Judul : Kitab Sakti Remadja Oenggoel
Penulis : Riawani Elyta & Oci Yonita Marhari
Penerbit : Indiva Media Kreasi
cetakan : 1, Juni 2013
Halaman : 200 halaman
ISBN : 978-602-8277-95-2
Jujur, aku sungguh beruntung berkesempatan mendapat buku ini dari Mbak Riawani Elyta. Why? Karena buku ini memang mengarahkan pada jalan yang sebaiknya kita tempuh, ketika merencanakan bagaimana menggenggam sebuah impian. Sedihnya, kenapa aku tidak membaca ini sejak dulu? Poor me :3. Yah, maklum berkecimpung menulis di dunia literasi itu baru kumulai lagi pada akhir Maret 2014. Dan pastinya aku sudah banyak ketinggalan. :( Tapi tidak apa. Mungkin masih bisa dikejar. Oke langsung cap-cus baca resensi buku keren ini saja. Nggak usah dengerin curhatan aneh ini. Hehhh.
Semua pasti setuju, bahwa masa
remaja itu masa yang penuh tantangan. Masa paling asyik untuk menikmati hidup.
Waktu yang banyak digunakan untuk mencari identitas diri, mengejar mimpi dan
seru-seruan yang lain. Pokonya masa
remaja itu waktu yang benar-benar berarti. Jatuh bangun paling seru itu memang
terjadi ketika saat remaja. Masa remaja
juga menjadi tolak ukur dalam menggenggam
dunia!
Karena itu ..., biar masa remaja itu
tetap asyik tapi juga tidak sia-sia, ada baiknya menyalurkan energi positif remaja itu ..., pada
tempatnya. “Kitab Sakti Remaja Oenggoel” sangat cocok untuk dijadikan bacaan.
Ada banyak jurus jitu yang bisa dipraktikkan.
Pertama buku ini akan mengajak untuk mengetahui 3 Jurus Taichi Master dimulai Self Management. Mengapa
kamu ada? Apasih tujuan hidup kamu dan sebenarnya siapa dirikamu. “What’s a man first duty? The answer is
brief : to be himself.” Bahwa
tugas pertama dari manusia adalah menjadi diri sendiri. (halaman 50)
Dan jurus berikutnya itu bagaimana memaknai
hidup. Gunakan kesempatan yang ada dengan tujuan
untuk meng-upgrade diri kamu menjadi lebih baik lagi, dan mengenali lebih dalam
apa yang menjadi potensi diri kamu. Tetapi, jangan lupa, jaga diri jangan
sampai melampaui batas. Tetaplah berpijak pada koridor keseimbangan. (halaman 70)
dalam bagian ini nanti juga ada metode SWOT dan SMART (spesific, measurable, achievable, reasonable, time limited)
Harus diketahui, bahwa hasrat adalah kunci motivasi, akan tetapi yang membuat
kita sukses sebagaimana yang kita inginkan adalah determinasi (ketetapan
hati—ed) dan komitmen tanpa kenal untuk mencapai tujuan, atau komitmen
mendapatkan yang terbaik. –Mario Andretti, pembalap F1- (halaman 86)
Kemudian akan dikenalkan jurus waktu
adalah momentum. (halaman 87) Jadikan
momentum sebagai jembatan yang akan menghubungkan kamu dengan perbuatan atau
pekerjaan yang bermanfaat. Bukan sebaliknya, menghubungkan kamu dengan
kesia-siaan atau hal yang nggak bener. (halaman 104)
Akan dikenalkan juga Jurus Kamehameha. Yaitu jurus untuk
mematahkan keraguan dan hambatan. Jika
anda cukup yakin bahwa anda akan mengalami kematian yang baik dan terhormat
maka setiap hari akan anda jalani sebagai layaknya momen tunggal. –Abraham
Maslow-
Ada pula Jurus Tifan Pokhan. Yaitu
hidup itu tidak ada tombol pause dan prev. Bahwa sesuatu yang sudah
terjadi tidak mungkin bisa diubah. Dihentikan atau memutar kembali waktu yang
ada. (halaman 125) Jadi waktu haruslah dihargai. Sudah menjadi karakternya
bahwa waktu senantiasa berpacu secara cepat, tanpa terasa, dan tiba-tiba
saja hari sudah berganti lagi. Sejam, semenit, sedetik, bahkan seperdetik waktu
yang sudah berlalu, tidak akan bisa kembali lagi.
Ingat sebuah ungkapan, bahwa, “Kemarin adalah sebuah masa lalu, hari ini
adalah sebuah kenyataan, sedang sesok adalah sebuah misteri.” (halaman 132) Jadikan hidup lebih hidup. Jangan resah. Kalau sudah resah ingat jurus
galau saja. God always listening, always understanding.
Buku ini sungguh recomended. Memakai gaya bahasa remaja yang mudah
dipahami. Mengajarkan banyak jurus-jurus jitu bagaimana menjalani masa remaja
yang lebih indah. Mempersiapkan impian sedari dini. Bertebaran quote yang bagus
dan ada tes-tes yang bisa digunakan sebagai tolak ukur. Seperti Lakukan
hak-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain selagi kita masih
dikaruniai kesehatan, rejeki, kelapangan, usia mudah dan sebelum ajal
memisahkan kita dari kehidupan. (halaman 93). Waktu mengubah semua hal,
kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu, tetapi belum tentu
membijak. Kitalah yang harus mengubah
diri kita sendiri. –Mario Teguh- (halaman 108). Selamat membaca.
Thank you ya reviewnya :) tp masih banyak typo tuh, dirapiin lagi ya biar apik :)
ReplyDeleteHehh, siap Mbak. Ini nggak bisa damai sama typo. Jadi malu hehhh. Padahal sudah dipelototin dan dibaca ulang. Tutup muka.
ReplyDelete