Alhamdulillah Antologi yang kutunggu sudah terbit, Bisa sebuku dengan penulis-penulis hebat sungguh tidak pernah kusangka.
Judul : Ramadhan In Love Penyusun : Riawani Elyta Penulis : H. R. Umar Faruq, Rena Puspa, Sarah Amijaya, Dwi Aprilytanti Handayani, Vina Syarief, Rukhaniyah, Kazuhana El Ratna Mida, Rukhaniyah, Kania Ningsih, Arrif’ah, Linda Satibi, Arul Chandrana. Harga : Rp.25.000,- ISBN : 978-602-1614-66-2
Sinopsis
Sebulan lagi, Ramadhan akan menyapa kembali. Let's say welcome to Ramadhan. Marhaban ya Ramadhan. Rasanya waktu seolah cepat berlalu kembali bertemu. Dan kita harus mensyukuri kita masih diberi kesempatan bertemu lagi.
Nah, karena itu sambil menyiapkan diri menjemput Ramadhan yang akan segera bertamu, yuk sambut dengan senyum hangat menikmati tiap-tiap yang ada bulan itu ... bahwa segala yang ada bernilai pahala. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Buku ini akan sangat tepat untuk menuntunmu mendapatkan banya tips-tips menarik untuk menyambut Ramadhan dengan tangan terbuka lebar.
Ramadhan in Love, Mari jemput pahala yang berlimpah ruah yang tak ada tandingannya pada bulan-bulan lainnya.
Ayuk, merapat buku beredar di seluruh toko buku, Lho. silahkan di hunting grin emotikon
Ada promonya juga dari Penerbit Indiva
Penerbit Indiva
New Release. Ramadhan In Love. Fresh from the oven, promo pre order Rp 20.000. Grab it fast!! call : 081 904 71 5588 email : indiva_marketing@yahoo.co.id
Bekerja
di rumah itulah impian yang ingin saya raih saat ini. Karena saya bisa bebas
melakukan apa yang ingin saya kerjakan. Tidak harus patuh pada perintah ini-itu
dari orang lain yang membuat pusing. Tidak dimarahi kalau melakukan kesalahan
kecil. hehhe. Dengan bekerja sendiri di rumah, selain memiliki kebebasan waktu
memulia juga melatih kedisiplan pada diri sendiri.
Saya juga
tahu pasti ada enak dan tidak enaknya ketika bekerja di rumah sendiri. Tapi itu
juga sebuah tantangan bagaimana saya bisa menaklukkannya.
Sebenarnya ada alasan lain kenapa bekerja di
rumah menjadi ambisi saya. Yah, dulu adapengalamanbekerja pada orang
lain, di mana terlalu banyak aturan dan tekanan hingga membuat saya tidak
tahan. Seorang pegawai juga manusia yang perlu dihargai. Bukan hanya dicari
kelemahan dan dicaci maki. Salah sedikit dimarahi, itupun tak tanggung-tanggung
di depan semua orang.
Sepertinya itu bukan cara yang baik untuk mengingatkan.
Argh ... selain malu jua jadi rendah diri. Sebegitukah bodohnya saya hingga selalu
diperlakukan seperti itu. Atau memang beginilah nasib seorang karyawan biasa,
yang hanya dijadikan pesuruh tanpa mau tahu aspek lainnya. Bayangkan, bahkan
saat mau istirahat seolah tidak boleh. Ada saja alasan agar tetap disuruh
bekerja. Bahkan kadangkala untuk istirahat salat juga agak susah. Saya jadi
merasa muak.
Kalau begitu lebih baik saya bekerja sendiri
atau malah membuka usaha sendiri. Membuka lapangan pekerjaan kalau perlu. Namun
dengan digaris bawahi, saya tak ingin seperti bos-bos sayang terdahulu. Tidak,
cukuplah bagi saya yang pernah disakiti seperti itu. Tekad saya adalah kalau
saya benar bisa bekerja di rumah sendiri dan nantinya bisa merambah memiliki
usaha sendiri dan memiliki karyawan, sebisa mungkin saya harus menghargai
mereka. Memosisikan saya sebagai mereka agar mengetahui perasaan yang dimiliki.
