Dimuat di Analisa Medan, Rabu 26 April 2017
Judul : Sedekah Itu Indah
Penulis : Safira Rahima
Penerbit : Lintang
Cetakan : Pertama, Januari 2016
Tebal : 112 hlm
ISBN :
978-602-1614-84-6
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama,
Jepara.
Menanamkan akhlak yang baik kepada
anak sejak dini, adalah tugas orangtua sebagai madrasah pertama. Dalam hal ini
buku cerita anak merupakan salah satu alternatif yang bisa dijadikan pilihan, untuk mengenalkan pada sikap-sikap baik
tersebut. Karena di samping bisa mengenalkan akhlak yang baik, mengenalkan buku
pada anak juga salah satu upaya mengenalkan anak pada tradisi membaca.
Sedekah Itu Indah, buku ini sangat
rekomendasi untuk dibaca anak. Di mana
dalam buku ini terdiri dari 14 cerita dengan pesan-pesan yang mendidik dan
memotivasi anak. Sebut saja kisah yang berjudul “Sedekah Itu Indah” mengisahkan
tentang Najwa yang sudah sejak lama ingin sekalai membeli tas baru. Mengingat
tas yang dipakaikanya selama ini sudah jelak dan bolong. Demi mewujudkan
membeli tas baru, setiap hari Najwa menabung.
Tapi ketika akhirnya dia berhasil
mengumpulkan uang dan bersiap untuk membeli tas yang sudah lama diimpikan ...,
Nawja dihadapkan pada pilihan. Tetap membeli tas baru atau membantu seorang
anak yang mengalami kecelakaan tabrak lari (hal 7). Najwa
Bimbang. Tapi Kakaknya, Frida terus
memohon kepada Najwa dengan mengingatkan tentang fadilah sedekah.
Kisah itu mengajak anak untuk peduli
kepada sesama. Bahwa menolong atau sedekah kepada orang adalah baik. Bahwa bersedekah itu tidak akan mengurangi
harta yang kita miliki, tapi semakin menambah rezeki. Namun perlu diingat juga,
ketika bersedekah sebaiknya harus ikhlas.
Ada juga kisah berjudul “Pensil
Ajaib” mengisahkan tentang Rendi yang tidak mau belajar ketika akan melakukan
ujian sekolah. Rendi mempercayai bahwa pensil ajaib yang sudah dia beli akan
membantunya mendapat nilai baik tanpa belajar. Begitulah yang dia dengar dari
penjualnya. Karena itu ketika Ridho mengajaknya belajar, Rendi tidak peduli dan
tetap asyik bermain game. Rendi bahkan menyombongkan kalau nanti nilanya pasti
akan lebih tinggi daripada Ridho (hal 24).
Tapi pada suatu hari kebiasaanya
main game, diketahui ibunya. Hal itu membuat sang ibu marah dan menunggui Rendi agar mau belajar. Pada akhirnya Rendi mau belajar, meski dengan
setengah hati. Dia masih percaya kalau pensilnya yang akan membantu untuk
mendapat nilai baik. Hanya saja saat akan mengerjakan ujian, pensil itu malah
hilang. Rendi kelabakan. Akhirnya dia mengerjakan dengan pensil milik Ridho.
Dalam kisah ini anak diajak peduli
kepada temannya, dengan saling menasihati dalam kebaikan. Serta jangan malas
belajar jika ingin mendapat nilai yang baik.
Tidak kalah seru adalah kisah
berjudul “Jagoan Sekolah” berkisah tentang Tio anak yang nakal dan suka membuat
masalah di sekolah. Dia selalu berbuat jahil kepada teman-temannya. Bahkan kali
ini Tio memukul anak baru bernama Rizki.
Melihat itu Nadiah salah satu teman Tio melaporkan kejadian itu.
Ternyata Tio tidak menerima sikap Nadia. Dia marah dan membalas perbuatan
Nadiah dengan mengambil kotak pensil Nadia dan melemparnya ke selokan (hal 68).
Tio begitu bersemangat membalasa
dendam, sehingga tidak melihat situasi di jalan raya. Dia senang berhasil
membuat Nadia menangis. Saat itu-lah sebuah mobil melintas di depannta,
membuat dia kaget dan tidak bisa
menghindar. Kira-kira bagaiman keadaan
Tio dan bagaimana tanggapan teman-teman Tio?
Kisah ini selain mengajak anak
saling peduli, juga mengingatkan agar anak jangan bersikap sombong dan suka
berbuat jahat kepada teman lainnya. Karena sesama teman sebaiknya itu saling
menyayangi dan selalu akur.
Selain tiga cerita ini ada juga
Terompet Ajaib, Si Gendut, Sang Pemenang, Pengorbanan Anak Shalihah, Mukena
Atikah dan banyak lagi. Kisah-kisah ini dipaparkan dengan bahasa yang mudah
dimengerti anak. Sesekali serius tapi juga ada unsur lucunya. Jadi anak tidak
anak bosa ketika membacanya. Selain itu pendidikan akhlak yang disampaikan juga
tidak hanya tentang kepedulian pada sesama, seperti sikap jangan boros, jangan
berbuat licik, jangan ceroboh dan banyak lagi.
Srobyong,
19 Maret 2017
Baca-baca blog ini, produktif sekali ya bikin resensinya. Salut!
ReplyDeleteAlhamdulilah Mbak, soalnya sayang buku-buku bagus nggak dikenalik ke banyak orang biar ikutan baca ^_^
Delete