by Kazuhana El Ratna Mida
Judul :
Salon Kepribadian (Jangan Jadi Muslimah Nyebelin)
Penulis :
Asma Nadia
Penerbit :
Asma Nadia Publishing
Tahun terbit :
Cetakan kedelapan, Juli 2014
Halaman :
xvi + 312 halaman
ISBN :
978-602-9055-15-3
Harga :
56.000,-
Salon
kepribadian buat muslimah, memangnya perlu? Bukannya muslimah apalagi jika
sudah berkerudung, identik dengan pribadi anggun yang menebar sejuk pada
sekitar?
Hm,
meski seharusnya hanya menjadi sumber kebaikan, lihat kiri kanan deh, atau
tatap bayangan di cermin. Jangan-jangan
muslimah nyebelin yang butuh direhab itu kita sendiri J
Mulai dari menjadi sumber aroma tidak sedap
karena bau badan, selalu ngeluh sampai teman yang dengar lama-lama pingin
menjitaki; atau kebiasaan asal komen, “Kok kamu gendutan sih? Iteman sih?
Jerawatan sih?”
Bahkan
saat menjalankan ibadah pun, ternyata muslimah bisa kena label nyebelin.
Contohnya muslimah yang berdoa panjang atau sibuk make up di karpet musholla,
sementara antrean penuh. Asal menaruh kaus kaki ketika shalat hingga jamaah di
belakangnya kebauan, dan lain-lain.
Dengan
segudang alasan itu, Salon Kepribadian, hadir, untuk membantumengoreksi
kebiasaan sepele, namun ternyata membuat tidak nyaman sekitar. Semoga menjadi
menjadi kado cinta bagi muslimah mana saja: keluarga, sahabat, bahkan (calon)
istri J
Yup, menjadi muslimah memang susah-susah gampang. Benar kalau muslimah itu
akan terlihat anggun dengan baju panjang dan jilbab mereka. Namun, tanpa ada
ilmunya sepertinya akan sama saja. Perlu diketahui, setiap apapun yang kita
lakukan itu perlu ilmu. Menjadi muslimah yang baik pun butuh ilmu. Bukan ilmu
agama saja, tapi ilmu berinteraksi, ilmu kepribadian dan ilmu memasyarakatkan
diri.
Manusia hidup tidak sendirian, kan? Kadang apa yang kita rasakan nyaman
belum tentu nyaman bagi orang lain.
Sebagai muslimah yang baik seyogyanya selain mencoba memahami diri
sendiri juga mencoba memahamai sekeliling. Melihat lebih jauh tentang diri
sendiri. Sudakah kita menjadi sosok muslimah yang baik? Baik dari segi ucapan,
tingkah laku dan pikiran. Baik itu pada sesama manusia atau Allah.
Nah, dalam buku karya “Asma Nadia” yang berjudul “Salon Kepribadian” ini,
akan mengupas dengan tuntas bagaimana cara menjadi muslimah yang baik dan tidak
menyebalkan.
Jangan salah, tidak semua muslimah itu bak bidadari baik hati. Ada yang
meyebalkan juga. Tapi semoga kita terhindar dari sikap itu, ya. (Aamiin) Biar bisa
terhindar kita simak deh, kenapa muslimah dianggap menyebalkan itu karena apa.
Di awal buku Asma Nadia ini, memaparkan bahwa muslimah yang menyebalkan
itu, ketika tidak bisa menjaga lisan. Padahal, lisan itu sangat penting untuk
dijaga, lho. Asal tahu, saja. Terpelesetnya lisan itu bisa mendatangkan bahaya
hingga di akhirat, berbeda dengan terpelesetnya kaki yang lama kelamaan akan
sembuh. (mengutip dari kita Ala-la).
Jadi sebagai muslim yang baik, kita harus menjaga lisan. Jangan berbicara
atau mengingatkan seseorang dengan kasar hingga menyakiti hati orang lain.
berbicaralah sewajarnya, dengan lemah lembut dan menenangkan.
Selain masalah lisan itu, kadang ada hal-hal sepele yang terlupakan hingga
membuat muslimah memiliki citra jelek. Misalnya masalah keringat, bau mulut dan
lain sebaginya. Kalau mau lebih jelas bisa diintip di halaman 9-28.
