Judul Buku :
In a Blue Moon
Penulis :
Ilana Tan
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit :
2015
Cetakan :
April, cetakan ketiga
Halaman :
320 halaman
ISBN :
978-602-03-1462-4
Harga :
70.000
Peresensi :
Kazuhana El Ratna Mida
Sekat antara rasa benci dan cinta itu sangat tipis. Kadang terlalu benci
bisa menjadi cinta, terlalu cinta pun bisa berubah benci. Karena itu dalam
segala hal lebih baik memilih bersikap wajar; jangan berlebihan.
Lucas hampir mengangkat alis ketika tiba-tiba sang kakek mengatakan bahwa
tunangannnya telah ditemukan. Bagaimana pun Lucas tidak tahu dia menghilang dan
tidak tahu kalau punya tunangan. Lalu kenapa tiba-tiba kakeknya mengatakan dia
sudah punya tunangan? Lucas yang seorang koki kepala di Ramses—salah satu restoran
paling terkenal di Amerika serikat itu serta merta bertanya lebih lanjut dengan
perkataannya kakeknya yan begitu tiba-tiba. Jawabannya dia harus menyusul ke
pesta pernikahan cucu teman kakeknya.
(halaman 12)
Di sanalah semua bermula, pertemuan yang tidak pernah Lucas sangka
sebelumnya. Dia bertemu dengan Sophie Wilson lagi, seorang teman di masa SMA
dulu. Sayangnya, hubungan mereka tidak bisa dianggap baik. Sophie dulu
membencinya dan mungkin hingga sekarang. (halaman 19) Baik Lucas dan Sophie
tentu tidak ingin pertunangan ini terjadi, tapi Gordon Ford kakek Lucas sangat
keras kepala. Apa yang diinginkan harus terwuujud. Termasuk pertunangan Lucas
dan Sophie, dia akan melakukan cara apapaun untuk menyatukan mereka. Seperti mengatur
pertemuan mereka agar bisa dekat. Atau mengancam Lucas dengan Ramses. Gordon
Ford akan mewariskan Ramses pada sepupu jauhnya jika dia menolak pertunangan
itu.
Tapi Lucas punya pemikiran sendiri. Sejak dia bertemu lagi dengan Sophie di
pesta itu ..., dia ingin mendekatinya. Bukan untuk urusan masalah perjodohan
tapi tentang sebuah permintaan maaf atas masa lalu yang pernah dia lakukan dulu
pada Sophie. Dia sungguh menyesal. Tapi Lucas menyadari bahwa itu mendapat maaf
dari Sophie tidak mudah. Karena itulah dia akan berusaha.“Aku tahu kau tidak
menginginkan permintaan maaf dariku, tapi aku tetap ingin meminta maaf. Atas
semua yang pernah aku lakukan dulu.” (halaman 57)
Sophie sendiri memang tidak pernah dan tidak akan memaafkan Lucas dengan
mudah. Dia malah berharap tidak perlu lagi bertemu dengan Lucas. Tapi, seperti
yang dikatakan Thomas Wilson—Kakek Shopie, Gordon Ford sangat keras kepala. Pria
tua itu selalu mencari cara agar bisa mendekatkan cucunya. Sehingga mau tidak
mau Sophie harus menerima tawaran Lucas. “Supaya kakekku tidak mempersulit
keadaan bagi kita berdua dan keluargamu, kusarankan agar kita menuruti
keinginannya. Untuk menyenangkan hatinya.” (halaman 71) Mungkin itulah solusinya, berpura-pura di
depan Gordo Ford selama di Amerika kalau mereka sudah jalan.
Walau pada kenyataannya, Sophie tetap menjaga jarak. Dia sangat tidak suka
berurusan dengan Lucas. Pria yang mengaku sudah berubah, yang tidak lagi
seperti remaja egois yang dikenalnya dulu. Tapi apa peduli Sophie. Baginya
Lucas tetaplah Lucas. Pria jahat yang telah menyakitinya dulu. Meskipun Sophie
sadar, dalam kebersamaan mereka akhir-akhir ini, Lucas terlihat sungguh-sungguh
berubah dan meminta maaf padanya. Dan entah kenapa ketika melihat kesungguhan
Lucas, Sophie merasa bersalah.
Dalam dilema itu ..., masalah lain juga datang. Sosok yang dulunya sangat
dicintainya, yang membuat dirinya ingin dilamar pria itu datang lagi—namanya
Adrian Graves. Dan sebuah kabar yang hampir membuatnya terkejut ketika
mendengar Miranda, wanita yang pernah dia lihat pergi ke pesta dengan Lucas
mengatakan akan segera menikah jika Lucas Ford mengumpulkan nyali untuk
melamarnya. Sebuah ucapan yang tepatnya dikatakan teman Miranda. ( halaman148)
Entah apa yang akan Sophie lakukan untuk mengatasi situasi ini. Lucas,
Miranda dan Ardrian. Juga masalah pertunangan. Tidak ketinggalan apa yang
sebenarnya telah terjadi di masa lalu antara Lucas dan Sophie. Semua bisa
terjawab setelah membaca novel ini.
Novel yang dikemas apik dengan bahasa ringan dan gaya bercerita yang
menyenangkan. Mengambil kisah sederhana memang, tapi Ilana Tan memiliki gaya
khas dalam bercerita yang membuat pembacanya tidak mudah bosan. Tidak membuat
beranjak pergi malah walaupun ending mudah ditebak. Karena dalam setiap bab
sudah ada ledakan kejutan yang tidak terduga, seperti teka-teki masa lalu Lucas
dan Sophie. Apa yang sebenarnya terjadi antara Lucas dan Miranda. Ilana Tan
sosok yang sudah piawai dalam kisah-kisahnya itu berhasil mengaduk-aduk
perasaan lewat rangkaian kata yang telah dibuat. Novel yang memberi amanat,
bahwa setiap orang bisa berubah. Jangan menjadikan masa lalu sebagai tolak ukur
keburukan orang lain. Recomended untuk dibaca. Manis dan menyenangkan.
Srobyong, 11 September 2015
Waaah mbak itu sesuatu bngeet yaaa
ReplyDeleteSelamaat yaaa
Walaupun belum kenal mbak serasa udah kenal krn udah baca karya mbak di cerpen romantis..
Sukses selalu yaa.....
Aamiin, sukses juga buat Mba. ^^. Terima kasih sudah berkenan mampir dan membacaa kartya sederhana saya. Masih belajar ini Mbak
ReplyDeleteMbak.e selamat ya untuk dimuat resensinya yaaaa
ReplyDelete*Bighug
Aku nemuin 2 typo itu mbk
Aku suka bnget mbk isinya...
Alur cerita novelnya mbk Ilana tan mirip sama mbak .e
Suka dah. Suka banget... (Y)
Sukses terus mbak.e
hhhh, sepertinya typo ngikut kemana-mana, tolong dong diusir Rohma, hehh :)
ReplyDeletehehh mungkin gegara aku nge-pens sama Ilana Tan kali, ya heh. Moga kedepannya punya ciri sendiri :)