Thursday, 22 October 2015

[Cerpen] Muharam


[Dimuat di Radar Banyuwangi, Jawa Pos Group. Edisi, Minggu 18 Oktober 2015]

*Kazuhana El Ratna Mida

Mata tajam itu terus menatap. Penuh kesal. Sesekali menarik napas dan menghembuskannya dengan kasar. Bocah cilek dikandani wongtuo kok gak nurut. Cerutunya mengepulkan asap.

Pokokke bapak orak setuju. Tatapannya berkilat. Eleng, Mid. Pamali gegawean sasi suro.

Khamid hanya diam bergelut dengan  hatinya. Dia harus mencari cara yang baik untuk menjelaskan perihal mitos dan bidah yang seharusnya tidak diimani itu. Agar tidak menyinggung bapaknya. Muharam itu bulan berkah.

~*~

           

5 comments:

  1. Ceritanya juga tidak jauh beda dengan di desaku, mbak...
    masih kental dengan hal tersebut. :3

    ReplyDelete
  2. mbakk, jalan-jalan ke blog ku juga ya...
    *Promosi... hee

    ReplyDelete
  3. Iya, kebanyak masalah suro memang banyak mitosnya. Iya, insya Allah Rohma. Makasih yang sudah berkanan mampir ^^

    ReplyDelete
  4. Semua hari adalah baik.

    Eh, emang ga boleh ya nikah bln muharam?
    Hihiiii...
    Aku baru tau

    ReplyDelete
  5. Iya Mbak setiap hari itu baik. Sebuah kepercayaan di daerah saya Mba Anggarni, bahwa suro itu ada mitos larangan melakukan gawe (nikah) karena ditakutkan pernikahan tidak berkah. bisa cekcok rumah tangga atau salah atau meninggal. Wallu a'lam. Tapi emang di bulan suro jarang yang gawe, entr lanjut pas sapar baru mulai ada ngatenan banyak hehhh.

    ReplyDelete