Thursday 4 April 2019

[Resensi] Membangun Mental Juara untuk Meraih Mimpi



Dimuat di Koran Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019 


Judul               : Raih Impian dengan Berpikir Seperti Juara
Penulis             : Gabriela Gonzalez & Ruben Gonzalez
Penerjemah      : Agnes Cynthia
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Pertama, September 2018
Tebal               : 278 halaman
ISBN               : 978-602-03-8805-2
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumna Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Menjadi yang terbaik—menjadi juara—merupakan harapan atau impian bagi setiap orang.  Mimpi itu tidak hanya dimiliki oleh pelajar, mahasiswa, karyawan ataupun para pengusaha. Karena dalam hidup kita memang selalu berkompetisi untuk meraih yang terbaik dan teratas. Hanya saja, tidak semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya dalam meraih impian tersebut.

Buku ini merupakan kumpulan kisah nyata dari para peraih medali olimpiade dalam menghadapi suka duka,  saat berusaha mewujudkan mimpi mereka. Dengan membaca kisah ini, kita bisa belajar tentang bagaimana cara mereka dalam meraih kesuksesan yang telah lama mereka impikan. Kita juga belajar tentang bagaimana cara membangun mental juara, serta bagaimana membangkitkan kepercayaan diri.

Robert Benitez,  atlet tinju, melalui  kisahnya dia mengingatkan kepada kita bahwa agar berhasil meraih mimpi,  kita harus percaya dengan mimpi itu sendiri dan yakin bahwa kita mampu meraihnya.
Tahun 2000 dia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes kualifikasi olimpiade. Hal itu tentu saja sangat membuat Robert semangat. Namun sayangnya sekali, dia harus menelan kegagalan. Sedih, kecewa dan marah, tentu saja dirasakan Robert. Namun daripada memelihara kesedihan berkepanjangan, dia memilih bangkit dengan berlatih untuk mempersiapkan diri pada kejuaraan olimpiade 2004 (hal 23).

Hanya saja pada titik itu tantangan yang harus dihadapinya lebih besar dan menantang.  Belum lagi banyak orang yang menganggap bahwa dia tidak akan mampu dalam menyelesaikan misi itu. Namun hal itu tidak mengendorkan mental Robert. Dengan mental yang kuat dan semangat tinggi, Robert membuktikan bahwa dirinya mampu (hal 24).

Khadevis Robinson, atlet lari. Dia menunjukkan bahwa untuk sukses meraih mimpi,  kita harus membuat rencana-rencana ke depan.  Pada tahun 2000, dia mengikuti ajang Kualifikasi Olimpiade Olahraga Luar Ruang AS sebagai salah satu favorit untuk masuk tim olimpiade. Akan tetapi perkiraan itu salah. Khadev gagal dalam kualifikasi tersebut.  Kenyataan itu tentu sangat memukulnya. Tapi dia memilih bangkit, menyusun rencana dan fokus untuk berlatih lagi. Pengalamannya di masa lalu,  mengajarinya untuk selalu berpikir positif.  Membangun pikiran negatif hanya akan membuat dirinya down.

Eddie Liddie, atlet judo, lewat pengalamannya menyadarkan kepada kita bahwa mimpi bisa kita raih jika kita bersikap gigih dan memiliki komitmen. Bagi Eddie olahraga judo awalnya hanya sebuah kebiasaan, karena  setiap hari dia dilatih judo oleh ayahnya. Mengingat kedua orangtuanya merupakan pemegang sabuk hitam dalam judo. Namun ketika dia duduk di bangku kuliah,  dia menyadari bahwa dirinya  sangat menyukai olahraga ini dan ingin mengikuti olimpiade. Di sanalah dia sadar bahwa untuk meraih impiannya mengikuti olimpiade, dia harus berjuang keras. Dia harus gigih dan pantang menyerah.

Janet Evans, atlet renang, menurutnya agar kita bisa meraih impian, maka kita harus siap mengambil tindakan dan menunjukkan kesungguhan kita. Pertama kali dia memimpikan olimpiade adalah setelah setelah menghadiri Seremoni Pembukaan Olimpiade 1984 sebagai penonton. Sejak hari itu dia bertekad bahwa nantinya dia akan ikut olimpiade cabang renang. Untuk mewujudkannya dia mulai rajin berlatih renang dan rela bangun pagi setiap hari, agar bisa melatih kemampuannya.

Shannon Miller, atlet senam, memaparkan jika kita ingin meraih sebuah impian, maka kita tidak boleh menyerah.  Dalam perjalanan menunju olimpiade, dia mengalami cedera, kelelahan fisik, emosional, perubahan dalam ukuran dan bentuk tubuh, serta tekanan  dari diri sendiri untuk meraih kesempurnaan. Masa itu merupakan masa yang cukup berat. Namun dengan semangat yang tidak mudah menyerah, dia berhasil mengatasi ketakutannya dan tetap tampil terbaik saat mengikuti olimpiade.

Secara keseluruhan melalui buku ini kita belajar bahwa dalam meraih mimpi kita harus memegang lima prinsip. Yaitu  mempercayai mimpi, menyusun rencana ke depan, berkomitmen pada impian, siap mengambil tindakan dan  tidak mudah menyerah.

Bruce Jenner, atlet Dasalomba Atletik memaparkan, “Satu-satunya cara untuk mencapai tujuan dalam hidup ini ialah dengan  bekerja keras. Entah kita seorang pemusik, penulis, atlet, entah pebisnis, tidak ada jalan pintas untuk mencapainya. Jika kita melakukannya, kita akan menang. Jika tidak kita tidak akan menang.” (hal 153).

Srobyong, 4 Desember 2018

No comments:

Post a Comment