Judul :
Perfect Scenario
Penulis :
Kezia Evi Wiadji
Penerbit :
Gramedia Pustka Utama
Cetakan :
Pertama
Tahun :
September, 2015
Tebal :
280 hlm
Harga :
Rp. 55.000,-
ISBN :
978-602-03-2088-5
Jangan menilai sesuatu hanya berdasarkan sudut pandang pribadi. Cobalah
menyelami, menyelidiki terlebih dahulu apakah yang dilakukan itu baik atau
buruk, baru memutuskan. Jangan suka menghukumi sesuka hati mengedepakan ego
sehingga membuat rencana konyol untuk menghancurkan menggagalkan apa yang tidak
disukai.
Novel ini menceritakaan tentang Farel yang tiba-tiba memaksa Finda untuk
menjadi pacarnya. Hal yang sangat aneh dilakukan seorang Farel karena semua
orang tahu, bahwa Farel dan Finda adalah musuh bebuyutan. Finda tentu saja
menolak mentah-mentah usulan Farel sampai, anak laki-laki itu mengungkap
rahasia di balik dia memaksa Finda untuk setuju. (halaman 16) Awalnya Finda
tentu tidak percaya begitu saja. Tapi ketika melihat ibunya yang sibuk
menyiapkan makan malam dan bilang akan menggundang Om Tonny, Finda mulai
menyadari Farel tidak berbohong. Orangtua mereka akan menikah. Scenario
itu pun akhirnya Finda setujui.
Untuk mendukung sempurna ide ini, Farel sampai rela memutuskan pacarnya, Novi
yang merupakan primadona sekolah. (halaman 30-31) Dan Finda harus rela memendam
perasaannya yang sejak awal menyukai Niko, sahabat Farel. Tapi tentu semua
tidak akan berjalan semudah itu. Karena Novi tidak ingin diputus dan Niko yang
malah mulai gencar mendekati Finda. Belum lagi orangtua Farel dan Finda malah
menganggap kedekatan mereka adalah karena akan menjadi saudara.
Farel bingung bagaimana membuat Novi percaya padanya. Finda pun tidak ingin
menyianyiakan kesempatan ketika Niko mulai mendekatinya. Jadilah Finda dan Niko
berkencan diam-diam. Padahal sejak awal selama mereka(baca Farel dan Finda)
pura-pura menjadi pacar, mereka sepakat membuat larangan untuk dekat dengan
cowok atau cewek yang lain.
Marah dan merasa dihianati itulah yang Farel rasakan ketika pada suatu
waktu mereka tidak sengaja bertemu tanpa sengaja di sebuah bioskop. Apalagi
ketika mendengar dengan jantan Niko mengakui memiliki perasaan pada Finda esok
harinya di sekolah. (halaman 116). Entah kenapa Farel meresa kesal sekali
mendengar pengakuan sahabatnya itu.
Sampai kejadian di Lembang membuat semuanya jungkir balik. Perasaan Farel
juga perasaan Finda. Belum lagi ada teror yang membuat Finda ketakutan. Entah
apa yang sebenarnya yang telah terjadi
setelah dari Lembang. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya scenario
yang Farel dan Finda lakukan untuk membatalkan pernikahan orangtua mereka, temukan
jawabnya dengan membaca sendiri.
Ada beberapa kalimat yang bagus dalam novel ini. Cinta membuat orang buruk menjadi baik juga
sebaliknya, membuat orang baik menjadi buruk. Semua tergantung pada tujuan kita
mencintai. (halaman 263) dan
juga, Jika kamu berpikir selama ini merasa telah mengenal baik seseorang,
namun pada akhirnya kamu tidak benar-benar mengenal orang itu. (halaman
263)
Novel dengan tema
yang sederhana, tapi diramu dengan apik. Cerita yang meremaja dan, mengasyikkan. Keluarga, cinta dan persahabatan dengan berbagai konflik. Bahasanya
mengalir dan renyah. Mengajarkan
tentang arti keluarga. Bahwa orang tua itu tidak bisa memaksakan kehendak. Pun dengan seorang anak tidak
bisa menghakimi sendiri. Dalam keluarga memang butuh komunikasi. Ada juga pesan lain
yang tersirat. Bahwa jangan suka menuduh
seseorang tanpa adanya bukti yang nyata. Jangan berlebihan dalam membenci juga
mencintai.
Walau endingnya mudah ditebak, tapi tetap
asyik untuk dinikmati. Karena akan ada kejutan yang tidak terduga dalam novel
ini. Seperti alasan sebenarnya Farel yang memaksa Finda untuk memanikan
scenario pacara bohongan agar orangtua mereka tidak menikah. Recomended untuk
dinikmati.
[Dimuat di Radar Sampit. Edisi, Minggu, 18 Oktober 2015]
asiiehhh... jangan melihat covernya ya mbak...
ReplyDeleteaiihh resensinya singkat bikin penasaran ini mbak..
sma isinya... heee
Hehh, makasih. Bacaan ringan dan bikin senyum-senyum dan gregetan ^^
ReplyDelete