Judul : Puber Stories
Penulis : Lia Herliana
Editor : D. Kurniawan, S.Si.
Penerbit : Tiga Ananda, Imprint of Tiga
Serangkai
Halaman : 265 hlm
Cetakan : Pertama, September 2015
ISBN : 978-602-366-074-2
Peresensi : Ratnani Latifah, Penyuka buku dan
penikmat literasi. Alumni Unisnu Jepara.
Setiap anak nantinya pasti akan
mengalami fase pubertas. Pubertas sendiri adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi
masa remaja. Peralihan ini biasanya ditandai dengan adanya perubahan fisik,
psikis dan matangnya organ reproduksi. Masa puber biasanya dimulai pada usia 8
- 10 tahun dan berakhir pada usia 15-16 tahun. Namun Santrok dan Yussen memperikirakan pubertas
dimulai kira-kira umur 10-12 tahun dan berakhir ketika umur 18-22 tahun. (Mulyani
Sumantri dan Nana Syaodih, Perkembangan Peserta Didik, 2008)
Pada masa pubertas ini, anak akan
mengalami pertumbuh dengan cepat. Pada anak laki-laki masa pubertas bisa
ditandai dengan mimpi basah. Sedang perempuan ditandai dengan menstruasi.
Menstruasi atau haid pada anak
perempuan biasanya dimulai pada usia
10-11 tahun, tapi bisa juga datang lebih awal atau lebih awal. Ciri remaja ketika mengalami menstruasi biasanya sikapnya lebih sensifit—suka marah, murung,
cemas, kram pada perut, pusing, capat
capek dan sakit di area dada. Inilah
yang biasanya disebut PMS—Premenstrual Syndrome—di mana para ahli menyatakan
bahwa gejala itu disebabkan oleh
perubahan hormon-hormon tubuh dalam siklus haid. (hal.22) Dan sangat dianjurkan
sebelum masa menstruasi datang untuk memperbanyak konsumsi sayur, buah,
kacang-kacangan, gandum dan daging. (hal. 23)
Selain mulai menstruasi, pubertas juga ditunjukan dengan mulai timbul jerawat
pada wajah. Hal ini terjadi karena hormon-hormon sedang berpacu pada tubuh. Dan
hal yang harus dilakukan ketika berjerawat adalag selalu menjaga kesehatan
kulit wajah dengan mencuci muka, dan jangan sekali-kali memencet jerawat. (hal.
40-41)
Dan yang paling menonjol pada anak
perempuan ketika mengalami masa pubertas adalah pertumbuhan dada yang akan
terus berlangsung sampai masa remaja berakhir. Yang harus dilakukan adalah
memberitahu anak untuk memakai bra demi kesehatan dada. (hal. 58-59) Ada pula
masalah bau keringat pada ketiak. Maklum pada masa pubertas semua komponen di
tubuh sedang giat-giatnya beproduksi. Sehingga sangat baik jika seorang remaja harus
selalu menjaga badan dan mandi dua kali sehari.
Satu lagi yang terjadi ketika
memasuki masa pubertas ini, biasanya mereka lebih suka mengurung diri.
Berkumpul teman-temannya itu lebih seru daripada bersama keluarga. Padahal hidup
itu butuh orang lain apalagi keluarga.
Sedang bagi anak laki-laki masa
pubertas ditandai dengan mimpi basah. Hal itu bisa terjadi karena organ reproduksi anak laki-laki sudah mulai
memproduksi sel sperma. (hal. 163) Lalu mereka mulai mengenal yang namanya genk
atau komunitas. Di mana genk atau komunitas itu dipakai sebagai ajang untuk mendapat
pengakuan. Lalu timbre suara anak lelaki akan berubah. Suara yang
tadinya cempereng mendadak menjadi lebih berat, jadi aneh dan pecah. Penyebabnya adalah pita suara menjadi lebih
lebar. (hal. 200-201)
Mereka juga mulai mengenal
pornografi dan pornoaksi. Ini harus disikapi dengan cerdas dan bijak. Jangan
sampai pornografi merusak hidup masa depan para remaja. Karena itu harus memperkuat iman dan bergaul dengan
teman-teman yang positif, agar terhindar dari dampak negatif perbuatan itu. Lalu tumbuhnya banyak bulu pada tubuh.
Khusunya pada area genital, ketiak, bibir, dan kaki.
Buku ini dipaparkan dengan bahasa
yang renyah dan ringan sehingga mudah dipahami.
Pembahasan tentang masa pubertas dengan tips-tips menghadapi fase itu
dengan cerdas dan bijak sangat penting untuk diketahui para remaja juga
orangtua. Buku ini bisa dijadikan
panduan agar ketika memasuki masa pubertas anak tidak perlu takut dan sudah
memiliki bekal yang cukup. Mereka jadi
bisa membedakan mana yang baik yang harus dilakukan dan meninggalkan
sisi negatif yang merugikan.
Buku ini juga dilengkapi juga
kisah-kisah yang cuku menghibur dan inspratif.
Jadi ketika membaca terasa santai. Beberapa kekurangan buku ini tidak
mengurangi kenikmatan membaca.
Srobyong, 4 Juni 2016
Dimuat di Kabar Madura, Kamis 21 Juli 2016 |
No comments:
Post a Comment