Yah, karena itulah. Meski itu baru sekadar mimpi, sih.
Namun,
sekarang saya sedang mencoba menekuni. Bekerja di rumah sendiri dulu. Belum sampai
membuka usaha. Hehh. Meski dalam percobaan ini saya masih sangat minim
pengalaman. Tak apa namanya juga usaha.
Beruntungnya adalah kakak saya seorang
penjahit, jadi pasti banyak kain percayang bisa saya manfaatkaan. Yup, itulah
titk awal saya memulai rencana bekerja sendiri.
Yah, sehari-hari saya mencoba membuah bros
dari kain perca untuk dijual di sekolah dengan cara ditipkan pada tetangga saya
yang kebetulan mengajar di sana. Kadangkala saya titipkan di toko-toko kenalan
saya. Istilahnya merangkak dulu, sebelum sukses dengan usaha yang benar-benar
saya impikan. Bukankah bermimpi itu tidak salah?
Dan Alhamdulillah, sedikit banyak bros yang
saya buat diminati anak-anak kecil. Karena harganya sangat terjangkau. Namun kualitas
tetap diutamakan. Semoga dari usaha kecil ini. Saya bisa bertahan menikmati
bekerja dari rumah dengan suka cita.
Ditambah lagi, selain mengerjakan ini ada juga kesibukan lain yang pada dasarnya sudah saya sukai sejak dulu. Yup, menulis--mengisi artikel di sebuah web. online yang baru saya mulai di bulan Febbuari 2015. cek artikel di sini . http://bersamadakwah.net/author/kazuhana/.
Karena itu alangkah beruntungnya saya jika
berkesempatan memiliki buku "Sukses Bekerja dari Rumah".
Di mana dengan membaca
buku itu akan membantu orang seperti saya yang masih awam tapi ingin berusaha. Memberi
banyak pengarahan yang sungguh saya butuhkan.
Pernah mendengar nama Asiah? Beliau
adalah istri Raja Fir’aun—Raja zalim yang mengaku Tuhan, bersikap
sombong dan tanpa ampun menganiaya anak negerinya.
Namun, beliau tidaklah sama dengan sang
suami. Beliau adalah salah satu wanita hebat yang memegang teguh
keimanan meski harus berhadapan dengan kekejian suaminya.
Saat itu ada sebuah ramalan akan
lahirnya bayi laki-laki dari Bani Israil yang akan menjadi Nabi. Tentu
saja, hal itu mengkhawatirkan bagi Raja Fir’aun. Lalu dengan dalih
mencegah kerusakan negerinya, dia mulai membuat aturan akan membunuh
anak laki-laki yang baru lahir dan membiarkan hidup bagi anak perempuan.
Keputusan itu tentu sangat meresahkan
warga. Ketika berjaung sembilan bulan, lalu mendapati anak mereka
laki-laki, maka harus rela kehilangan buah hati.
Namun, siapa yang menyangka, ketika Raja
Fir’aun sibuk berusaha menolak kelahiran anak laki-laki, Asiah sang
istri malah tertarik dengan seorang anak yang ditemukan mengapung dalam
sebuah peti di sungai.
Pertama kali melihat bayi itu, Asiah
langsung menyukainya. Beliau ingin merawat dan membesarkannya. Maka
segera saja dia mengadukan kejadian itu pada suamina. Dengan tegas, Raja
Fir’aun ingin membunuh anak itu. Bagaimana kalau dia adalah laki-laki yang dimaksud dalam ramalan sebagai sosok yang akan menghancurkan kekuasaannya?
Namun, dengan lemah lembut, Asiah
menjelaskan pada sang suami. Asiah berkata, “Barangkali anak ini kelak
akan berguna bagi kita. Oleh karena itu, janganlah kanda bunuh anak ini.
