Saturday, 1 September 2018

[Resensi] Efek Berbahaya dari Asupan Karbohidrat yang Berlebihan

Dimuat di Kabar Madura, Selasa 21 Agustus 2018 


Judul               : Mitos Jahat Karbohiodrat
Penulis             : dr. Toru Mizoguchi
Penerjemah      : Dian Kusuma Wardhani
Penerbit           : Qanita
Cetakan           : Pertama, Mei 2018
Tebal               : 172 halaman
ISBN               : 978-602-402-121-4
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Agar tubuh menjadi sehat kita memerlukan berbagai asupan gizi. Di mana asupan gizi itu bisa kita peroleh dari zat-zat makanan berupa, protein, mineral, vitamin, air, lemak dan karbohidrat. Enam zat tersebut memiliki fungsi sebagai penghasil energi, membangun dan memperbaiki jaringan rusak dan melindungi tubuh.

Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan yang berguna untuk menghasilkan energi. Jika kita kekurangan karbohidrat, maka tubuh kita menjadi lemas dan tidak bertenaga. Namun di sisi lain, jika kita terlalu banyak mengkonsumis karbohidrat, maka akan timbul pula efek negatif pada kesehatan tubuh. Untuk itu, dalam mengkonsumsi karbohidrat kita harus membatasinya agar sesuai porsi dan tidak belebihan. Buku ini akan membahas tentang rangkuman bagaimana mendapat nutrisi dan metode membatasi karbohidrat dengan benar, berdasarkan terapi yang dilakukan oleh dr. Toru Mizoguchi (hal 12).

Dalam keseharian, kita pasti sering menikmati hidangan manis, baik makanan atau minuman. Kita juga sering melahap nasi yang baru matang. Secara kasat mata, hidangan itu nampak lezat. Namun siapa sangka, jika kita terlalu sering mengonsumsinya, maka hal itu bisa mengakibatkan penuan dini dan timbulnya berbagai penyakit pada tubuh. Di antara makanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah nasi, makanan manis, roti putih,  kentang, sayuran berumbi, dan banyak lagi.

Berikut ini adalah penyakit yang bisa terjangkit jika kita terlalu banyak mengonsmusi zat gula :  diabetes, stroke, jantung,  dyslipidemia—kelainan metabolisme lipid yang ditandai oleh peningkatan maupun fraksi lipid dalam plasma, hipertensi, obesitas, alergi, atopi, depresi,  dan kanker.

Seyogyanya kita harus mulai mengurangi mengkonsumsi karbohidrat. Karena dengan mengurangi karbohidrat, dan mengutamakan mengonsumsi protein dan lemak, akan mengembalikan kondisi tubuh seperti semula (hal 18). Menstabilkan kadar gula  juga berfungsi untuk meningkatkan semua fungsi tubuh. Sedang pola makan dengan banyak karbohidrat akan membuat fluktuasi kadar gula naik turun secara kacau.

Mungkin kita akan bertanya-tanya kenapa  karbohidrat bisa merugikan kesehatan? Padahal karbohidrat merupakan salah satu  sumber energi.  Perlu kita ketahui, saat masuk ke dalam tubuh, karbohidrat akan diserap sebagai glukosa dari lambung melewati usus kecil. Kemudian, oleh cairan darah akan diangkut ke seluruh tubuh melalui saraf-saraf pengangkut.   Sedang kadar glukosa yang terkandung dalam cairah darah adalah kadar karbohidrat atau zat gula dalam tubuh.

Biasanya kadar gula darah akan naik ketika makan dan akan turun setelah beberapa waktu. Saat kondisi sehat, apa pun yang dimana  biasanya kadar gula akan tetap stabil. Akan tetapi, ketika terus- meneris makan makanan yang dapat menaikan kadar gula darah secara signifikan, akan mulai muncul gangguan pada fungsi pengaturan tubuh, sehingga fungsi pengaturan berangsur-angsur akan kacau. Dan pada akhirnya akan terjadi kondisi yang disebut penyakit hipoglikemia (gula darah rendah) (hal 19-20).

Dipaparkan juga bahwa mengkonsumsi karbohidrat berlebihan akan membuat kadar gula darah meningkat secara drastis, insulin akan keluar dalam jumalh besar, kelebihan gula darah akan terakumulasi sebagai viseral. Akibtanya, insulin akan tersu dikeluarkan dalam jumlah yang lebih besar lagi. Hal ini akan terus terjadi berulang-ulang, hingga menyebabkan “sirukulasi insulisn dan lemak viseral yang buruk.” (hal 37). Dan hal ini bisa memicu terjadinya obesitas.

Selain sedikit pembahasan yang sudah dipaparkan di sini, masih banyak lagi pembahasan yang tidak kalah menarik, yang akan menyadarkan kepada kita tentang pentingnya menjaga asupan karbohidrat yang tepat. Di antaranya adalah pembahasan lebih terperinci tentang bebagai penyakit yag disebut di atas, pengaruh apa yang dimiliki ketika terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat serta penjelasan yang detail tentang hal-hal yang perlu kita lakukan jika ingin memulai hidup sehat.

Tentu saja kehadiran buku bukan berarti melarang kita untuk mengonsusmi karbohidrat, namun kita diingatkan untuk tidak mengonsuminya secara berlebihan. Semoga adanya buku ini bisa membuka wacana yang lebih luas pada kita yang selalu ingin  hidup dengan pola yang sehat.

Srobyong, 3 Agustus 2018 

2 comments:

  1. Back to healthy foods hehehe
    Aku jagonya makan kayaknya..,meskipun diimbangi dengan olahraga kayaknya makan saya yg berlebihan perlu dikurangi..harus hati hati lah ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya apa pun kalau berlebihan memang nggak baik. Jadi harus mulai dikurangi biar seimbang gitu. hehhe

      Delete