Tuesday 8 November 2016

[Cerpen] Kisah Pak Parman dan Berita Pagi Ini

Dimuat di Koran Pantura, Rabu 26 Oktober 2016



Kazuhana El Ratna Mida

            Aku melihat siaran berita pagi ini. Istana Merdeka, Jakarta sudah dipenuhi para demonstrasi. Mereka menangih janji yang katanya akan direalisaikan, namun tiba-tiba janji itu dibatalkan secara sepihak. Mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki anggaran. Sebuah dalih yang terdengar lucu. Tak memiliki anggaran tapi meluncurkan sebuah proyek besar? Sepertinya pemerintah mencoba menjilat ludahnya sendiri. Entahlah. Aku mengidikkan bahu. Mendadak ingatanku terpatri pada Pak Parman,  yang tanpa sengaja  bertemu dua minggu yang lalu.  Apakah mungkin Pak Parman juga ikut di sana? Berdesak-desakan demi mewujudkan cita-citanya? Kesejahteraan rakyat kecil.

            Aku sungguh tidak mengerti dengan pemerintahan negara ini. Ketika mereka berorasi dulu—orasi nan manis selalu digemakan. Memuliakan telinga. Tapi ketika sudah mencapai tujuan, mereka dengan mudah melupakan janji. Mereka yang mengatakan akan amanah, tapi hanya memakan kata itu sesuka hati.
~*~
           

No comments:

Post a Comment