Saturday, 19 September 2015

Piknik Itu Terapi Jiwa


Sumber Google

Perasaan was-was  mulai menyelimuti,  jenuh dengan segala rutinitas dan bosan  karena tak memiliki ispirasi lagi.  Bagi saya yang memang hobi menulis ..., ketika imajinasi terasa mati, maka perasaan kesal dan benci pada diri sendiri akan menggelayuti. Ah, ingin marah dan berteriak keras. Kadang jadi sensitif dan mudah emosi. Apalagi jika ada banyak tuntutan menulis yang ingin saya ikuti untul sekadar lomba. Ah, rasanya pengen menelan hidup-hidup orang yang iseng mengusik ketika berjibaku dengan naskah. Pokoknya serba tidak enak.  Dan ini terjadi pada saya bulan-bulan terakhir ini. 

Nah ..., kalau seperti ini, saya pikir memang perlu adanya refreshing—semacam piknik untuk menetralkan jiwa yang tengah tidak karuan ini. 

Yup ...! PIKNIK!

Tidak perlu jauh-jauh untuk menghilangkan rasa tertekan itu. Yang terpenting, setelah merefresh otak serta jiwa, saya bisa kembali perbikir jernih. Yang penting bisa melihat tumbuhan hijau yang menyegarkan mata dan laut membentang yang akan mengingatkan akan kuasa Allah.

Jadilah ..., pilihan pertama saya mengajak adik dan keponakan untuk ke pantai. Melihat sunrise dan keindahan laut di pagi hari yang masih segar.

“Ke pantai, yuk. Melepas penat.”

Deal! 

Adik menerima ajakan saya dengan senang hati. Kami pun pergi.  Bersama saudara lain yang juga ingin menghabiskan waktu.

Pantai Blebak—begitlulah kami sering menyebut pantai itu. Pantai yang terletak di desa Sekuro, Mlonggo.  Pantai yang bersih diantara serpihan-serpihan karang halus dan sangat sejuk.  Welcome to Pantai Blebak
Sumber Google


Selain keindahan pantai. Ada tempat permainan anak yang sangat digemari di sini. Tapi ..., kalau saya mah cukup lihat pantai tidak perlu nai Becak Air. Hehhh. Masak segede gini main gituan, kecuali sepupu kecil saya mau. Hehhe.  Paling hanya jepret sana-jepret sini untuk menambah koleksi pribadi. Hehehh.
Melihat Sunrise. Doc. Pripadi

Menikmati Keagungan Allah. Doc. Pribadi

Menimati kebersamaan. Doc. Pribadi

Menimati kebersamaan. Doc. Pribadi

Tidak berlama-lama saya, adik dan sepupu berada di sana. Setelah puas melihat keindahan pantai dan melihat sunrise, kami pun kembali pulang. Yah, setilah melihat dan mengangumi ciptaan Tuhan walau tidak harus ke tempat yang jauh, membuat saya kembali berpikir.  Betapa nikmat Tuhan yang telah diberikan pada manusia? Jadi kenapa saya harus mengeluh jika senang mendapat sedikit coba? Yup, merenung. Dalam perjalanan wisata, bukan semata-mata untuk refresh saja. Tapi lebih pada perenungan diri dalam mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan. Kalau sudah bisa berpikir jernih pasti nanti bisa berimajinasi lagi. Ini menurut pendapat saya, sih :) 

Sampai di rumah. Saya masih memilik memerdekakan diri. Yah, saya mencoba  memberi ruang pada diri saya untuk istirahat dan piknik dengan dunia lain yang saya sukai selain menulis.  Ah, membaca dan nonton drama. Pilihan lain yang saya yakini bisa membantu melupakan sedikit stress dan rasa tertekan karena matinya imajinasi. Walau kadang kesemuanya tak cukup sehari. Istirahat sejenak bisa dilakukan semau saya, jika memang sedang bosan dan lelah menyelimuti.

Pilihan pertama, saya memilah-milah buku yang ada. Membaca novel yang kebetelun belum terjamah setelah dibeli atau dapat hadiah karena keseringan terkungkung dengan menulis. Kadang kala juga mengulang bacaan yang ada. Kalau yang mengulang biasanya saya memilih membaca manga. Aih, manga itu sesuatu yang juga menggeletik saya untuk kembali merasa bugar. Jiwa yang berkarat seolah kembali sehat. Bisa memilih salah satu untuk dijadikan bacaan. 

Doc. Pribadi koleksi novel

Doc. Pribadi koleksi buku motivasi 

Doc. Pribadi koleksi manga



Dan yang terakhir, aku melihat list drama yang ingin saya tonton. Menonton bisa menghilangkan kekesalan yang mengumpal di kepala. Drama-drama favorit akan membantu men-terapi jiwa biar kembali sehat dan siap bekerja. Beberapa list drama yang selalu saya tonton untuk membantu keluar dari zona bosan. Tentu dengan ritme gantian tidak sekali tonton habis. ^_^ Bisa meledak nanti malah. Hehheh.

Doc. Pribadi list drama favorit

Piknik yang sederhana memang ..., tapi bagi saya sederhana bukan berari tidak istimewa. Yang penting adalah hasilnya nanti. Sederhana kalau bisa menterapi jiwa dan bisa kembali bugar, pasti akan merasa senang dan puas. Dan liburan sederhana seperti ini kadang lebih berkesan, karena itu bukti  bisa mengalahkan diri sendiri, dari rasa sedih yang berkepanjangan. 

Dan kalau berkesempatan liburan di  Bogor  bersama teman-teman atau keluarga, pengen ketempat-tempat yang seru pastinya. Yang bisa membuat semangat saya kembali utuh. Sepertinya liburan di Taman Wisata Mekarsari, Kebun Raya Bogor daan Danau Situ Gede. Ketiganya itu bisa jadi alternatif yang menyenangkan.


Tulisan ini diikutkan Lomba Blog Piknik itu Penting.




8 comments: