Dimuat di Koran Pantura, Rabu 26 Oktober 2016
Kazuhana El Ratna Mida
Aku
melihat siaran berita pagi ini. Istana Merdeka, Jakarta sudah dipenuhi para
demonstrasi. Mereka menangih janji yang katanya akan direalisaikan, namun
tiba-tiba janji itu dibatalkan secara sepihak. Mengatakan bahwa pemerintah
tidak memiliki anggaran. Sebuah dalih yang terdengar lucu. Tak memiliki
anggaran tapi meluncurkan sebuah proyek besar? Sepertinya pemerintah mencoba
menjilat ludahnya sendiri. Entahlah. Aku mengidikkan bahu. Mendadak ingatanku
terpatri pada Pak Parman, yang tanpa
sengaja bertemu dua minggu yang
lalu. Apakah mungkin Pak Parman juga
ikut di sana? Berdesak-desakan demi mewujudkan cita-citanya? Kesejahteraan
rakyat kecil.
Aku
sungguh tidak mengerti dengan pemerintahan negara ini. Ketika mereka berorasi
dulu—orasi nan manis selalu digemakan. Memuliakan telinga. Tapi ketika sudah
mencapai tujuan, mereka dengan mudah melupakan janji. Mereka yang mengatakan
akan amanah, tapi hanya memakan kata itu sesuka hati.
~*~
|
No comments:
Post a Comment