Boleh jadi, ia juga menjadi penyejuk mata kita berdua.”
Kalimat ini sebagaimana diterangkan dalam surat al-Qashash[28]: 9,
“Dan berkatalah istri Fir’aun, ‘(Ia)
adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu
membunuhnya, Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia
menjadi anak,'”
Pada akhirnya, Nabi Musa menjadi bagian
dari keluarga Fir’aun. Kelembutan sikap Asiah mampu melunakkan kekejaman
suaminya itu. Yah, sebagaimana diketahui, Raja Firuan memang terkenal
sangat menyayangi Asiah. Karena sikap dan budi pekertinya.
Namun rasa kasih itu hilang ketika Raja
Fir’aun mengetahui kenyataan bahwa Asiah lebih memilih mengikuti ajaran
Nabi Musa dengan beriman, daripada mengakui dirinya sebagai Tuhan. Tentu
saja Raja Fir’aun marah dan kecewa. Dia tidak mau lagi bergaul dengan
Asiah yang telah mengkhianatinya.
Lalu terjadilah penyiksaan itu. Raja
Firuan sudah memberi peringatan. Namun Asiah lebih siap disiksa daripada
mengingkari ajaran Nabi Musa. Beliau beriman kepada Allah Ta’ala dan
tidak gentar untuk mempertahankan keimanannya.
Tentang penyiksaan yang dilakukan pada Asiah, ada bermacam-macam keterangan yang didapatkan dari ahli-ahli tafsir.
“Dan Allah membuat istri Fir’aun
perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata, ‘Ya Rabbku,
bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan
selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku
dari kaum yang zalim.'”(Qs. at-Tahrim[66]: 11)
Ia berharap, sekalipun istri seorang kafir, apabila menganut ajaran Allah, ia berharap agar dimasukkan Allah ke dalam jannah.
Keterangan dari Tafsir Jalalain
Istri Fir’aun beriman kepada Nabi Musa.
Ia bernama Asiah. Lalu Fir’aun menyiksanya dengan cara mengikat kedua
tangan dan kakinya. Di dadanya diletakkan kincir yang besar. Kemudian
dihadapkan pada sinar matahari yang terik. Bilamana orang yang
diperintahkan oleh Fir’aun untuk menjaganya pergi, maka malaikat
menanunginya dari sengatan sinar matahari. Ketika Asiah meminta tolong
pada Allah Ta’ala saat disiksa, Dia pun menampakkan rumahnya yang di
surga hingga ia dapat melihatnya. Maka siksaan yang dialaminya terasa
ringan baginya.
Disebutkan dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy’ari, Rasulullah bersabda, “Yang
sempurna dari kalangan kaum lelaki itu banyak. Sedang tiada yang
sempurna dari kalangaan kaum wanita, kecuali Asiah istri Firaun dan
Maryam binti Imran.”
Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik
wanita surga adalah empat orang; Maryam binti ‘Imran, Khadijah binti
Khuwalid, Fathimah binti Muhammad, dan Asiah binti Muzahim.”
(Shahih Muslim, 2/243-Musnad Ahmad, 3/136)
[Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah]
Srobyong, 25 April 2015.
Editor: Pirman Bahagia
Re-Post dari artikel saya yang pernah dimuat di web bersamadakwah. Atau bisa dilihat di
Dari Abu Hurairah, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang shalat apakah yang
paling utama sesudah salat wajib? Maka beliau menjawab, “Shalat tengah
malam.” (Hr. Jama’ah, kecuali Bukhari)
Dari ‘Amr bin Abasah, ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Waktu
terdekat seseorang hamba dalam berhubungan dengan Tuhannya adalah di
tengah malam yang paling akhir. Oleh karena itu, jika engkau dapat masuk
golongan orang yang dapat mengingat Allah pada saat tersebut, maka
jadilah engkau.”(Hr. Tirmidzi. Dishahihkan oleh Imam Trimidzi)
Betapa Shalat Tahajud memiliki banyak
keberkahan yang bisa mendekatkan kepada Allah Ta’ala, pemilik alam
semesta. Bukankah sangat disayangkan jika kita melewatkan malam berkah
yang penuh anugerah itu?
