Judul : Kereta
Malam Menuju Harlok
Penulis : Maya
Lestari Gf
Penerbit : Indiva Media
Kreasi
Cetakan : Pertama,
Januari 2021
Tebal : 144 halaman
ISBN : 978-623-253-017-1
Harga : 45.000
Peresensi : Ratnani
Latifah
“Kita sama-sama sengsara, karena itu
kita saling membantu. Jika kita hanya memikirkan diri sendiri, keadaan
akan bertambah sulit.” (hal 97).
Mengambil tema yang antimainstream, unik, berbeda dan bahkan mungkin
jarang diangkat oleh penulis lain, tidak heran jika novel ini menjadi juara 2 dalam Kompetisi
Menulis Novel Anak Indiva 2019. Belum lagi ceritanya memang seru, bikin
penasaran juga syarat akan inspirasi dan
motivasi. Sejak awal membaca kita
akan langsung dibuat penasaran dan dibuat bertanya-tanya. Cerita anak macam apa
yang ditawarkan Mbak Maya? Kenapa Mbak Maya mengangkat tokoh cerita tentang anak cacat?
Jika kita memerhatikan cover buku kita pasti langsung menyadari bahwa
novel ini berbeda. Jika kebanyakan penulis suka memakai tokoh utama yang sehat
memiliki kelengkapan jasmani dan rohani, maka novel ini tidak. Tamir, tokoh
cerita ini dikisahkan memiliki kekurangan yang pastinya akan membuat siapa pun
orang yang melihat akan meremehkannya. Namun siapa yang menyangka di balik
kekurangan yang dimiliki kita bisa belajar banyak hal dari tokoh Tamir.
Novel ini menceritakan tentang petualangan aneh yang dialami Tamir.
Anak yang tinggal di Panti Asuhan Kulila, tempat yang memang menampung
anak-anak cacat ini, entah kenapa tiba-tiba berada di sebuah tempat aneh
bernama Harlok. Bahkan yang lebih parah, di sana Tamir harus bekerja di sebagai
penggali tambang batu seruni, bersama anak-anak lain yang sudah berada di sana
lebih dahulu—mereka sering disebut anak tambang. Jika Tamir tidak mau bekerja
dan hasil tambangnya tidak sesuai dengan target yang diberikan Vled, sang
pemiliki tambang,
Padahal sebelum Tamir terdampar di Harlok, ia tengah menanti takbir
lebaran yang akan segera menggema. Memberikan kebahagiaan bagi keluarga kecil
di panti asuhan, meski di malam itu sang pengasuh panti memilih kabur.
“Ada sebuah cerita tentang kereta yang khusus menjemput anak-anak
yatim piatu di seluruh dunia. Kereta itu datang tidak terduga, menembus kabut
gelap, mengambil energi dari gemuruh guntur dan cahaya kilat. Langit yang luas
adalah batas perjalanannya. Harapan yang diterbangkan angin adalah awal
perjalanannya. “(hal 3).
Sebagai pendatang baru Tamir tentu kaget dengan tugas berat yang harus ia lakukan. Padahal dulu di panti ia hanya melakukan tugas-tugas biasa, seperti masak atau bersih-bersih. Yang membuat Tamir semakin tidak nyaman dengan Harlok adalah menu makanan di sana yang sungguh aneh dan tidak enak di lidah.
Tamir pun bertanya-tanya, kenapa semua anak tambang, juga Baz yang
merupakan mandor mereka, tidak pernah berusaha kabur dari tempat aneh itu? Tamir
baru tahu jawabannya ketika ia pelan-pelan menjalani rutinitas di tempat baru
tersebut, meski dalam hati, ia tetap
memiliki harapan untuk kembali ke dunia asalnya. Petualangan lengkap Tamir di Harlok, bisa
langsung kita baca di novel ini. Upaya
apa yang dilakukan Tamir dan berhasilkan ia melakukan misinya.
Kisah ini sangat seru dan mendebarkan. Saya gemas banget dengan tokoh
Vled yang sok berkuasa dan suka menipu. Kenapa ada orang jahat seperti itu?
Memanfaatkan keadaan untuk kepentingannya sendiri. Gemas juga dengan
tokoh-tokoh lain, khususnya Mo, salah satu anak tambang yang nampak cuek tetapi
sebenarnya peduli pada Tamir dan tidak segan menolong.
