Judul : Cinta dan Dendam yang tak Akan
Membawamu ke Mana-Mana
Penulis : Redy Kuswanto
Penyunting : Dwi Suwiknyo
Penerbit : Trust Media Publishing
Cetakan : 1, Maret 2016
Halaman : vi + 254 hal
ISBN :978-602-73678-6-9
Peresensi : Ratnani
Latifah,penikmat buku dan penyuka literasai alumni Universitas Islam Nahdlatul
Ulama Jepara.
Dendam adalah perasan marah
berlebihan yang membuat seseorang berhasrat untuk membalas dengan cara
menyakiti orang yang dibencinya karena suatu kejahatan atau lain sebagainya.
Namun memelihara dendam pada diri bukanlah perkara yang baik. Karena dendam
hanya akan membuat percikan api kebencian yang tidak akan pernah selesai.
Novel ini merupakan lanjutan dari
jilbab (love) story yang sudah terbit 2015, karya Redy Kuswanto. Menceritakan
tentang sosok Keyzia yang harus menerima
kenyataan bahwa untuk sekali lagi dia kalah saing dengan Melody. Karir musiknya tidak semulus karir Melody
yang terus menanjak. (hal. 8-9)
Menyimpan kebencian dan dendam
kesumat membuat Keyzia berusaha mencari titik kelemahan Melody agar bisa
menjatuhkan saingannya itu. Dan secara
kebetulan dia mendengar tentang cincin pengasih yang dipakai Melody. Kabarnya
cincin itu adalah batu bertuah. Berangkat dari sana Keyzia lalu menyelidiki
seluk beluk cincin bertuah itu. Dia
ingin mengungkap kebeneran cincin itu agar bisa menjatuhkan Melody. (hal. 35)
Namun siapa sangka dalam
perjalanannya mencari tahu kebenaran cincin bertuah itu, Keyzia juga dihadapkan
pada kenyataan tentang jati dirinya. Bingung dan tidak percaya itulah yang kemudian dirasakan Keyzia. (hal.
178-179) Yang semakin membuat Keyzia kalut adalah ketika dia mengetahui masa
lalu ibunya. Serta menyadari meski cincin bertuah itu sudah dimiliki tapi tak
ada efek serius yang dialaminya. Karirnya tidak menanjak dan karir Melody tetap
menanjak. Lalu di mana sebenarnya letak kesalahan Keyzia? Siapa sebenarnya
dirinya? Selain dua pertanyaan itu masih banyak lagi pertanyaan lain yang akan
membuat penasaran untuk menyelesaikan membaca novel ini.
Dipaparkan dengan gaya bahasa yang
meremaja dan renyah, membuat novel ini asyik dinikmati. Beberapa keselahan
kepenulisan tidak menyurutkan untuk menghentikan membaca. Sebuah novel remaja
religi yang sarat makna. Mengajarkan untuk selalu berpikir positif “Cobalah
belajar selalu berprasangka dan berbuat baik pada sesama.” (hal. 135)
Mengajarkan tentang arti kebahagiaan
melalui syukur, “Kunci bahagia itu sebenarnya gampang. Salah satunya adalah dengan bersyukur. Sesungguhnya
kalau kita mau bersyukur, niscaya Allah
akan menambah nikmat kepada kita.” (hal. 214) Serta
menjaga hati agar tidak memelihara dendam. “Kalau kamu ingin bahagia,
cobalah terlebih dahulu membersihkan hati dan pikiran, hilangkan segala
prasangka buruk, kebencian, amarah, dan segala hal buruk lainnya. Lalu
dekatkanlah diri pada Allah. Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki.”
(hal. 230)
Srobyong, 17 Agustus 2016
Dimuat di Radar Mojokerto, Minggu 4 September 2016 |
resensinya bagus yakk.. duh penasaran dengan bukunya ini,. hehe
ReplyDeletewww.hijabmoderncantik.com
Terima kasih Mas, bisa pesan langsung sama penulisnya Mas atau coba cari di tobuk ^_^
Delete