Monday 23 January 2017

[Resensi] Makna Genius dari Berbagai Negara

Dimuat di Koran Kedaulatan Rakyat,  Sabtu 14 Januari 2017 


Judul               :  The Geography of Genius
Penulis             : Eric Weiner
Penerbit           : Qanita
Cetakan           : Pertama, Juni 2016
Tebal               : 576 hlm
ISBN               : 978-602-402-024-8
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara.



Sebagian orang mengartikan genius sebagai ciri orang-orang yang cerdas dan memiliki IQ tinggi.  Namun menurut Eric pendapat itu terlalu sempit dan menyesatkan. Pada kenyataannya banyak yang ber-IQ tinggi yang tak punya banyak prestasi. Sebaliknya banyak orang dengan kecerdasan rata-rata melakukan hal-hal besar.

Di sini Eric memiliki definisi favorit mengenai genius—yaitu seseorang dengan kemampuan untuk menelurukan ide-ide yang baru, mengejutkan dan bernilai (hal 15). Bermula dari sana, Eric memiliki pemikiran untuk mencoba mengenal makna lain genius dengan melihat sudut pandang berbeda, bukan dari cara yang lazim.

Hal ini-lah yang pada akhirnya membawa Eric menjelajahi berbagai negara di mulai dari Athena sampai Silicon Valley. Mencari tahu hubungan antara lingkungan, budaya, ide-ide kreatif dan inovatif,  dengan makna  genius.  Kenapa  disebut genius? Apakah karena faktor lingkungan,  gen,  atau ada alasan lain? Dan kenapa Yunani dan beberapa negara lain kerap disebut-sebut segara negara peradapan? Selain tiga pertanyaan ini masih banyak lagi hal yang menarik dan perlu diungkap.

Perjalanan pertama dibuka dengan keberangkatan Eric ke Athena, Yunani. Bahwa genius itu sederhana. Lalu dilanjutkan mengenal setiap jengkal Hangzhou, Cina. Yang mana genius itu bukan hal yang baru di sana. Dari tahun 969 sampai 1276 SM, saat bangsa Eropa masih sibuk mencabuti kutu dari rambut, Cina sudah sibuk menciptakan, menemukan, menulis, melukis dan memperbaiki kondisi umat manusia secara umum (hal 122).

Tidak kalah menarik adalah perjalannya ke Edinburg, Skotlandia. Di sana dianggap genius itu praktis. Bangsa Scotlandia berkontribusi besar untuk—dan  dalam banyak kasus menciptakan—bidang kimia, geologi, teknik, ekonomi, sosiologi, filsafat,  puisi dan lukisan. (hal 251).  

Selain tiga tempat ini, tentu saja masih banyak tempat-tempat lain yang disambangi Eric demi menemukan kolerasi antara lingkungan, budaya,  ide-ide inovatif dengan maksud dari genius. Dipaparkan dengan gaya bahasa lugas, cerdas namun sesekali humoris, membuat buku ini sangat berwarna dalam rasa.

Membaca buku ini selain kita memahami makna kegeniusan dalam sudut pandang lain, kita jadi mengenal tentang peradaban negara-negara maju yang memberi banyak inspirasi dengan berbagai kemajuan zaman yang pada akhirnya kita nikmati saat ini.  Orang genius lebih, bukan kurang, terhubung dengan lingkungan mereka dibanding kita semua. Mereka melihat hal-hal yang tak terlihat oleh kita (hal 211).  Dan orang genius lebih banyak memiliki semangat juang dari yang lain.

Srobyong, 6 Januari 2016



No comments:

Post a Comment