Judul
: Faces & Places
Penulis
: Desi Anwar
Penerbit
: Gramedia
Cetakan
: Agustus 2016
Tebal
: ix +
382 hlm
ISBN
: 978-602-03-2489-0
Buku ini memuat 35 tokoh dan 50
tempat yang menginspirasi. Salah satunya dari Karen Amstrong tentang Tuhan.
Menurut Amstrong, sikap welas asih lebih penting dalam menjalani hidup, apa pun
agama seseorang, termasuk kalau dia tidak beragama. Dasar segala agama adalah
cinta kasih, walau sering terkubur di bawah dogma serta rasa saling takut dan
curiga antaragama (hal 63).
Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama menegaskan, orang tak
perlu beragama untuk bisa mempraktikkan welas asih. Setiap manusia seharusnya
hidup dengan mengikuti kaidah emas Konghucu, “Jangan melakukan kepada orang
lain apa yang engkau tidak ingin orang lain lakukan untukmu.”
Ada tentang kisah Chanee, Gibbon Guy yang peduli owa,
spesies kera yang menuntun warga Prancis bernama asli Aurelien Brule ini
berusaha mendapat kewarganegaraan Indonesia agar bisa melindungi primate yang
hampir punah. Dia menelepon kementerian kehutanan setiap hari selama setahun
hingga akhirnya pemerintah Indonesia memberikan izin untuk mendirikan yayasan
owa. Dia membangun kamp di kawasan pelestarian dan suaka owa di Taman Nasional
Pararawen di Barito Utara, Kalimantan Tengah (hal 88-89).
Tidak kalah menarik cerita suku Komoro di Papua.
Seorang warga Hongaria Kal Muller begitu berdedikasi terhadap orang
Papua. Dia membantu suku Komoro yang memiliki budaya memahat untuk
mengasah keahlian membuat ukiran (hal 210).
Sedang mendiang Presiden Afrika Selatan Nelson Mandala
mengajarkan bahwa hati yang terbuka lebih penting daripada kekuasaan.
Keberanian terletak pada pengampunan, bukan mengumbar amarah. Setiap manusia
apa pun ras, warna kulit, serta agamanya adalah setara (hal 248-249).
Di Yangon (Rangoon), Myanmar, warga setempat masih suka mengenakan
pakaian tradisional seperti sarung dan sandal hitam untuk berbusana
sehari-hari. Di tengah modernitas, Yangon tetap bisa melestarikan banyak
arsitektur kolonial indah peninggalan Inggris dan taman kota rindang dengan
danau cantik (hal 245).
Dari dalam negeri ada pengalaman di desa dekat Kota Batu. Di
ketinggian di atas 1.800 meter, udaranya masih bersih dari pencemaran dataran
rendah. Cuacanya sejuk dan tanahnya subur. Berbagai hasil bumi tumbuh subur
untuk kebutuhan sehari-hari. Alam selalu memberi semua kebutuhan (hal
267).
Masih banyak tokoh dan tempat lain yang menyebarkan pola pikir
baru dan sangat menginspirasi. Di antaranya, pertemuan dengan Bill Gates,
Zidane, Joop Ave, Presiden Ramos, Guru Chin Kung. Juga cerita perjalanan di
Tokyo, Paris, Shanghai, dan seterusnya.
Diresensi Ratnani Latifah, lulusan Universitas Islam
Nahdlatul Ulama Jepara, Jateng
Dimuat di Koran Jakarta, Jumat 23 September 2016
Dimuat di Koran Jakarta, Jumat 23 September 2016 |
No comments:
Post a Comment