Monday 15 February 2021

Resensi - Sebuah Misteri dan Ajakan untuk Tidak Takut Bermimpi


Judul                : Perempuan Misterius

Penulis             : Nicco Machi

Penerbit          : Indiva Media Kreasi

Cetakan           : Pertama, Juli 2020

Tebal               : 240 halaman

ISBN                 : 978-623-253-004-1

Harga              : 60.000

Peresensi         : Ratnani Latifah

“Kita memang nggak boleh berburuk sangka pada orang lain, tapi waspada itu perlu. Apalagi terhadap orang yang hanya Iska kenal dari internet. Iska tidak boleh langsung percaya dan memenuhi segala permintaannya.” (hal 217).

Memadukan unsur olahraga, misteri, religi, persahabatan, masalah keluarga dan kesehatan, novel ini cukup menarik untuk kita baca. Banyak wawasan baru yang menarik dan bisa kita simak melalui novel ini. Tidak heran jika kemudian novel ini terpilih sebagai juara dua  dalam Kompetisi Menulis Novel Remaja Indiva 2019.

Tema utamanya sendiri menurut saya menarik dan unik—berbeda dari tema-tema yang sudah sering diangkat penulis novel remaja lain—yang lebih condong pada unsur cinta dan lain-lain. Dari novel-novel remaja yang pernah saya baca, jarang penulis yang memilih olahraga tenis sebagai bagian dari inti cerita. Karena permainan ini terkesan mewah, elit. Biasanya yang sering diangkat adalah badminton dan dan basket.

(Olahraga tenis; raket dan bola tenis.  Pixabay/Nike159

Kisahnya sendiri tentang Iska yang harus mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kalau boleh jujur, Iska cukup terpukul ketika mengetahui bahwa tempat tugas baru papanya, tidak menarik dulu. Kota yang saat ini ditempatinya, kalah jauh dari kotanya terdahulu yang fasilitasnya lebih lengkap dan mudah dijangkau.  Di tempat barunya, tidak ada ojek daring, bahkan kontrakan dan sekolahnya tidak ada vasilitas ac—ia harus puas hanya menggunakan kipas angin.

Selain itu, di sekolahnya juga tidak ada ekstrakuliker tenis. Padahal itu adalah olahraga favoritnya.  Rasanya ia tidak bisa hidup jika tidak bermain tenis. Parahnya sejak kepindahannya, Iska belum berhasil menemukan lapangan tenis di kota tersebut. Semua permasalahan itu sekarang menjadi tantangan baru Iska.

Saat Iska tengah gencar mencari info tentang lokasi lapangan tenis, di sanalah sebuah misteri tidak terduga mulai mengusik pikirannya. Pertemuan dengan Tante Rina di lapangan tenis milik keluarga Chintami—lebih akrab dipanggi Mimi—mengarahkan Iska pada jalinan misteri yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Perempuan yang nampak begitu lihai dalam bermain tenis, entah kenapa tiba-tiba sering mengikuti Iska dan menatap Iska dengan sorot mata benuh dendam. Kejadian itu tentu aneh. Apalagi mereka baru bertemu. Anehnya ketika Iska menceritakan kejadian itu pada Mimi, teman barunya nampak tidak percaya.  Tentu saja hal itu semakin membuat Iska penasaran.

Lepas dari itu,  karena mencari lapangan  tenis Iska akhirnya memiliki teman baru, Mimi dan Ganesh. Bersama kedua teman barunya itu mereka menghabiskan waktu bersama.  Termasuk ketika mereka mengikuti seminar drh. Norman Jupiter, dokter hewan juga selebgram yang memiliki banyak followers tersebut, merupakan tokoh yang sangat Iska kagumi. Karena dokter itu yang menginspirasi Iska untuk menjadi dokter hewan.

Selain mister soal perempuan misterius kita juga akan dibuat penasaran dengan kasus lapangan tenis milik keluarga mimi—Ada seseorang yang bersikeras ingin membeli lapangan tenis peninggalan eyang Mimi. Meski sudah ditolak orang itu tetap ngotot dan bahkan berusaha melakukan kekerasan. Siapa seberapa orang di balik penyerangan itu?   Tidak hanya dua misteri tersebut, novel ini juga menghadirkan banyak  misteri-misteri yang patut untuk ditemukan jawabannya.

