Judul : Laris Manis Bisnis Wisata Halal
Penulis : Cheriatna
Tebal
: 80 hlm
Bagi yang memiliki hobi
jalan-jalan, buku bisnis ini akan sangat cocok
untuk dibaca. Selain bisa mengakses info perjalanan seru wisata halal,
buku ini pun memikat dengan memaparkan bagaimana memanfaatkan hobi untuk
membangun bisnis. Jadi sekali mendayung dua tiga pulau akan terlampaui.
Pria kelahiran 1974 ini memulai
bisnis wisata pada tahun 2010 dengan nama "Cheria Travel". Semasa kecil
dia memiliki kekaguman pada pesawat terbang yang sering melintas di atasnya.
Dia berandai-andai, pasti menyenangkan jika bisa naik pesawat. Karena begitu
kagum, keinginannya naik pesawat sampai terbawa mimpi. Beruntung mimpi itu
akhirnya menjadi kenyataan. Pada 1988 dia mendapat kesempatan untuk menimba
ilmu di Jepang selama 8 tahun dalam program Noogyou Kenshuu (halaman 5).
Inilah jalan atau cikal bakal yang
membuat Cheriatna memiliki rasa penasaran pada pesona keindahan dunia yang
penuh warna. Beruntung dia berkesempatan
jalan-jalan gratis dan mengenal negara-negara lain seperti Singapore, Malaysia
dan China. Hingga ketika dia membuka jalan bisnis travel, semakin banyak
pengalaman dan negara-negara indah yang sempat ditapaki.
Ketika terjun dalam dunia bisnis travel, penulis menyadari ada potensi besar yang
sangat disayangkan untuk dilewatkan.
Tercatat di Indonesia minat warga untuk berpariwisata ke luar negeri itu
sekitar 8 juta orang. Inilah data yang dipaparkan penulis. Bahwa ada lima
negara Asia paling favorit yang paling sering dikunjungi. Yaitu Singapura yang mencapai 31%, lalu disusul
dengan Malaysia mencapai 25%. Kemudian berikutnya
adalah China sebesar 13%, selanjutnya Arab
Saudi ( biasanya untuk umroh ) mencapai 7,5%
dan Thailand mencapai 5,9% (halaman 6). Dan
disinyalir setiap tahun angka ini akan semakin bertambah.
Selain memahami minat besar dalam pariwisata, penulis
juga menyadari bahwa mayoritas penduduk
Indonesia adalah muslim. Sehingga mungkin akan lebih menyenangkan jika dalam
berpariwisata—yang memang dalam kunjungannya tidak melulu ke negara muslim tapi
juga negara non muslim—ada fasilitas halal—dalam artian memudahkan dalam segala
aspek yang diperlukan. Seperti mudah
menemukan makanan halal, tempat ibadah, adanya jam shalat, dan banyak lagi.
Dipaparkan pula bahwa tren wisata halal tidak hanya berkembang pesat di
Indonesia, namun juga di luar negeri. Seperti Korea, Jepang bahkan Eropa. Di sini penulis menunjukkan data-data yang
akurat tentang semakin berkembangnya wisata halal. Dan
ternyata wisata halal ini tidak hanya diminati oleh wisatawan muslim saja, namun juga diminati
wisatawan non muslim dengan berbagai aspek alasan.
(Contoh makanan halal di Korea. Sumber gambar : Laris Manis Bisnis Wisata Halal) |
(Contoh masjid di Jepang. Sumber gambar : Laris Manis Bisnis Wisata Halal) |
Dalam mengembangkan bisnisnya, selain memahami pasar, penulis juga pintar dalam memanfaatkan media sosial untuk menjaring konsumen. Seperti memanfaatkan facebook, google play, tulisan di blog atau google adwords dan banyak media lain yang saat ini mulai merangkak banyak digunakan.
Bukankah ini sebuah jalan yang memikat? Karena
ketika berani mengambil langkah seperti
ini, bukan tidak mungkin membuka jalan bagi diri sendiri untuk memuskan dahaga menyambangi berbagai
tempat wisata. Bagaimana tidak? Di sana kita bisa menjadi pemandu wisata yang otomatis bisa
ikut jalan-jalan. Atau melalui fee hasil
penjualan tour yang bisa digunakan untuk perjalanan sendiri. Hal ini sebagaimana yang sudah dirasakan salah satu kenalan penulis.