Selanjutnya jangan menjadi musuh dari mata. Lho, maksudnya apa? Kira-kira
begini seandaianya kamu melihat seorang muslimah di jalan. Dia memang mekaian
pakaian sopan, menutup aurat. Tapi ..., akan jadi merusak pandangaan ketika apa
yang dipakai tidak sesuai bentuk tubuh, warna baju yang tidak cocok dijadikan
satu setelan. Atau baju lecek karena tidak disetrikan. Tuh, kan? Jadi terlihat
aneh. Nah, di sini, muslimah diajak untuk menjaga penampilan.
Jangan, negative thinking dulu, ya .... Penampilan di sini, bukan untuk
berdandan menor atau lainnya. Bukan. Ah, itu mah sama saja jadi tidak enak
dipandang. Maksud jangan jadi musuh dari mata itu ..., jadilah muslimah yang
bersih, rapi dan enak dipandang. Enak dipandangnya yang dimaksud penulis itu,
ketika memilih pakaian tentu harus sesuai dengan ukuran. Jangan seseorang yang
ukuran bajunya S memakain baju ukuran M. Akan kedodoran jadinya. Juga masalah
memilih jilbab yang tidak sesuai dengan baju yang dikenakan.
Melangkah pada halaman berikutnya, di awal sudah disinggung tentang lisan. Nah,
di sini Asma Nadia akan membahas lebih segala hal yang berhubungan dengan
ucapan yang perlu dihindari muslimah agar tidak menjadi muslimah yang menyebalkan.
ada, lho, kebiasaan berbicara yang sungguh menyebalkan sehingga membuat teman
merasa tidak nyaman. Lebih lengkap bisa dicek di halaman 63.
Di bab selanjutnya, Asma Nadia akan mengingatkan muslimah untuk selalu
menjaga sikap. Kita pasti kadang merasa sebal ketika memiliki teman yang suka
ikut campur. Nah, sikap ini perlu dihindari agar cap jelek tidak menempel pada
seorang muslimah. Kalau pun ikut campur cukuplah pada tempatnya, jangan
melebihi batas. Hal-hal yang melebihi batas itu tidak baik. Selain sikap itu
akan dikupas lagi beberapa sikap yang lain.
Selain semua itu ternyata kadang, masalah ibadah juga bisa meresahkan dan
membuat muslimah lain merasa terganggu. Sebenarnya
bukan karena ibadahnya, tapi sikap dari muslimah yang kadang terlalu cuek
sehingga menimpulkan keresahan itu. Misalnya soal kebiasaan membaca Al-Quran
dengan suara keras. Boleh, kok membaca keras, tapi tentu harus melihat siatuasi
dan kondisi. Apalagi ketika tinggal nge-kos, di mana ruang itu bukaan milik
pribadi yang bisa melakukan semaunya sendiri. So, lebih toleran dan peka. Manusia
itu hidup bermasyarakat. Jangan egois.
Dan masih banyak lagi hal yang akan dikupas di sini. Tentang kebersihan
dalam beribadah, masalah tausiyah dan Lats but not least.
Pastinya ketika selesai
membaca buku salon kepribadian, kita akan mengerti, betapa perlunya kita
mengolah lagi kepribadian kita. Jangan khawatir selain kupas tuntas, juga ada
tips dan trick bagaimana menghindari sikap-sikap menyebalkan dan merubah diri. Bahasanya ringan dan mudah dicerna, jadi tidak
akan membuat pusing kepala. recomended untuk dibaca para muslimah.
Srobyong, 30 Agustus 2015
Kayanya saya msh jd muslim yg menyebalkan
ReplyDeleteoh hai saya jg dr Jepara
Hihi salam kenal ya mbak Ratna sholehah...
ReplyDeleteDulu sewaktu SMA baca buku ini benar2 ngena bangeeet... dari situ saya selalu berhati-hati menata luar dalam agar jauh dari cap muslimah nyebelin :-D
Kadang kalau ketemu teman rohis kita saling canda "eh jangan jadi muslimah nyebelin"..
Tulisan ini merefresh kembali bacaan saya 5 tahun yang lalu..
Salam kenal dari Gorontalo - Sulawesi :-)
Salam kenal Jiah Al Jafrah, wah senang bisa kenal yang satuu daerah :)
ReplyDeleteJangan begitu, kan bisa berubah sedikit demi sedikit. Semangat ^^
Salam kenal kembali Mbak Nol kecil (Bingung mau manggil aapa). hheh
Iya buku ini bikin menyadari sesuatu yang kadang kita sepelekan. ^^
Resensinya tambah matang. Sukses selalu untuk Dik Ratna ...
ReplyDelete