Friday, 9 September 2016

[Resensi Menjaga Hati Agar Tidak Diperbudak Dendam


Cinta dan Dendam Yang Tak Akan Membawamu ke Mana-Mana

Judul               : Cinta dan Dendam yang tak Akan Membawamu ke Mana-Mana
Penulis             : Redy Kuswanto
Penyunting      : Dwi Suwiknyo
Penerbit           : Trust Media Publishing
Cetakan           : 1, Maret 2016
Halaman          : vi + 254 hal
ISBN               :978-602-73678-6-9
Peresensi         : Ratnani Latifah,penikmat buku dan penyuka literasai alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.

Dendam adalah perasan marah berlebihan yang membuat seseorang berhasrat untuk membalas dengan cara menyakiti orang yang dibencinya karena suatu kejahatan atau lain sebagainya. Namun memelihara dendam pada diri bukanlah perkara yang baik. Karena dendam hanya akan membuat percikan api kebencian yang tidak akan pernah selesai.
Novel ini merupakan lanjutan dari jilbab (love) story yang sudah terbit 2015, karya Redy Kuswanto. Menceritakan tentang sosok  Keyzia yang harus menerima kenyataan bahwa untuk sekali lagi dia kalah saing dengan Melody.  Karir musiknya tidak semulus karir Melody yang terus menanjak. (hal. 8-9)

Menyimpan kebencian dan dendam kesumat membuat Keyzia berusaha mencari titik kelemahan Melody agar bisa menjatuhkan saingannya itu.  Dan secara kebetulan dia mendengar tentang cincin pengasih yang dipakai Melody. Kabarnya cincin itu adalah batu bertuah. Berangkat dari sana Keyzia lalu menyelidiki seluk beluk cincin bertuah itu.  Dia ingin mengungkap kebeneran cincin itu agar bisa menjatuhkan Melody. (hal. 35)

Namun siapa sangka dalam perjalanannya mencari tahu kebenaran cincin bertuah itu, Keyzia juga dihadapkan pada kenyataan tentang jati dirinya. Bingung dan tidak percaya  itulah yang kemudian dirasakan Keyzia. (hal. 178-179) Yang semakin membuat Keyzia kalut adalah ketika dia mengetahui masa lalu ibunya. Serta menyadari meski cincin bertuah itu sudah dimiliki tapi tak ada efek serius yang dialaminya. Karirnya tidak menanjak dan karir Melody tetap menanjak. Lalu di mana sebenarnya letak kesalahan Keyzia? Siapa sebenarnya dirinya? Selain dua pertanyaan itu masih banyak lagi pertanyaan lain yang akan membuat penasaran untuk menyelesaikan membaca novel ini. 
Dipaparkan dengan gaya bahasa yang meremaja dan renyah, membuat novel ini asyik dinikmati. Beberapa keselahan kepenulisan tidak menyurutkan untuk menghentikan membaca. Sebuah novel remaja religi yang sarat makna. Mengajarkan  untuk selalu berpikir positif   “Cobalah belajar selalu berprasangka dan berbuat baik pada sesama.” (hal. 135)

Mengajarkan tentang arti kebahagiaan melalui syukur, “Kunci bahagia itu sebenarnya gampang. Salah satunya  adalah dengan bersyukur. Sesungguhnya kalau  kita mau bersyukur, niscaya Allah akan menambah nikmat kepada kita.” (hal. 214)  Serta  menjaga hati agar tidak memelihara dendam. “Kalau kamu ingin bahagia, cobalah terlebih dahulu membersihkan hati dan pikiran, hilangkan segala prasangka buruk, kebencian, amarah, dan segala hal buruk lainnya. Lalu dekatkanlah diri pada Allah. Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki.” (hal. 230)

Srobyong, 17 Agustus 2016 

Dimuat di Radar Mojokerto, Minggu 4 September 2016


2 comments:

  1. resensinya bagus yakk.. duh penasaran dengan bukunya ini,. hehe

    www.hijabmoderncantik.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mas, bisa pesan langsung sama penulisnya Mas atau coba cari di tobuk ^_^

      Delete