Monday, 26 September 2016

[Resensi] Menjaga Cinta dengan Jalan Hijrah


Judul               : Ku Cinta Kau dan Dia
Penulis             : @DuniaJilbab & Ririn Astutiningrum
Penyunting      : Rarindra Rahman
Penerbit           : Wahyu Qalbu
Cetakan           : Pertama, Juli 2016
Halaman          : 204 hlm
ISBN               : 978-602-74138-9-4
Peresensi         : Ratnani Latifah,penikmat buku dan penyuka literasai alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.

Membahas cinta memang tidak akan ada habisnya. Karena cinta bagi manusia itu memang sebuah fitrah. Allah menciptakan manusia dengan menanamkan sikap cinta—welas asih. Hanya saja yang menjadi pertanyaan bagaimana menjaga cinta agar berbuah surga? Karena sejatinya cinta itu tidak mudah dipelihara.  Ada adab dan batas-batas yang harus dipatuhi ketika cinta itu datang.  Dan cinta yang paling hakiki adalah cinta pada-Nya. Menyandarkan segala cinta pada Sang Pencipta.

Berdasarkan itu, penulis mencoba mengurai cara menjaga cinta agar berbuah jalan menuju jannah—surga.  Lazim diketahui cinta itu tentang kecondongan hati yang membuat seseorang selalu ingin dekat dan bertemu orang yang dicintai.  Namun hal itu tidak bisa dilakukan jika kunci halal bernama pernikahan belum disahkan.  Di sini adalah tantangan bagi kita dalam menjaga cinta.

Dan agar cinta itu bisa berbuah surga, maka yang perlu dilakukan adalah hijrah. Dalam artian meninggalkan cinta yang belum halal itu dengan berserah pada Allah. Karena hijrah berarti   meninggalkan kekasih hati yang selama ini mengisi, mencintai, menyayangi, melengkapi dan memenuhi ruang hati dan kehidupan kita.  (hal. 27)

Dengan berhijrah kita bisa menjaga hati agar cinta yang kita miliki tidak membawa pada jalan yang salah jika memang belum disahkan—menikah. Memang berhijrah membutuhkan pengorbanan. Itu pasti. Pengorbanan yang harus kita lakukan demi mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar, yakni cinta-Nya yang kelak mengantarkan kita memasuki janah al-ma’wa.  (hal. 31)  Selain itu buku ini mengingatkan bahwa jodoh itu misteri—hanya Allah yang tahu. Sebelum jodoh datang alangkah baiknya sambil menunggu adalah selalu memperbaiki diri. Karena jodoh adalah cerminan diri sendiri.  (hal. 49)

Membaca buku ini mengajarkan arti kesabaran dan keikhlas. Bahwa dalam setiap rencana Allah adalah jalan terbaik yang diberikan. Kita diajarkan untuk tidak mudah putus asa dan menjaga diri agar terhindar dari zina. Dipaparkan dengan gaya bahasa yang renyah, tidak berkesan menggurui menambah poin keunggulan buku ini. Selain itu dalam buku ini juga dilengkapi dengan tips  dalam istiqomah dalam hijrah pada Allah. Ada  pula kisah-kisah isnpiratif para sahabat yang berjuang dalam hijrah dan menjaga diri dari

Srobyong, 24 Agustus 2016 

Dimuat di Kedaulatan Rakyat, Sabtu 24 September 2016



No comments:

Post a Comment