Oleh: Kazuhana El Ratna Mida (Ratna Hana Matsura)
Pendidikan anak sangatlah penting untuk
selalu dikaji. Anak sebagai penerus bangsa juga penerus agama yang harus
selalu dibekali dengan ilmu yang bisa menjadi dasar untuk dewasa nanti.
Anak-anak harus diberi arahan dengan bijak tanpa harus menggurui, namun penuh kasih layaknya sahabat yang saling berdiskusi.
Anak-anak harus diberi arahan dengan bijak tanpa harus menggurui, namun penuh kasih layaknya sahabat yang saling berdiskusi.
Sebagaimana dalam surat Luqman kita
ketahui, banyak petuah-petuah yang beliau berikan padanya agar menjadi
seorang hamba yang baik budi serta iman pada Ilahi.
Yah, pendidikan tidak hanya dengan
menyekolahkan di sekolah bergengsi namun juga dengan adab dan iman agar
menjadi bekal di akhirat mampu menjadi anak berbakti, saleh dan salihah
membanggakan orang tua. Firman Allah :
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَ مَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ
Dan sesungguhnya telah Kami berikan
hikmat kepada Luqman, Yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa
yang bersyukur (kepada Allah), maka mesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, ,aka sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Luqman: 12)
Luqman dikenal sebagai seorang yang
hikmat dan sangat peduli dengan pendidikan anaknnya. Dia selalu
menasihati anaknya dengan petuah-petuah agar anaknya berada dalam jalan
lurus. Luqman mengajari tentang iman dan juga akhlakul karimah.
Nasihat-Nasihat Yang Diberikan Luqman Dalam Al-Quran anatara lain :
1. Jangan menyekutukan Allah
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman :13).
Sebagaimana kita tahu tonggak pertama
seseorang adalah iman. Karena itu seorang anak pertama kali harsulah
diberi pengetahuan akan iman, agar selalu mendekat pada Ilahi.
2. Berbakti Kepada Orang Tua (Ayah dan Ibu)
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapkanya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun[1]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman : 14).
Luqman berpesan kepada putranya agar,
seorang anak itu selalu bebakti berbuat baik pada kedua orang tuanya.
Kenapa? Karena orang tua khususnya ibu telah mengandung selama sembilan
bulan. Ibu merasakan sakit dan bertaruh nyawa untuk melahirkan anak ke
dunia. Dan seorang ayah selalu membanting tulang untuk membiayai hidup.
Sehingga orang tua adalaah seorang yang berjasa dan harus dihormati.
3. Berbuat Baik kepada Orang Tua
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS.
Luqman : 15)
Maksud ayat ini sejatinya lanjutan dari
ayat sebelumnya yang menegasakan tentang anjuran untuk mentaati kedua
orang tua, namun jika perintah yang diberikan orang tua adalah hal yang
batil. Maka janganlah mengikuti perintah itu. Jangan sampai menyekutukan
Allah.
Tapi di sisi lain. Seorang anak tetap
harus menghormati kedua orang tua meski mereka tidak sejalan dengannya.
Karena bagaimanapun merekalah yang membesarkan dan melahirkan.
4. Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan
يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
(Luqman berkata): “Hai anakku,
Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[2] lagi
Maha mengetahui. (QS. Luqman : 16)
Ayat ini mengandung nasihat, untuk
selalu berbuat hal baik, menghindari perbuataan buruk. Karena perbuatan
apapun (baik buruk atau baik) itu walau kecil akan mendapat balasan.
Karena Allah itu Maha Tahu dan Maha Adil. Jadi seseorang itu harus
waspada dalam mengerjakan suatu hal.
5. Mendirikan Salat, Amar makruf Nahi Mungkar dan Sabar
يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). (QS. Luqman : 17)
Luqman menasihati putranya untuk selalu
mengerjakan salat. Juga selalu mengajak kepada kebaikan menjegah hal-hal
jeles. Serta selalu sabar dengan cobaan yang Allah berikan.
6. Jangan Sombong
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri. (QS. Luqman : 18)
Luqman mewanti-wanti putranya agar putranya agar menjauhi sifa soombong, karena Allah membenci hamba yang sombong.
Betapa Luqman Hakim begitu peduli akan
pendidikan anak. Nasihat ini patutlah diajarkan pada anak-anak lain agar
memiliki sikap baik baik kepada Allah, orang tua dan sesama.
Srobyong, 12 Februari 2015
Keterangan
[1] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
[2] Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
[1] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
[2] Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
Sumber :
[1] Al-Quran Al-Karim
[2] Ahmad Najieh, Pesan-Pesan Bijak Luqman Hakim, penerbit Riyan Jaya.Surabaya.
[1] Al-Quran Al-Karim
[2] Ahmad Najieh, Pesan-Pesan Bijak Luqman Hakim, penerbit Riyan Jaya.Surabaya.
Re-Post dari artikel saya yang pernah dimuat di web bersamadakwah. Atau bisa baca di http://bersamadakwah.net/pendidikan-anak-dalam-surat-luqman-ayat-12-18/.
izin share ya...
ReplyDeleteMonggo Mbak, jika bermanfaat :)
ReplyDelete