Judul : Jelajah 62 Museum
Penulis : Nadrah & Hanbun
Penyunting : Marina Ariyani
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan : Pertama, 2015
Halaman : 248 hlm
ISBN : 978-602-249-990-9
Peresensi : Ratnani
Latifah, Penikmat buku dan penyuka literas, alumni Universitas Islam Nahdlatul
Ulama.
Bung Karno pernah berkata, “Bangsa
yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya
sendiri.” Sebagaimana kita ketahui,
bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki berbagai macam budaya dan sejarah.
Karena sebelum Indonesia merdeka banyak
napak tilas berbagai kejadian yang pernah ada sebagai bukti jejak perjuangan
bangsa—itulah sejarah—kejadian di masa lampau yang bisa dipelajari untuk diamil
manfaatnya.
Dan musuem adalah tempat yang
mengabadikan jejak sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Sebuah tempat yang
menunjukkan bukti menghormati jejak para pahlawan di Indonesia. Di sana terdapat berbagai jenis peninggalan
yang bisa kita lihat sebagai bukti outentik dan bisa diambil tambahan ilmu
pengetahuan.
Museum sendiri di Indonesia jika
dihitung keseluruhannya mungkin ada tiga
ratusan lebih yang tersebar di berbagai kota. Salah satunya di Jakarta yang
konon terdapat 62 museum yang harus dikunjungi. Kita tinggal memilih musem apa yang dingin dikunjungi, sesuai
dengan pengetahuan yang ingin diketahui.
Misalnya saja jika ingin mengetahui
tentang para pahlawan revolusi, maka kita bisa berkunjung ke Museum Paseban
yang masih dalam kawasan Monumen Pancasila Sakti. Diresmikan tangal 1 Oktober 1981 oleh M.H. Soeharto dan direnovasi 2013. Dalam
museum ini terdapat 16 diorama. Di antaranya : pengangkatan jenazah dari sumur
maut, upacara pemberangkatan jenazah
Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, dan diorama yang menggambarkan
penculikan para jenderal dan pahlawan revolusi lainnya. (hal. 16) Selain itu ada pula foto para
pahlawan revolusi yang gugur sebagai perisai bangsa.
Kalau ingin mengenal tentang budaya
Pencak Silat, bisa mengunjungi Museum Pencak Silat. Sebagaimana diketahui, pencak silat adalah
salah satu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia dan telah
menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia. Museum ini menyajikan infomasi
mengenai sejarah pencak silat beserta penyebarannya di tanah air. Memiliki koleksi berupa busana pencak silat,
tetabuhan, pengobatan tradisional dan senjata yang disimpan dalam kotak kaca.
(hal. 23)
Dan jika ingin menambah pengetahuan
tentang listrik, maka bisa mengunjungi
Museum Listrik dan Energi Baru yang terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Diresmikan pada 1995. Museum yang memiliki
tiga lantai ini menawarkan banyak hal yang menarik—inovatif dan edukatif.
Antara lain : adanya pergaan Reaktor Nukilir PWR (Pressurized Water
Reaction). Ada pula ruang Cerdas Energi dan Ruang Cedas Listrik. (hal. 45)
Tidak kalah menarik, jika ingin
mengenal keberagaman satwa di Indonesia, bisa mengunjungi Museum Fauna
Indonesia Komodo dan Taman Reptilia yang diresmikan pada 1978. Terdapat 500
ekor hewan awetan dari 150 satwa di museum, serta 200 ekor dari 55 jenis satwa,
terutama reptil dan amfibi.
Jika ingin mengetahui cerita di
balik secarik kerta bernama teks
proklamasi, maka bisa mengunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Sebagaimana kita ketahui, teks proklamasi
memiliki kaitan erat dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Sebuah peristiwa
penting yang terjadi pada tanggal 16-17
Agustus 1945 yaitu perumusan naskah proklamasi. (hal. 154-155). Di museum ini
kita akan disuguhi diorama yang
menceritakan Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebarjdo ketika merumuskan naskah
proklamasi, kronologi perumusan naska proklamasi,
pianao yang dijadikan tempat Soekarno
dan Hatta menandatangani naskah
tersebut, foto dan poster perjuangan, patung dada beberapa tokoh dan
lain-lain.
Selain museum-museum yang sudah
disebutkan, masih banyak lagi museum di Jakarta yang wajib dikunjungi untuk
menambah pengetahuan sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Sebut saja Museum Nasional yang merupakan
rekam jejak nyata kebudayaan Indonesia, Museum Sejarah Nasioanl yang adalah
rekam jejak sejarah bangsa Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional—sebuah museum
yang menunjukkan perjuangan baru melalui kekuatan pemikiran pemudah bangsa
Indonesia dan masih banyak lagi museum yang bisa dikunjungi.
Berdasarkan kenyataan itu, jika saat
ini kebanyakan orang menganggap mengunjungi museum adalah kegiatan yang
membosankan, maka anggapan itu salah. Museum adalah tempat yang selayaknya
harus dikunjungi oleh warga Indonesia. Karena dari kunjungan itu, selain bisa menikmati liburan, kita juga bisa
menyerap ilmu pengetahuan tentang sejarah dan budaya di Indonesia.
Srobyong, 2 Agustus 2016
Versi asli ketika mengirim ke Koran Jakarta. Versi pemuatan bisa dibaca di sini
Dimuat di Koran Jakarta, Senin 8 Agustus 2016 |
keren mbak ratna reviewnya. mantaps! :)
ReplyDeleteTerima kasih Mas, Nunu masih belajar mereview lebi baik lagi. Riview sampeyan juga bagus.
DeleteEh terima kasih sudah berkenan mampir di blog sederhana ini. ^_^
Apalah apalah pokoknya mba Ratna... (y)
ReplyDeleteCakep...
Makasih Rohma, masih terus belajar lagi dan lagi ^_^
Delete