Wednesday 17 February 2016

[Review] Melihat Sisi Lain Pikiran Anak dalam Kumpulan Cerpen

Judul               : Alona Ingin Menjadi Serangga
Penulis             : Masdhar Zainal
Penerbit           : UNSA press
Cetakan           : Pertama, November 2015
Halaman          : x + 145 halaman
ISBN               : 978-602-71176-5-5

Dunia anak itu selalu penuh dengan daya imajinasi yang kadang tidak pernah terbayang oleh orang-orang dewasa. J  Sejatinya menelusuri jejak dunia anak itu mengasyikkan, banyak hal-hal yang akan membuat kita tercengang dengan pemikiran-pemikiran mereka. Dalam dunia anak, mereka seolah mengajak bepetualangan dengan pemikiran-pemikiran yang absurd tapi sungguh mengejutkan.

Dan inilah sebuah kumpulan cerpen yang mencoba mengulik imajinasi anak yang mungkin tidak pernah terduga. Kumcer ini terdiri dari 14 cerpen. Di mana 13 cerpen itu sudah pernah dimuat di media cetak dan satu cerpen baru. Ditulis oleh Mashdar Zainal dengan bahasa yang renyah sehingga asyik untuk diikuti.  Serta cerita-cerita yang penuh kejutan yang menambah kenikmatan dari buku ini.

Dibuka dengan sebuah cerpen yang berjudul Alona Ingin Menjadi Serangga (hal. 1). Menceritakan tentang  gadis kecil bernama Alona. Ketika melihat Serangga tanpa sengaja di mana hujan turun, Alona terlihat begitu terkesima dengan Serangga. Betapa menyenangkannya menjadi serangga yang bisa terbang ke mana pun dan tidak akan kedinginan. Dalam kekagumannya itu, akhinya Alona pun memutuskan menjadi serangga yang bebas dengan mantap. Dia tidak lagi memedulikan mamanya. Tapi bebas seperti apa yang sebenarnya dimaksud Alona, bagaimana dia menjadi Serangga?  

Yang kedua, cerpen ini pernah dimuat di Kompas. Berjudul Laron. (hal. 9) Judul yang terlihat singkat dan tidak disangka bisa mendapatkan cerita dari hewan kecil yang kebanyakan orang dianggap sebagai binatang pengganggu.  Ada percakapan antara tokoh anak dan laron yang cukup menggugah. Hal mungkin tidak pernah kita pikirkan. Percakapan apa yang dilakukan mereka?

Lalu ada cerpen berjudul Ulat Bulu dan Kupu-Kupu (hal. 21) Cerpen yang menarik dan membuat kesan yang baik.  Diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah memiliki bayi kecil yang lucu. Ketika sang ibu senang melihat banyak kupu-kupu di tanaman bungan, sang anak malah bersorak, “Ulat buyu! Ulat buyu!”  Hal itu tentu saja membuat suami istri itu kaget. Entah  apa alasan si kecil sehingga bersorak seperti itu.  

Ada pula cerpen berjudul Dalam Kamar Mandi (hal. 33) Bagaimana pikiran anak yang pastinya tidak pernah dibayangkan orang-orang dewasa. Ada seorang gadis kecil bernama Mira yang sengaja mengurung di kamar mandi. Dia terlalu takut ketika keluar dari kamar mandi akan membuat malu dirinnya sendiri. Takut jika dijauhi temannya, takut dimarahi gurunya dan takut jika mamanya marah. Agar hal itu tidak terjadi gadis kecil itu berharap bisa mencuci. Sebenarnya apa yang tengah dihadapi Mira itu? Kenapa dia bersikap seperti itu dan akhirnya bernapas lega ketika Bik Sari muncul?

Selain empat cerpen yang sudah dipaparkan masih ada lagi kisah-kisah yang penuh imajinasi yang tidak biasa. Menarik dan tidak terduga. Membuat berdecak karena kaget dan takjub. Bagaimana kisah-kisahnya, bisa ditemukan langsung dalam kumcer ini.

Sebuah buku yang insipiratif dan asyik untuk dibaca. Membuka gerbang imajinasi yang lain, mengantarkan pada sisi lain imajinasi anak. Buku ini juga sarat makna seperti  beberapa quote, “Yang harus kita lakukan adalah memberi ia pengajaran, bahwa di dunia ini ada beberapa hal yang tidak perlu disembunyikan. Uban bukanlah aib yang harus ditutupi. Kalau kita membelikanya cat rambut, sama artinya kita mengajarinya menyembunyikan masalah, dan bukan menyelesaikan masalah.” (hal. 62) “Rasa lapar itu lebih mengerikan dari apa pun. Rasa lapar datang dari perut. Dan perut adalah ibu dari segala kelaliman.” (hal. 66) “Manusia hidup itu tak luput dari khilaf.”(hal. 91) “Kata mama mencuri itu dosa dan bisa membuatmu masuk neraka. (hal. 114)

Beberapa kesalahan penulisan  tidak mengurangi kenikmatan dalam membaca. Recomended. Selamat membaca. 

4 comments:

  1. makasih reviewnay. salut rajin sekali merewiew

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama ^_^. Sambil latihan mereview dan membiasakan satu buku satu review, biar tidak menumpuk. Sayang buku bagus tidak direview biar banyak yang ikut tertarik ^_^

      Delete
  2. Wehhh sukses bikin mupeng sama kumcer anak ini mbk hhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang bagus buku ini. Tapi ini bukan kumcer anak, tapi sisi lain anak dari sebuah cerpen. Bagaimana sudut pandang mereka terhadap orang tua atau hal-hal di sekitar mereka. ^_^

      Delete