(Keliling dunia dengan bisnis travel : Sumber gambar : Laris Manis Bisnis Wisata Halal) |
Ditambah lagi dari bisnis ini bisa jadi jalan untuk muhasabah diri, menjadi jalan perenungan dan rasa syukur kepada Allah. Tahu, tidak traveling adalah salah satu perintah yang disarankan untuk dilakukan bagi seorang muslim. Rasulullah, perawi hadist dan sahabat Rasul sering melakukan perjalanan demi mendapatkan sebuah ilmu atau pencerahan. Traveling ini dapat menjadi media belajar, melapangkan hati, dan mengenal betapa maha dahsyatnya kebesaran Allah di hamparan bumi. “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.” (QS.Al-Mulk:15) (halaman 21).
Bisa dibilang Cheria
Travel sudah memiliki nama baik yang tidak diragukan
lagi dalam sisi kualitas dan kuantitas. Hal ini bisa kita lihat jelas dan
testimoni yang diberikan para wisatawan.
(Salah satu testimoni wisatawan yang memakai jasa Cheria Travel. Sumber gambar : Laris Manis Bisnis Wisata Halal) |
Begitu pula dengan prestasi yang
selama ini sudah diraih Cheria Travel. Di antaranya :
(Salah satu prestasi Cheria Travel. Sumber gambar : Laris Manis Bisnis Wisata Halal) |
Terarik untuk mencoba berwisata melalui Cheria Travel?
Atau malah ingin mencoba membuka bisnis yang sama? Di sini selain kita akan mendapat info
perihal wisata, kita juga diajak mengenal bagaimana memulai bisnis keren ini. Misalnya, apa saja yang diperlukan
agar bisnis bisa berjalan lancar? Bagaimana memulainya dan banyak lagi. Insya
Allah tidak menyesal karena banyak ilmu yang dipaparkan bisa diambil
pembelajaran.
6 negara ini adalah negara yang bisa menjadi pilihan untuk wisata halal. Sumber gambar : Laris Manis Bisnis Wisata Halal.
6 negara ini adalah negara yang bisa menjadi pilihan untuk wisata halal. Sumber gambar : Laris Manis Bisnis Wisata Halal.
Tertarik dan ingin mencoba?
Dipaparkan dengan gaya bahasa yang lugas dan mudah
dipahami, membuat membaca buku ini asyik untuk dinikmati. Ditambah lagi dalam
buku ini juga dilampirkan bukti-bukti outentik yang menambah kelebihan. Apalagi yang lampiran gambar negara yang pernah disambangi dan contoh makanan halal, semakin membuat terpikat untuk mencoba melakukan traveling dan mencoba bisnisnya juga.
Lebih lengkapnya bisa buka. Hanya saja, saya di sini saya masih menemukan sedikit salah
tulis. Di mana banyak tanda baca yang tidak berada pada tepatnya.
Dan beberapa bagian ada tulisan yang masih terasa loncat-loncat. Dan saya pribadi buku ini kurang panjang biar lebih puas mengenal bagaimana cara bisnis yang baik. Namun lepas dari kekurangannya buku ini tetap asyik untuk dibaca.
- mau ke mana?, asyik = mau ke mana? Asyik (halaman 5).
- kitapun = kita pun (halaman 5).
- pernghargaan dunia , tapi = penghargaan dunia, tapi (halaman 20).
- rezeki-Nya....."= rezeki-Nya .... (tanda baca kelebihan) (halaman 21).
- buat sistem , beriklan = buat sistem, beriklan (halaman 22).
- Kok bisa?, iya. = Kok bisa, ya? (halaman 22).
Dan beberapa bagian ada tulisan yang masih terasa loncat-loncat. Dan saya pribadi buku ini kurang panjang biar lebih puas mengenal bagaimana cara bisnis yang baik. Namun lepas dari kekurangannya buku ini tetap asyik untuk dibaca.
Srobyong, 26 Januari 2017
Tulisan ini diikutkan dalam lomba resensi Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal
Tulisan ini diikutkan dalam lomba resensi Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal
No comments:
Post a Comment