Wednesday 6 March 2019

[Resensi] Mengenalkan Fikih Sehari-hari Pada Anak

Dimuat di Padang Ekspres, Minggu 6 Januari 2019


Judul               : Cerita Fikih untuk Anak Shaleh
Penulis             : Syarif Ali
Ilustrator         : Supriyanto, dkk
Penerbit           : Qibla
Cetakan           : Pertama, Agustus 2018
Tebal               : 120 halaman
ISBN               : 978-602-455-693-8
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Fiqih merupakan salah satu ilmu dalam syariat Islam yang membahas tentang  tata cara beribadah, muamalah serta bagaimana menjalin hubungan terhadap masyarakat luas, yang disertai dengan dalil-dalil yang jelas.  Fiqih merupakan cabang ilmu yang sangat penting untuk dipahami oleh umat Islam. Karena dalam berbagai aspek aktivitas kita akan selalu membutuhkan hukum fiqih.

Oleh sebab itu, penting sekali bagi orangtua untuk mulai memperkenalkan fiqih kepada anak dini. Sehingga ketika dewasa nanti, anak sudah terbiasa dan tidak kaget dengan berbagai aturan yang harus dilakukan dalam beribadah atau berhubungan dengan masyarakat. Anak akan tumbuh sebagai anak yang sudah bisa menunaikan perbuatan yang mencerminkan nilai Islam.

Buku “Cerita Fikih untuk Anak Shaleh” karya Syarif Ali ini akan sangat pas untuk dibacakan kepada anak. terdiri dari sepulu kisah, buku ini memuat berbagai aktivitas sehari-hari yang sering dialami anak. Buku ini juga dilengkapi dengan aktivitas seru, yang pastinya akan menunjang pengetahuan baru bagi anak. 

Di antaranya penulis membahas tentang pentingnya buang air kecil pada tempatnya. Disadari atau tidak di masyarakat, kita sering melihat anak-anak yang tidak diajarkan sejak dini untuk buang air  kecil di wc. Banyak anak kecil yang dibiarkan orangtuanya untuk buang air kecil sembarang. Baik di bawah pohon, di pojokan rumah dan di tempat-tempat lain.  Padahal perbuatan itu tentu saja sangat salah. 

Belum lagi kebiasaan itu didukung dengan tidak melakukan  cebok, sehingga najis masih menempel di celana.  Sedang Allah selalu memerintahkan umatnya untuk membersihkan diri. Cara yang benar dalam buang air kecil adalah di kamar mandi. Setelah itu anak harus diajarkan untuk membersihkan najis dari kotoran itu.  Dengan begitu najis atau kotoran akan hilang.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan Imam Tirmidzi, “Sesungguhnya Allah itu baik, menyukai kebaikan. Allah itu bersih, menyukai kebersihan. Allah itu mulia, menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan, menyukai kedermawanan. Maka, bersihkanlah tempat-tempatmu.” (hal 11).

Dijelaskan pula tentang apa saja yang membatalkan wudhu dan  perbuatan-perbuatan  yang boleh dilakukan ketika dalam keadaan wudhu. Diceritakan Rizka  sudah siap untuk melakukan shalat Magrib. Dia sudah memakai mukena. Akan tetapi kue cubit  di atas menggoda sangat menggodanya. Dia ingin makan itu sebelum shalat.  Rizka pun ragu. Bolehkan dia memakan kue cubit itu dulu atau dia harus menunggu melakukan shalat dulu.

Pada kesempatan lain, Rizki tanpa sengaja menginjak air  kencing kucingnya, padahal dia sudah berwudhu.  Kemudian ada pula kejadian Rizka yang marah karena dicubit kakak laki-lakinya. Dia takut kalau wudhunya batal.

Melalui buku ini dengan cara yang menyenangkan dan tidak menggurui, penulis mencoba menjelaskan bahwa makan  tidaklah membatalkan wudhu. Kita bisa tetap makan, namun harus berkumur setelah makan.  Ketika tanpa sengaja menginjak air kencing kucing, maka kita hanya perlu mencuci kaki. Jika bersentuhan dengan saudara yang masih mahram, maka tidaklah membatlkan wudhu. Kecuali jika tertidur, maka kita harus mengulangi wudhu (hal 32).

Kemudian ada pula penjelasan tentang kewajiban saat puasa. Seringkali kita melakukan puasa hanya dengan menahan diri dari rasa lapar dan haus. Padahal selain harus menahan lapar dan haus , kita juga harus menahan diri dari berbuatan keji dan perbuatan yang sia-sia. Seperti menguncing, berbuat riya’ dan banyak lagi.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah menjelaskan, “Puasa tidak hanya menahan diri  dari makan dan minum (semata), tetapi menahan diri dari perbuatan keji dan sia-sia.” (hal 83).
Selain tiga pembahasan tersebut, akan dibahasa juga tentang pentingnya menjalakna shalat lima waktu, shalat tumakninah, pentingnya bersedekah dan banyak lagi. Diceritakan dengan mode picture book, anak  pasti akan suka. Karena bahasanya singkat yang disertai gambaran langsung kejadian. Buku ini sangat bermanfaat.

Srobyong, 25 Oktober 2018

No comments:

Post a Comment