Secara keseluruhan novel anak ini sangat menarik. Sejak awal membaca
bab pertama kita akan dibuat penasaran bagaimana dengan akhir petualangan aneh
Tamir. Rasanya kita tidak ingin bisa
berhenti membaca sebelum menemukan ending cerita.
Dari segi tema, novel ini
memang sudah menunjukkan keunikan tersendiri. Out of the box. Dari beberapa
novel penulis yang sama baca—meski bukan novel anak—tema-temanya memang
menarik. Seperti Novel “17 Tahun itu Bikin Pusing” atau “Habibie: ya noue elain” atau “Cinta Segala Musim”—semuanya itu
memiliki cerita-cerita menarik dan seru untuk dibaca. Pun dengan novel anak
ini. Karena penulis bisa menceritakan permasalahan di masyarakat
dengan cara pandang yang berbeda.
Keunggulan lain dari novel ini adalah gaya bahasanya yang ringan dan
lugas. Jadi anak tidak akan kesulitan ketika membaca novel ini. Novel yang konon proses penyelesaiannya hanya
satu minggu ini, memang sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi dalam novel ini banyak bertabur
pelajaran hidup, motivasi dan inspirasi. Tidak ketinggalan, anak pun akan menambah
banyak kosa kata baru. Misalnya kata ceruk, turbulensi, balincong dan banyak
lagi.
Melalui novel ini kita akan diajarkan untuk hidup dengan jujur, bukan
menipu sebagaimana tokoh Vled, yang rakus, demi kesenangannya ia tega berbuat
jahat dengan memanfaatkan tenaga anak kecil dan mengancam orang lain.
“Vled menahan separuh anak tambang di gua. Kalau kita melapor,
anak-anak tambang yang tinggal akan dilempar ke hutan kabut.” (hal
64).
Kita juga diajarkan untuk menjadi anak yang pemberani. Jangan pernah
takut dalam melawan kejahatan. Kita harus yakin bahwa kita bisa melawan
orang-orang curang agar mereka sadar dan kapok dengan perbuatannya. Hal itu bisa
kita lihat dari tokoh Tamir bagaimana cara Tamir melawan Vled dari
kesombongannya.
Tak hanya itu melalui kisah ini kita diingatkan tentang kebiasaan
untuk saling tolong-menolong. Mungkin nampaknya anak tambang saling tidak
peduli. Tapi di sana mereka menunjukkan sikap saling peduli, saling menolong
juga kompak. Kemudian tidak kalah
penting, di sini kita akan dibuat sadar, meski
Tamir anak catat ia tetaplah seorang anak yang luar biasa. Ia berani,
jujur, tulus, suka menolong, setia kawan
dan banyak lagi. Kekurangan yang
dimiliki tidak membuatnya menjadi anak manja. Ia tetap mau bekerja keras dan
selalu rajin. Jadi kita tidak boleh memandang rendah orang lain hanya lewat
fisik.
Sedikit kekurangan dari novel ini mungkin masih ditemukan sedikit
salah ketik. Meski sejatinya kesalahan ini tidak terlalu menganggu.
“JelastidakadakesalahandalamberkasTamir.” (hal
38) tulisannya tidak berspasi.
“Tidak. Dia bekerja jadi pengasuh Sora, anak Baz.” (hal
46) è mungkin
maksudnya anak Vled?
Terlepas dari semuanya, kalau boleh jujur, novel ini cukup berbeda
dari novel-novel anak yang pernah
diterbitkan Indiva. Jika mengingat kembali novel anak Indiva lebih pure
pada kehidupan, misteri atau petualangan yang terselesaikan dengan baik
berdasarkan fakta yang sudah terkonfimasi. Berbeda dengan novel ini yang masih
membuat kita bertanya-tanya atau membuat kisah sendiri setelah membaca akhir
novel. “Apa yang sebenarnya terjadi” Ending kisahnya sungguh
tidak terduga.
Meski begitu, novel ini tetap saya rekomendasikan untuk dibaca. Karena buku ini sarat makna dan menyimpan banyak
sekali nilai-nilai karakter baik bagi anak. Dari sikap rajin,
peduli pada sesama, tulus, gigih, tidak mudah menyerah, saling tolong menolong, selalu bersyukur, berjiwa
pemberani, cerdas dan banyak lagi.
Srobyong, 14 Februari 2021
Alhamdulillah resensi ini menjadi salah satu pemenang lomba resensi favorit yang diadakan Penerbit Indiva Media Kreasi, 2021.
No comments:
Post a Comment