Dimuat di Harian Analisa Medan, Jumat 27 April 2018
Judul :
365 Cerita dan Aktivitas Penuntun Akhlak
Islami
Penulis :
Dian K & Tethy Ezokanzo
Ilustrasi :
Doni Rakhman
Penerbit :
Qibla
Cetakan :
Pertama, 29 Januari 2018
Tebal :
978-602-455-293-0
Peresensi :
Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatu Ulama, Jepara
Pendidikan akhlak sudah semestinya dikenalkan kepada
anak sejak dini. Karena akhlak adalah pondasi utama bagi sikap yang dimiliki
seseorang. Dengan memiliki akhlak yang baik, maka hal itu akan menjadi bekal
anak dalam bergaul dan menempatkan diri di lingkungan. Oleh karena itu penting
bagi orangtua untuk mengenalkan dan memberi teladan akhlakul kharimah pada
anak.
Memang proses dalam pengenalan akhlak itu tidak akan
mudah, oleh karena itu perlu ada pembelajaran secara bertahap dan terus- menerus, agar anak terbiasa. Selain
itu penting diketahui orangtua, dalam mengenalkan anak kita perlu melakukannya
dengan cara yang menyenangkan, ramah dan mudah dipahami, ehingga anak
tidak cepat bosan atau malah tertekan.
Buku “365 Cerita dan Aktivitas Penuntun Akhlak Islami” saya pikir akan
sangat cocok dibaca bagi anak dengan orangtua sebagai pendamping. Karena di
dalam buku ini terdapat berbagai kegiatan yang
bisa dijadikan teladan selama satu tahun penuh. Buku ini dilengkapi
dengan kisah seru, ilustrasi
menarik, pantun, hadis dan doa yang bisa
dihafal anak. dipaparkan dengan bahasa
sederhana, dan tidak terkesan menggurui membuat buku ini sangat layak dibaca.
Misalnya saja pada bulan Januari anak diajak
mengenal akhlak baik. Misalnya dalam
suatu kisah,
ada Ade yang kesulitan
dalam pelajaran matematika. Suatu hari dia bersempatan menyontek, karena
melihat soal ujian matematika yang
sedang di foto kopi. Ade bahkan sempat mengambil kertas ujian tersebut. Namun
Ade sadar, menyontek adalah perbuatan tercela. Lebih baik dia jujur dan belajar
lebih giat daripada melakukan kecurangan (hal 3).
Atau dalam kisah lain yang dialami Zahra. Tanpa sengaja Ali merusak kolase buat Zahra. Padahal Zahra sudah berusaha
membuat kolases itu seharian. Karena
takut dapat amarah dan amukan dari Zahra, Ali memilih sembunyi di kamar. Tapi
ketika tanpa sengaja dia mendengarkan percakapan Zahra dan ibunya, ketika
melihat kolasenya rusak, Ali akhirnya merasa bersalah dan meminta maaf (hal
15).
Kemudian di bulan Februari, anak diajak belajar
tentang keimanan. Dalam sebuah kisah
berjudul “Percaya pada Allah” di sini akan dikenalkan dengan sikap berserah dan
tawakal kepada Allah. Tapi tentu saja setelah melakukan usaha. Diceritakan Papa
Haifa di-PHK karena perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Akan tetapi ketika mencoba mencari pekerjaan
baru, Papa Haifa tidak kunjung dapat pekerjaan baru. Akhirnya Papa Haifa
memilih berjualan roti bakar. Sayangnya bukannya untung, jualan itu lebih
sering rugi. Haifa pun jadi sedih. Akan tetapi Papa Haifa tidak menyerah,
akhirnya lambat laun usaha itu mulai berkemnang (hal 35).
Dan di bulan Maret, anak diajak belajar saling
menyayangi. Seperti yang dilakukan Dino ketika memiliki adik baru. Awalnya
tentu saja Dino sebal dan takut. Dia khawatir kalau ada adik baru, maka
perhartian ibu dan ayahnya akan berkurang. Tapi anggapan itu ternyata salah.
Dino pun tidak lagi benci pada adiknya. Di malah merasa sayang, karena adiknya
sangat lucu.
Selain beberapa kisah tersebut tentu saja masih
banyak kisah lain yang tidak kalah seru dan menarik. Misalnya di bulan April anak akan dikenalkan
dengan masalah ibadah, selanjutnya di bulan
Mei, berbakti kepada orangtua, bulan Juni, sedekah, bulan Juli Dakwah
dan Jihad, dan banyak lagi.
Keunikan lainnya,
dalam buku ini juga dilengkapi kisah sejarah nabi dan sahabat yang patut
dijadikan renungan. Anak jadi mengenal
sejarah kepemimpina Abu Ubdaiha—pemimpin yang rendah hati, Salman
Al-Farisi gubernuh yang sangat sederhana, masuknya Bilal pada agama Islam dan
banyak lagi.
Dalam buku ini kita juga diajari bersikap amanah,
selalu bersyukur, menyayangi binatang, memiliki sikap empati, rajin beribadah,
hormat peada orangtua dan sikap-sikap terpuji lainnya. Dilengkapi dengan
aktivitas seru yang menididik anak, rasanya sangat rugi jika tidak memiliki dan
membaca buku ini.
Srobyong, 22 April 2018
No comments:
Post a Comment