Judul buku :
Misteri Tambang Mengerung
Penulis :
Erlita Pratiwi
Penerbit :
Kiddo
Cetakan :
1, Agustus 2015
Halaman :
146 hlm
ISBN :
978-979-91-0914-9
Dyffa sedang berlibur di Buntok, Kalimantan. Alasan Dyffa liburan
sebenarnya adalah untuk mengunjungi ayahnya yang bekerja di pertambangan batu bara. Tapi karena suatu hal liburannya berubah menjadi
petualangan seru yang mendebarkan.
Pertama tentang pesan Om Danu, “Jangan main-main di sekitar tambang
kapur. Tempat itu seram dan sering mengeluarkan suara menegerung.” (hal.
11) Lalu pertemuannya dengan Dian dan Jenta. Di mana ketika dia bertemu Dian,
tanpa sengaja mereka mendengar percakapan seseorang tentang rencana
penyelundupan kucing hutan. (hal. 21) Hal ini jadi mengingatkan Dyffa tentang
cerita dari Kay, sahabatnya yang ada di Jakarta. Dan ajakan Jenta yang membawa mereka memasuki
tungku pembakaran batu kapur dan merasakan keangkeran tempat itu.
Dari kejadian itu Dyffa pun mulai menduga, bahwa ada sesuatu yang aneh
dengan tambang mengerung. Bermodal dari hasil jepretan yang tidak sengaja dia
ambil, saat memergoki pembicaraan orang yang tengah menangkap kucing hutan itu
..., Dyffa, Dian dan Jenta mulai menyelidiki misteri yang ada.
Namun, siapa sangka ciri-ciri topi dari orang yang pernah Dyffa lihat, ternyata milik dari teman Om Danu. Tingkah
mereka sangat mencurigakan karena berbicara dengan bisik-bisik sambil menyebut
nama Pak Malis. Jangan-jangan Om Danu adalah salah satu komplotannya. Dyffa
menduga-duga. Tapi bukti yang dimiliki belum cukup untuk membuktikan dugaan
yang telah disimpulkan. Mereka pun terus menyelidiki. Saat menyelidiki misteri
itu, siapa sangka Dyffa dan Dian malah diteror oleh Panglima Burung (sosok gaib
dari suku Dayak). Bahkan mereka juga dijebak dalam perangkap. Tentang bagaimana
nasib Dyffa, Dian dan Kucing Hutan ..., serta
di balik suara mengerung, selengkapnya bisa dibaca dalam novel ini.
Buku dengan tema unik dan asyik diikuti. Bahasanya mudah dipahami. Selain
itu juga memuat banyak ilmu pengetahuan.
Karena dalam setiap bab penulis menyuguhkan pengetahuan tentang daerah
Kalimantan yang diserai gambar, sehingga mudah untuk membayangkan keadaan yang
dijelaskan. Pengetahuan yang dimuat antara lain; menjelaskan tentang daerah Buntok, kucing
hutan, air hitam, suku Dayak Ngaju, juhu singkah dan masih banyak lagi. Novel
ini juga memiliki banyak pesan. Salah satunya, bahwa sebagai manusia itu harus
melindungi hewan langkah, bukan memanfaatkannya demi kepentingan sendiri. Serta
anjuran untuk tidak berburuk sangka pada orang lain. Beberapa kesalahan
kepenulisan yang ada tidak mengurangi
keasyikan membaca novel ini.
[Ratnani Latifah, penikmat buku dan literasi. Berdomisili di Jepara, Jawa Tengah.]
[ Dimuat di Radar Sampit, Edisi, Minggu 27 Desember 2015]
Seruu yah. Tema petualangan gitu.
ReplyDeleteIya Mbak Anggarni, seru. Petualangan untuk memecahkan misteri serta banyak banget pengetahuan yang bisa digali. Jadi ingat pelajaran Ips hheh.
DeleteSeruu yah. Tema petualangan gitu.
ReplyDelete