Wednesday 4 September 2019

[Resensi] Rumus Meraih Kebahagiaan


Picture by Ratnani Latifah 
Judul               : Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir
Penulis             : Riawani Elyta & Risa Mutia
Penerbit           : Quanta
Cetakan           : Pertama, Agustus 2019
Tebal               : 234 halaman
ISBN               : 978-623-00-0386-8

“Cukup Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung.” (hal v).

Siapa sih yang tidak meraih kebahagiaan dalam hidupnya? Bohong jika kita mengatakan tidak. Karena kebahagiaan  adalah satu dari tujuan yang diinginkan setiap orang dalam hidup ini. Tidak ada seorang pun yang ingin hidup dalam kesusahan atau kesedihan. Bahkan ketika baru sebentar diganjar kesulitan, kita akan cepat mengeluh kepada Allah. Kita merasa menjadi pribadi yang paling malang dan lain sebagainya. Padahal masih banyak orang lain yang keadaannya lebih memprihatinkan dari pada kita.

Lalu bagaimana cara meraih kebahagiaan? Apakah dengan memiliki kekayaan berlimpah,  berhasil meraih impian, menjadi orang sukses, punya jabatan tinggi atau sederet keindahan dunia yang mudah untuk didapatkan?   Melalui buku ini kita akan menemukan tentang makna  kebahagiaan yang sebenarnya. Bahwa kebahagiaan itu tidak melulu tentang keindahan dunia.  Namun kebahagiaan adalah ketika kita mau bersyukur dalam keadaan apa pun dan selalu berserah kepada Allah.

Buku bertajuk “Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir” akan memuat beragam motivasi hidup, yang membuat kita memiliki pikiran yang lebih  terbuka,  menjadi pribadi yang lebih baik, serta memahami tentang arti syukur dan bahagia. Tidak hanya itu melalui buku ini kita bisa menemukan berbagai solusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Kita akan diajarkan untuk menjadi pribadi yang tidak mudah mengeluh dan selalu ingat kepada Allah.

Pada bab pertama ada pembahasan menarik tentang Tidak Ada Kebaikan yang Sia-sia.  Di sini penulis menuturkan bahwa sebagai makhluk sosial kita dianjurkan untuk selalu berbuat baik kepada siapa saja. Namun dengan catatan dalam berbuat baik,  harus kita iringi dengan keikhlasan. Perbuat baik yang disertai sifat ikhlas akan membuat kita lebih dekat kepada Allah. Selain itu, meskipun ketika kita telah berbuat baik, tapi orang lain tidak peduli dan bahkan mencemooh, kita harus selalu yakin bahwa kebaikan yang kita lakukan tidak akan berakhir sia-sia. Selalu ada balasan yang Allah berikan bagi hamba-Nya yang mau berbuat baik kepada sesama. Ustaz Hanan Attaki, Lc memaparkan, “Teruslah berbuat baik meski itu melelahkan, karena lelahnya akan hilang sedangkan pahalanya, insya Allah akan terus ada.” (hal 5).

Kebaikan atau kepedulian  mengajarkan kita untuk tidak selalu melihat seseorang yang di atas saja, tapi kita juga diajak untuk melihat orang yang berada di bawah kita. Dengan begitu, maka akan timbul rasa syukur dan tidak besar kepala. Hasan Al Bashri berkata, “Lakukanlah sebaik sekecil apa pun karena kau tak pernah tahu kebaikan apa yang akan membawamu ke surga.” (hal 9). 



Pada bab kedua dipaparkan dengan lugas tentang Waktu adalah Kehidupan yang Terus Melaju. Pada bab ini kita diingatkan pentingnya mengelola waktu dengan baik agar tidak menjadi orang yang rugi. Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebaliknya kita harus memanfaatkan waktu untuk ibadah kepada Allah dan agar terhindar dari hidup yang sia-sia.
“Waktu adalah sesuatu yang tak akan pernah kembali. Ambillah pelajaran dari masa lalu untuk membuatmu bijak dalam menjalanai kehidupanmu saat ini.” (hal 71).



Kita tidak boleh terlena dengan waktu luang. Boleh saja kita memikirkan masalah dunia, tapi jangan sampai kita lupa mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat. Keduanya sama-sama penting. Jadi kita harus menempatkannya sesuai poris masing-masing. Jangan sampai karena sibuk dunia, kita menjadi terlena. Sehingga Allah berpaling dari kita dan menjauhkan kita dari rahmat-Nya.

Meraih Kebahagiaan Hakiki  bab ketiga yang menuturkan tentang cara kita dalam meraih kebahagiaan yang sebenarnya.  Agar kita meraih kebahagiaan maka kita diajurkan untuk menjadi pribadi yang pemaaf, karena sifat pemaaf akan menjauhkan kita dari rasa dendam yang bisa mengotori hati. Kemudian kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan.  Syukur akan membuat kita selalu mengingat Allah dalam setiap saat—baik saat susah atau senang. Tidak kalah menarik di sini kita dijelaskan bahwa kebahagiaan juga bisa hadir dari kebiasaan senang berbagi dan selalu mendekatkan diri kepada Allah.

Yang terakhir Optimis adalah Bingkai Cinta memuat tentang berbagai motivasi kehidupan dalam keseharian kita. Di mana kita diajak untuk menjadi pribadi yang memiliki semangat juang—baik dalam upaya meraih impian di dunia juga dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah.  Jika kita ingin menjadi orang sukses maka kita harus menjadi pribadi yang fokus, percaya diri,  dan tidak mudah putus asa.

Secara keseluruhan, buku ini mencoba menunjukkan bahwa dengan mendekatkan diri kepada Allah, maka kita akan merasakan kebahagiaan. Allah adalah  sebaik-baiknya  tempat untuk berserah dan bersandar.  Boleh kita berusaha meraih kebahagiaan di dunia, namun jangan lupa untuk memperbanyak amalan yang berhubungan dengan urusan akhirat. Ketika kita hanya bersandar kepada Allah, maka Allah akan memudahkan kita dalam setiap langkah.  

Buku ini merupakan buku nonfiksi ketiga karya Mbak Ria yang sudah saya baca. Dan sebagaimana buku sebelumnya, Kitab Sakti Remadja Oenggoel dan Waspada Jejak Haram yang Mengingtai saya menikmati setiap lembar ketika membaca buku ini.  Apalagi buku ini dipaparkan dengan bahasa sederhana yang mudah dicerna dan tidak jlimet. Buku ini memuat banyak sekali pembelajaran yang disertai dengan quote-quote yang menginspirasi. Melalui buku ini saya belajar bahwa untuk meraih kebahagiaan dan cinta dari Allah, maka kita harus banyak melakukan perbuatan baik dan memiliki sikap optimis.

Berikut adalah beberapa quote yang sangat menginspirasi yang bisa dijadikan renungan : 






Video ini berisi review singkat yang disertai quote-quote dalam buku “Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir”





Srobyong, 4 September 2019




2 comments:

  1. Terima kasih Ratna....terharuu ada videonya juga, foto2nya juga cakep2 ������

    ReplyDelete