Secara keseluruhan novel ini cukup menghibur dan seru untuk dinikmati. Novel ini memiliki premis misteri yang cukup menarik dan berlapis-lapis, sehingga  membuat novel ini semakin menarik dan bikin penasaran. Penulis mampu menghadirkan dan mengolah masalah dengan baik. Sehingga misteri yang dihadirkan tidak bisa langsung terpecahkan kecuali jika kita mengikuti klue-klue yang dihadirkan penulis.

Keunggulan lain dari novel ini adalah riset yang sangat lengkap perilah olahraga tenis.  Kita akan menemukan banyak wawasan soal tenis ketika membaca kisah ini. Kemudian, yang saya suka lagi dari novel ini adalah selipan juga sindiran tentang  kekerasan pada hewan atau animal abuse.

“Apa penyebab seseorang  melakukan tindakan animal abuse? Banyak hal. Ketidakstabilan kondisi psikologis adalah penyebab  yang paling umum. Ada pula perasaan superior sebagai manusia, yang menganggap derajat dirinya lebih tinggi daripada hewan sehingga merasa bebas memperlakukan hewan semena-mena. Padahal hewan juga makhluk hidup ciptaan Tuhan yang patut kita kasihi dan sayangi. Saya yakin, semua agama mengajarkan untuk mengasihi hewan.”  (hal 139).

Kemudian  ada pula selipan-selipan religi yang cukup kental yang patut kita renungkan.  Khususnya tentang pilihan Iska yang berjilbab, juga bagaimana cara Ganesh menanggapi soal hubungan pacaran. 

“Banyak  hal yang lebih bermanfaat buat dikejar. Perjalanan hidup kita masih panjang. Kita masih harus menyelesaikan sekolah, terus kuliah. Kerja. Membahagiakan orang tua.  Aku mau fokus ke situ dulu. Pacarannya nanti saja setelah menikah.” (hal 115).

Hanya saja yang sangat disayangkan, untuk latar tempat penulisannya masih abu-abu. Karena penulis sepertinya tidak menjelaskan letak kota secara  jelas. Yang saya lihat penulis hanya menulis bahwa lokasi cerita berada di kota yang letaknya di Utara  Pulau Jawa (hal 63).  Padahal jika dijelaskan lebih detail tentu kisahnya akan menarik. Jadi ketika kita membaca kita langsung bisa membayangkan keadaan sekitar tanpa menerka-nerka di mana sih posisi kota tersebut.

Lalu ada bagian yang menurut saya sifat Iska agak berubah. Jika biasanya ia cenderung selalu waspada pada orang baru, tetapi di akhir cerita ia berubah menjadi agak ceroboh.

Kemudian yang kurang sreg bagi saya  dari novel ini adalah gaya berceritanya yang terlalu tell—khususnya pada bagian-bagian akhir. Padahal akan lebih menarik dan seru  jika gaya berceritanya lebih show pasti akan semakin menarik.  Saya sendiri dari pemenang satu, dua  dan tiga, sebenarnya lebih condong paling menikmati novel juara ketiga, karena ritme cerita sangat cepat. (Maaf ya Mbak Nicco. Mungkin kembali pada selera). Tapi saya juga menikmati novel ini, lho.  Dan saya  tetap meresapi sambil berusaha mengungkap misteri yang ada. Rasanya senang sekali ketika tebakan saya sejak awal benar.  (Yeah!)

Namun terlepas dari kekurangan yang ada, novel ini keren. Salut dengan penulis yang berhasil menyisihkan puluhan bahkan ratusan naskah  novel remaja yang sudah masuk ke meja redaksi Indiva. Dan saya yakin, proses kreatif penulisan ini tentu tidak main-main, sehingga akhirnya bisa menjadi juara dua—sebagaimana yang dipaparkan penulis dalam seminar literasi Indiva (Itu keren sekali menurut saya). cek viedonya di sini https://www.youtube.com/watch?v=CIlc0eeh8o8.  Bahkan di tahun ini Mbak Nicco juga menjadi juara lagi. Selamat Mbak.

