Dimuat di Kabar Madura, Selasa 21 Agustus 2018
Judul :
Mitos Jahat Karbohiodrat
Penulis :
dr. Toru Mizoguchi
Penerjemah :
Dian Kusuma Wardhani
Penerbit :
Qanita
Cetakan :
Pertama, Mei 2018
Tebal :
172 halaman
ISBN :
978-602-402-121-4
Peresensi :
Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Agar tubuh menjadi sehat kita memerlukan berbagai
asupan gizi. Di mana asupan gizi itu bisa kita peroleh dari zat-zat makanan
berupa, protein, mineral, vitamin, air, lemak dan karbohidrat. Enam zat
tersebut memiliki fungsi sebagai penghasil energi, membangun dan memperbaiki
jaringan rusak dan melindungi tubuh.
Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan yang
berguna untuk menghasilkan energi. Jika kita kekurangan karbohidrat, maka tubuh
kita menjadi lemas dan tidak bertenaga. Namun di sisi lain, jika kita terlalu
banyak mengkonsumis karbohidrat, maka akan timbul pula efek negatif pada
kesehatan tubuh. Untuk itu, dalam mengkonsumsi karbohidrat kita harus
membatasinya agar sesuai porsi dan tidak belebihan. Buku ini akan membahas tentang rangkuman bagaimana
mendapat nutrisi dan metode membatasi karbohidrat dengan benar, berdasarkan
terapi yang dilakukan oleh dr. Toru Mizoguchi (hal 12).
Dalam keseharian, kita pasti sering menikmati
hidangan manis, baik makanan atau minuman. Kita juga sering melahap nasi yang
baru matang. Secara kasat mata, hidangan itu nampak lezat. Namun siapa sangka,
jika kita terlalu sering mengonsumsinya, maka hal itu bisa mengakibatkan penuan
dini dan timbulnya berbagai penyakit pada tubuh. Di antara makanan yang banyak
mengandung karbohidrat adalah nasi, makanan manis, roti putih, kentang, sayuran berumbi, dan banyak lagi.
Berikut ini adalah penyakit yang bisa terjangkit
jika kita terlalu banyak mengonsmusi zat gula :
diabetes, stroke, jantung,
dyslipidemia—kelainan metabolisme lipid yang ditandai oleh peningkatan
maupun fraksi lipid dalam plasma, hipertensi, obesitas, alergi, atopi,
depresi, dan kanker.
Seyogyanya kita harus mulai mengurangi mengkonsumsi
karbohidrat. Karena dengan mengurangi karbohidrat, dan mengutamakan mengonsumsi
protein dan lemak, akan mengembalikan kondisi tubuh seperti semula (hal 18).
Menstabilkan kadar gula juga berfungsi
untuk meningkatkan semua fungsi tubuh. Sedang pola makan dengan banyak
karbohidrat akan membuat fluktuasi kadar gula naik turun secara kacau.
Mungkin kita akan bertanya-tanya kenapa karbohidrat bisa merugikan kesehatan? Padahal
karbohidrat merupakan salah satu sumber
energi. Perlu kita ketahui, saat masuk
ke dalam tubuh, karbohidrat akan diserap sebagai glukosa dari lambung melewati usus
kecil. Kemudian, oleh cairan darah akan diangkut ke seluruh tubuh melalui
saraf-saraf pengangkut. Sedang kadar glukosa yang terkandung dalam
cairah darah adalah kadar karbohidrat atau zat gula dalam tubuh.
Biasanya kadar gula darah akan naik ketika makan dan
akan turun setelah beberapa waktu. Saat kondisi sehat, apa pun yang dimana biasanya kadar gula akan tetap stabil. Akan
tetapi, ketika terus- meneris makan makanan yang dapat menaikan kadar gula
darah secara signifikan, akan mulai muncul gangguan pada fungsi pengaturan
tubuh, sehingga fungsi pengaturan berangsur-angsur akan kacau. Dan pada
akhirnya akan terjadi kondisi yang disebut penyakit hipoglikemia (gula darah
rendah) (hal 19-20).
Dipaparkan juga bahwa mengkonsumsi karbohidrat
berlebihan akan membuat kadar gula darah meningkat secara drastis, insulin akan
keluar dalam jumalh besar, kelebihan gula darah akan terakumulasi sebagai
viseral. Akibtanya, insulin akan tersu dikeluarkan dalam jumlah yang lebih
besar lagi. Hal ini akan terus terjadi berulang-ulang, hingga menyebabkan
“sirukulasi insulisn dan lemak viseral yang buruk.” (hal 37). Dan hal ini bisa
memicu terjadinya obesitas.
Selain sedikit pembahasan yang sudah dipaparkan di sini,
masih banyak lagi pembahasan yang tidak kalah menarik, yang akan menyadarkan
kepada kita tentang pentingnya menjaga asupan karbohidrat yang tepat. Di
antaranya adalah pembahasan lebih terperinci tentang bebagai penyakit yag
disebut di atas, pengaruh apa yang dimiliki ketika terlalu banyak mengonsumsi
karbohidrat serta penjelasan yang detail tentang hal-hal yang perlu kita
lakukan jika ingin memulai hidup sehat.
Tentu saja kehadiran buku bukan berarti melarang
kita untuk mengonsusmi karbohidrat, namun kita diingatkan untuk tidak
mengonsuminya secara berlebihan. Semoga adanya buku ini bisa membuka wacana
yang lebih luas pada kita yang selalu ingin hidup dengan pola yang sehat.
Srobyong, 3 Agustus 2018
Back to healthy foods hehehe
ReplyDeleteAku jagonya makan kayaknya..,meskipun diimbangi dengan olahraga kayaknya makan saya yg berlebihan perlu dikurangi..harus hati hati lah ya
Iya apa pun kalau berlebihan memang nggak baik. Jadi harus mulai dikurangi biar seimbang gitu. hehhe
Delete