tawakal kepada Allah. Tapi tentu saja setelah melakukan usaha. Diceritakan Papa Haifa di-PHK karena perusahaan tempatnya bekerja bangkrut.  Akan tetapi ketika mencoba mencari pekerjaan baru, Papa Haifa tidak kunjung dapat pekerjaan baru. Akhirnya Papa Haifa memilih berjualan roti bakar. Sayangnya bukannya untung, jualan itu lebih sering rugi. Haifa pun jadi sedih. Akan tetapi Papa Haifa tidak menyerah, akhirnya lambat laun usaha itu mulai berkemnang (hal 35).

Dan di bulan Maret, anak diajak belajar saling menyayangi. Seperti yang dilakukan Dino ketika memiliki adik baru. Awalnya tentu saja Dino sebal dan takut. Dia khawatir kalau ada adik baru, maka perhartian ibu dan ayahnya akan berkurang. Tapi anggapan itu ternyata salah. Dino pun tidak lagi benci pada adiknya. Di malah merasa sayang, karena adiknya sangat lucu.

Selain beberapa kisah tersebut tentu saja masih banyak kisah lain yang tidak kalah seru dan menarik.  Misalnya di bulan April anak akan dikenalkan dengan masalah ibadah, selanjutnya di bulan  Mei, berbakti kepada orangtua, bulan Juni, sedekah, bulan Juli Dakwah dan Jihad, dan banyak lagi.

Keunikan lainnya,  dalam buku ini juga dilengkapi kisah sejarah nabi dan sahabat yang patut dijadikan renungan.  Anak jadi mengenal sejarah  kepemimpina  Abu Ubdaiha—pemimpin yang rendah hati, Salman Al-Farisi gubernuh yang sangat sederhana, masuknya Bilal pada agama Islam dan banyak lagi.

Dalam buku ini kita juga diajari bersikap amanah, selalu bersyukur, menyayangi binatang, memiliki sikap empati, rajin beribadah, hormat peada orangtua dan sikap-sikap terpuji lainnya. Dilengkapi dengan aktivitas seru yang menididik anak, rasanya sangat rugi jika tidak memiliki dan membaca buku ini.

Srobyong, 22 April 2018

No comments:

Post a Comment