(Sumber gambar. Indivamediakreasi.com) 

Dan yang tidak boleh terlewat, novel ini sarat akan motivasi dan inspirasi. Dari novel ini kita bisa belajar tentang pentingnya menjaga hewan dengan baik dengan tidak bersikap kasar dan suka menyiksa.  

Kemudian secara halus kita juga diingatkan tentang pentingnya menjaga harga diri wanita dengan menutup aurat.  Ada lagi di sini secara tidak langsung penulis menyuarakan bahwa siapa saja termasuk orang yang berhijab itu boleh bermimpi. Kita jangan pernah takut bermimpi. Sebagaimana probelamatika yang dirasakan Iska.  Padahal Nabi sendiri menganjurkan kita untuk melakukan olahraga.  Jadi berhijab atau tidak setiap orang tetap berhak memiliki mimpi dan meraihnya.

Bukankah sudah terbukti, beberapa atlit di Indonesia pun ada yang berhijab dan tetap memiliki prestasi keren. Misalnya atlit taekwondo putri Defia Rosmaniar, atau Aries Susanti Rahayu yang berhasil menjadi pemenang dalam speed climbing putri.

Dari novel ini pula kita diingatkan tentang bagaimana menjaga pergaulan yang baik—misalnya cara Ganesh dalam memandang masalah pacaran, selalu berprestasi, kejar mimpi setinggi mungkin, jangan menjadi sosok pendemdam, jangan menjadi sosok yang ceroboh, jadilah orang yang pemaaf.  Pokoknya banyak sekali pelajaran, motivasi dan inspirasi yang bisa kita petik dari novel ini.

Srobyong, 15 Februari 2021

(Alhamdulullah naskah review ini menjadi salah satu, naskah pemenang favorit 
Lomba Resensi Buku Indiva 2020/2021)


 

2 comments:

  1. Hai Mbak Ratna,
    Terima kasih banyak ya atas resensi untuk novel "Perempuan Misterius". Sungguh senang bacanya, lengkap banget ulasannya. :') Makasih banget sudah membedah satu per satu pesan moral yang sekiranya bisa ditangkap dari novel ini, apalagi dengan nama atlet-atlet kita yang berhijab dan berprestasi. Saya senang banget, terima kasih Mbak sudah menampilkan contoh riil bahwa hijab bukan halangan untuk berprestasi di bidang olahraga.

    Saya juga sangat berterima kasih untuk segala kritik dan sarannya, benar-benar masukan yang sangat berharga untuk tulisan saya ke depannya agar bisa menjadi lebih baik lagi. ^_^

    Dan no no, jangan minta maaf untuk selera bacaan. Semuanya punya selera masing-masing, it's veeery okaaay~

    Insyaa Allah novel saya yang menang KMI 2020 akan terbit sebentar lagi. Semoga kelak Mbak Ratna juga memiliki kesempatan untuk membaca dan mengulasnya. :)

    Sekali lagi terima kasih ya Mbak Ratna sudah mengupas tuntas kisah Iska!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mbak Nicco. Salam kenal, ngeh. Alhamdulillah jika berkenan dengan ulasan ini.

      Novel ini memang syarat makna Mbak. Meski genre remaja tapi isinya keren, banyak memberi motivator agar menjadi remaja yang hebat.

      Apalagi soal masalah hijab. Pas pertama lihat novel terbit, saya pikir ini tentang wanita misterius saja, eh ternyata ada bumbu lain, dan menyinggung malah impian. Kadang masih banyak orang underestimate soal wanita berhijab yang memiliki mimpi tinggi. Padahal siapa saja bebas bermimpi. Jadi senang ketika di novel ini ada sindiran perih masal iti. (Ups. Malah curcol Mbak ��)


      Semoga proses novel yang juara di indiva berjalan lancar dan laris manis. Aamiin. Dan semoga bisa baca dan mengulasnya lagi Mbak.

      Delete