Judul : Serpihan Inspirasi
Penulis : Salim Darmadi
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetekan : Pertama, Juni 2016
Halaman : 225 hlm
ISBN : 978-602-02-8316-6
Peresensi : Ratnani
Latifah, penikmat dan penyuka literasi, alumni Universitas Islam Nadlatul Ulama
Jepara
Buku ini mengungkapkan bahwa inspirasi itu bisa
didapat di mana sana. Baik di tempat yang dekat atau jauh. Dan ini menunjukkan
bahwa hikmah adalah harta terserak. Dan
langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah mempelajari dan merenunginya sebagai bekal
untuk memperbaiki diri. Read, Reflect dan Revive. Buku ini sangat patut
untuk dibaca sebagai penyemangat dalam meraih impian juga sebagai renungan
dalam memperbaiki kualitas diri.
Mengisahan tentang apa yang dipelajari
Salim selama melanjutkan program
pascasarjana di Negeri Kanguru, Australia—tepatnya di University of Queensland
(UQ) di St. Lucia, Brisbane. Bagaimana dia beradaptasi dan hikmah apa yang dia
dapat selama tinggal di Negeri Kanguru.
Di sana Salim belajar tentang arti perjuangan
dan kegagalan—menjadi pribadi yang tidak boleh cepat putus asa. Mimpi
semasa kecilnya memang akhirnya terwujud, namun itu menjadi pengingat baginya dalam usaha meraih
mimpi-mipi selanjutnya. Karena dia sadar tidak boleh berhenti bermimpi. Mimpi
yang tidak diiringi usaha akan selamanya menjadi mimpi. (hal. 16)
Apalagi setelah Salim bertemu dengan
teman-teman seperjuangannya yang dalam meraih mimpi harus merasakan jatuh
bangun terlebih dahulu. Misalnya saja Mas Arfan yang harus mengikuti ujian International Language
Testing System (IELTS) sampai enam kali baru bisa diterima di UQ. Padahal untuk mengikuti ujian IELTS tergolong
mahal. Tapi Mas Arfan tidak pernah putus asa. Atau kisah Mas Andra yang baru bisa
menerima beasiswa setelah mengalami kegagalan sebanyak empat kali. Salim pun menyadari,
“Para pengejar mimpi sejati selalu
memiliki “sumbu” yang panjang. Motivasi yang tidak pudar, etos kerja yang tak
lengkang dimakan waktu, semangat yang tidak terpatahkan juga doa yang tak
putus.” (hal. 26)
Kisah lainnya yang tidak kalah
menginspirasi dan menebar hikmah adalah tentang pertemanan Salim dengan Simon
dan Daniel—warga asli Australia yang
bukan muslim, namun kedua temannya ini memberi teladan dalam ketaatan beragama
di tengah-tengah masyarakat yang lebih menyukai kebebasan, daripada terikat
dengan agama. Atau tentang adik kelasnya—seorang muslim yang memiliki cara
pandang yang sama dengan Simon dan Daniel. Mereka tetap bergaul akrab dengan teman-teman sebaya.
Namun teguh mengamalkan nilai-nilai agama di tengah dinamika kehidupan remaja
seumuran yang kadang acuh soal agama. (hal. 49) Ini sesuatu yang patut untuk diteladani.
Ada pula serpihan hikmah tentang sikap
saling peduli yang Salim dapatkan dari salah satu perkumpulan—Students for
Palestine, begitulah nama perkumpulan itu. Salim pikir perkumpulan itu
adalah organisasi siswa yang menyuarakan dukungan kemerdekaan untuk negeri yang
rakyatnya terusir. Namun ternyata Salim salah. Students for Palestine
bukanlah organisasi formal, melainkan sekadar perkumpulan mahasiswa dari
berbagai universitas yang turut mendukung perjuangan bangsa Palestina, tentu
saja tanpa melihat latar belakang warna kulit, kewarganegaraan, maupun agama.
(hal. 81)
Dan tidak ketinggalan pelajaran
penting tentang integritas. Hal ini terlihat dari rasa saling percaya antara
satu individu dengan yang lain. Saat itu
Salim bersama Bu Farah dan dua orang sahabatnya baru saja mengunjungi
Springbrook. Dalam perjalanan pulang, mereka melintasi daerah pertanian. Di
sana ternyata ada sebuah kios kecil, mereka pun memutuskan untuk belanja. Siapa
sangka, kios itu ternyata tanpa ada penjaganya. Pada masing-masing buah atau
sayur sudah diberi tarif harga. Jadi bagi siapa saja yang ingin memberli
tinggal memasukkan uang ke dalam kotak yang sudah disediakan di sudut
kios. Dan kios ini hanyalah salah satu
dari banyak kios yang ada di negeri
selatan ini dengan aturan yang sama. (hal. 165)
Diceritakan dengan gaya bahasa yang ringan
sehingga mudah dipahami. Buku ini sangat
inspiratif dengan berbagai hikmah yang bisa diambil pelajaran. Selain beberapa
hikmah ini masih banyak hikmah lain yang bisa diambil dari buku ini. Misalnya
tentang, manfaat berolahraga, bangga dengan budaya sendiri, anjuran untuk
berbagi, memiliki sikap optimisme dan jangan suka menilai seseorang berdasarkan
covernya saja.
Ini menunjukkan, kita bisa mengikat
hikmah di mana saja, baik di negeri sendiri atau negeri seberang. Dari peristiwa sederhana atau besar. Alam dan
ragamnya yang membentang adalah sumber pembelajaran yang berharga.
Srobyong, 18 Juli 2016
Ini merupakan naskah asli ketika saya kirim ke Korjak. Namun pada pemuatannya ada beberapa bagian yang dipotong dan judulnya pun direvisi. Versi pemuatannya bisa dilihat Korjak
Dimuat di Koran Jakarta, Senin 25 Juli 2016 |
wah, langganan koran jakarta. :D Nggak kebayang gimana bisa produktif baca dan nulis resensinya. Blognya rapi euy!
ReplyDeleteAlhamdulillah Koko. Yang penting baca dan tulis :). Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. ^_^
Delete