By Kazuhana El Ratna Mida (Ratna Hana Matsura)
Sebagaimana kata pepatah ‘Diam itu
emas’. Artinya, kadangkala sikap diam menutup mulut itu lebih baik dari
pada berbicara banyak tapi menimbulkan banyak fitnah.
Lisan yang keluar dari lidah berbentuk
kecil, namun memiliki efek luar biasa. Ketika tak mampu dikontrol, lisan
sering kali menimbulkan bencana. Sedikit saja salah kata bisa
mengakibatkan hal yang tidak terduga.
Oleh karena itu, ada baiknya kita selalu
menjaga lisan. Mengisinya dengan berzikir dari pada membicarakan
hal-hal yang tidak perlu berbuah ghibah menambah dosa.
Dalam Al-Quran banyak dijelaskan bahaya
lisan dan anjuran untuk menjaganya. Antara lain dalam surat Al-Isra’
ayat 53 yang artinya:
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا
“Dan katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik
(benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di atara
mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra’ : 53)
Tidak tahukah bahwa lisan nantinya akan
mempertanggung jawabkan segala apa yang diucapkan di akhirat. Apa yang
diucapkan dicatat oleh malaikat penjaga yang akan dipertanggungjawabkan
nanti ketika hari akhir tiba.
Semua tubuh bisa berbicara begitu pula dengan lisan. Firman Allah:
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ . يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ . يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ
“Mereka yang memfitnah perempuan
baik-baik, yang tidak tahu menahu tapi beriman, mereka dilaknat di dunia
dan di akhirat, mereka mendapat azab yang berat. Pada hari ketika lidah
mereka, tangan dan kaki menjadi saksi atas mereka sendiri terhadap
segala perbuatan yang mereka lakukan. Pada hari itulah Allah akan
membayar kembali (segala) yang menjadi hak mereka sebenarnya dan mereka
akan tahu bahwa Allah Maha Mendengar, membuat segalanya nyata sekali.” (QS. An-Nur: 23-25)
Ayat tersebut membicarakan tentang
tuduh-menunduh, rumor, gosip dan beberapa hal yang diproduksi oleh lisan
atau mulut secara keselururuhan.
Lidah adalah anggota tubuh yang penting
tapi juga berbahaya. Dia menjadi juru bicara. Melalui lidah kita bisa
tahu perasaan, keinginan, pemikiran dan pendidikan serta akhlak
seseorang. Karena itu Nabi berpesan :
“Barang siapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, hendaklah menghormati tetangga dan tamu serta berkata
baik, jika tak sanggup lebih baik diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah kitab (الالا تنال العلم إلا بستّة إلخ …) dari مكتبة محمّد بن أحمد صهان واولاده
Menjelaskan dalam sebuah syair :
يَمُوْتُ الْفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِنْ لِسَانِهِ * وَلَيْسَ يُمُوْتُ الْمَرْءُ مِنْ عَثْرَةِ الرّجْلِ
مَاتِىَنى وَوعْ سَبَبْ كَفَلَيْسَيْتْ لِسَانِى * اَوْرَا كُؤْمَاتِنَى سَبَبْ كَفَلَيْسَيتْ سِيْكِيْلَىْ
فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِهِ * وَعَثْرَتُهُ بِاالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِ
دَيْنَى مَلَيْسَيْتَىْ لِسَانْ نَكَأْكَيْ بَلاَعْ اَنْدَاسْ * دَيْنَيْ مَلَيْسَيْتَيْ سِكِيْل سُوَى بِيْصَاوَرَاسْ
Seseorang itu tidak mati karena
terpeleset kakinya, tapi dia meninggal karena terpeleset lisannya.
Karena terpelesetnya kaki itu lama-kelamaan bisa pulih kembali. Sedang
terpeleset lisannya akan mendatangkan balak( cobaan ) hingga kelak di
akhirat.
Betapa pentingnya menjaga lisan agar
tidak terjerumus pada kesalahan fatal. Lukman al-Hakim juga mengajarkan
bahwa harum tidaknya seseorang itu tergantung pada dua daging yaitu,
lisan dan hati. Jika keduanya keduanya baik, maka orang tersebut
harum-terhomat. Sebaliknya jika keduanya jelek, maka orang tersebut
tidak harum-terhormat.
Oleh karena itu Allah menilai seseorang bukan dari luasnya pikiran saja, tapi juga mampukah untuk menjaga lisan mereka.
Beberapa bahaya lisan yang perlu dihindari adalah :
1. Berkata yang tidak bermanfaat
2. Berkata yang berlebihan
3. Membicarakan hal yang batil; seperti memfitnah,gosip.
4. Berkata riya atau debat kusir
5. Berbantah-bantahan
6. Memarahi dan mengumpat (misuh-misuh)
7. Melaknat
8. Guyonan
9. Mencerca dan menertawakan
10. Menyebarkan rahasia
11. Berjanji tetapi bohong (mengingkari) dan lain-lain.
1. Berkata yang tidak bermanfaat
2. Berkata yang berlebihan
3. Membicarakan hal yang batil; seperti memfitnah,gosip.
4. Berkata riya atau debat kusir
5. Berbantah-bantahan
6. Memarahi dan mengumpat (misuh-misuh)
7. Melaknat
8. Guyonan
9. Mencerca dan menertawakan
10. Menyebarkan rahasia
11. Berjanji tetapi bohong (mengingkari) dan lain-lain.
Jadi alangkah baiknya kita menjaga lisan mulai sekarang. Mengingat selalu tentang firman Allah :
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَدِيْدٌ
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf : 18)
Sumber :
[1] Al-Quran Al-Karim
[2] Waryo Abdul Ghafur, M. Ag, Strategi Qurani : Mengenali Diri Sendiri dan Meraih Kebahagiaan Hidup, Yogyakarta : Belukar, 2004.
[3] Kitab Alala …
[1] Al-Quran Al-Karim
[2] Waryo Abdul Ghafur, M. Ag, Strategi Qurani : Mengenali Diri Sendiri dan Meraih Kebahagiaan Hidup, Yogyakarta : Belukar, 2004.
[3] Kitab Alala …
Srobyong, 4 Februari 2015
Re-Post dari artikel saya yang pernah dimuat di web bersamadakwah. atau bisa baca di sini http://bersamadakwah.net/bahaya-lisan/
Shohih
ReplyDeleteSenang Mba Anggarani mau mampir :)
ReplyDelete