Judul : Indonesian Dream Story
Penulis : Ririn Astuti Ningrum, dkk
Penerbit : Visi Mandiri
Cetakan : Pertama, Agustus 2018
Tebal : 200 halaman
ISBN : 978-602-5844-17-8
Pendidikan karakter harus ditanamkan kepada
anak sejak dini. Dengan pendidikan karakter yang baik, maka
anak akan tumbuh sebagai sosok yang berbudi luhur, memiliki moral yang baik dan
taat agama. Selain guru di sekolah, orangtua
juga memiliki kewajiban untuk untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak. Di mana ada 18 karakter yang harus ditanamkan
kepada anak, sebagaimana yang telah
ditetapkan Diknas—Dinas Pendidikan Nasional sejak tahun ajaran 2011.
Ada sikap religius, rasa ingin tahu, cinta tanah
air, bersahabat, semangat kebangsaan, demokratis, gemar membaca, cinta damai,
menghargai prestasi, tanggung jawab, peduli sosial, peduli lingkungan, jujur,
tolerasnsi, displin, kerja keras, kreatif dan mandiri. Buku ini memuat 18
cerita, yang memuat unsur pendidikan karakter anak, yang dikemas dengan gaya
bahasa yang sederhana dan mudah dipamahami anak.
Misalnya cerita Sayyang Pattu’du di Kampung Kakek
karya Nurhawara yang mengajarkan kepada
anak tentang sikap toleransi. Di mana
kita tidak boleh mengumpat ketika menyaksikan orang lain mendapat musibah, tetapi kita harus memiliki
empati. Dan sebagai warga Indonesia yang kaya akan adat dan budaya, kita juga
harus menghormati acara suku lain dengan cara tidak mencela dan bersikap santun.
Diceritakan bahwa Andi akan berkunjung ke rumah
kakeknya yang berada di Topoyo, untuk melihat acara sayyang pattu’du
atau kuda menari—sebuah tradisi dari suku Mandar. Tetapi ketika dalam
perjalanan, ada sebuah kecelakaan yang menghambat perjalanannya. Andi marah dan
sebal, karena khawatir akan terlambat datang ke rumah kakeknya. Tetapi ketika
dia tahu bahwa korban kecelakan itu adalah putra Pak Mono, tetangga kakeknya
yang selalu bersikap baik kepada dirinya, dan tidak segan membantu persiapan
acara sayyang pattu’du, meski pun Pak Mono bukan berasal dari Suku
Mandar. Andi jadi merasa bersalah. Dia pun meminta maaf dan berjanji akan
menjadi anak yang selalu bersikap toleran seperti Pak Mono.
Sedang cerita Semangat Kebangsaan karya Afin
Yulia, mengajarkan kepada anak untuk memiliki semangat kebangsaan. Indonesia
memiliki banyak keragaman budaya. Di antaranya ada banyak jenis makanan khas di Indonesia,
tarian dan seni pertunjukan. Dan kita harus bangga dengan apa yang kita miliki
oleh bangsa kita (hal 45). Tidak perlu malu mengenalkan kebudayaan kita kepada
teman-teman atau tamu dari manca negara.
Menceritakan tentang Arin yang sangat semangat
menyambut kedatangan sepupunya yang bernama Laura dari Amerika. Dia mengajak
Arin jalan-jalan ke pasar, mengenalkan kepada sepupunya berbagai jajanan
tradisional. Selain itu Arin juga mengajak Laura menonton pertujukan jaranan, teater janger dan pergi ke sanggar untuk belajar tari
daerah.
Akan tetapi apa yang dilakukan Arin, ternyata
diledek oleh teman-temanya. Arin dianggap ketinggalan zaman. Seharusnya Laura
diajak jalan-jalan ke tempat pariwisata bukan ke pasar tradisional. Tapi Arin
tidak memedulikan komentar temannya, yang terpenting Laura senang dan dia
bangga mengenalkan keelokan budaya Indonesia.
Tidak kalah seru adalah cerita Candi di Negeri
Atas Awan karya Tri Simiyati, yang mengajarkan kepada anak untuk cinta tanah air. Kadang kala ada kebanggaan
tersendiri bagi sebagian orang yang bisa jalan-jalan ke luar negeri. Padahal di
negeri sendiri, banyak sekali pariwisata yang menarik dan bahkan mengandung
nilai-nilai sejarah dan budaya, yang bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Menceritakan tentang Nasywa yang ingin berlibur
keluar negeri. Tetapi, orangtuanya menyiapkan liburan ke Kompleks Candi Dieng di
Wonosobo. Nasywa awalnya sangat kecewa.
Dia malu, kalau nanti harus menceritakan kepada temannya bahwa dirinya berlibur
ke tempat entah berantah. Sedangkan temannya berlibur ke luar negeri. Akan
tetapi ketika akhirnya Nasywa sampai di tempat tujuan, dia sangat kagum dengan tempat wisata tersebut, karena dari sana dia
bisa belajar banyak hal tentang sejarah dan budaya Indonesia.
Masih banyak cerita lain yang mengandung pendidikan
karakter. Seperti Menyumbang Korban Bencana, yang mengajarkan peduli
sosial. Sahabatku Kembali Bersekolah, yang mengajak anak untuk gemar
membaca. Saudaraku Orang Papua yang mengajarkan cinta damai. Dan banyak
lagi. Dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, hikmah cerita dan himbauan di
akhir cerita, hal itu akan semakin membantu anak memahami pesan cerita.
Srobyong, 6 Oktober 2018
No comments:
Post a Comment