Shalat Tahajud secara harfiah berarti
“bangun tidur untuk beribadah” bagi yang berkemampuan. Secara istilah,
semua jenis ibadah di malam hari seperti shalat, membaca al-Qur’an dan
lain-lain. Sedangkan Imam Shuyuti mengatakan, tahajud merupakan kewajiban tambahan atas Shalat Lima Waktu.
Hukum Shalat Tahajud adalah sunnah yang
diajurkan. Dahulu pernah terjadi perdebatan antara mewajibkan shalat ini
atau tidak. Karena Nabi Muhammad selalu berusaha bangun untuk
mendirikannya meskipun sakit. Namun, pendapat para ulama mengatakan,
shalat ini dilakukan bagi yang mampu. Sehingga bisa disimpulkan, sunnah
yang dianjurkan karena mengingat banyak pahala yang didapat ketika
mengerjakannya.
Beberapa pahala atau keutamaan yang didapat ketika melaksanakan Shalat Tahajud, antara lain:
1. Masuk Surga Tanpa Hisab
‘Abdullah bin Salam berkata, Rasulullah bersabda, “Sebarkanlah
salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah
silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang
tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.”(Hr. at-Tirmidzi)
2. Pengusir Penyakit dari Badan
Salman al-Farisi meriwayatkan, Rasululalah bersabda, “Hendaklah
kalian mendirikan Shalat Malam. Karena Shalat Malam adalah kebiasaan
orang-orang shaleh sebelum kalian, pendekatan diri kepada Tuhan, penebus
dosa, dan pengusir penyakit dari badan.”(Hr. at-Tirmidzi dan ath-Thabrani)
3. Menyimpan Pintu-pintu Kebaikan
Mu’adz bin Jabal pernah bertanya kepada
Rasulullah, “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku amalan yang dapat
memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka.” Rasulullah
menjawab, “Sesungguhnya kamu bertanya tentang sesuatu yang berat,
tetapi hal itu mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah. Kamu
menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun,
mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan
berhaji ke Baitullah jika mampu menempuh perjalanannya.”
Beliau bertanya, “Maukah aku
tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, sedekah
yang menghapuskan dosa seperti air memadamkan api, dan shalat pada larut
malam.” (Hr. Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)
4. Menggugurkan Dosa dan Mencerahkan Jiwa
Ibnu al-Hajjaj berkata, “Terdapat banyak
manfaat dari Shalat Malam. Di antaranya: menggugurkan dosa seperti
angin yang menggugurkan daun-daun kering dari pepohonan. Shalat Malam
juga dapat menerangkan hati, mencerahkan jiwa, menjadikan wajah
berseri-seri, menghilangkan kemalasan, dan menyehatkan tubuh. Orang yang
mendirikan Shalat Tahajud menjadi tumpuan pandangan para malaikat dari
langit yang terus mengawasi, seperti bintang-bintang yang memancarkan
cahaya kepada penghuni bumi. Selain itu, orang yang mendirikan Shalat
Malam akan mendapat keberkahan, cahaya dan persembahan berharga yang
tidak terbayangkan.”
5. Seperti Bersedekah Secara Sembunyi-sembunyi
‘Abdulah bin Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah bersabda, “Keutamaan
Salat pada malam hari atas salat pada siang hari seperti keutamaan
sedekah secara sembunyi-sembunyi atas sedekah secara terang-terangan.”(Hr. Ibnu Mubarak dan at-Thabrani)
Begitu banyak hal keutamaan yang didapat
ketika kita mau melaksanakan Shalat Malam yang begitu dicintai
Rasulullah. Rasanya akan sangat sayang untuk ditinggalkan.
Sedikit hikmah ibadah Tahajud yang mungkin bisa makin membuka mata batin kita semua,
1. Merupakan ibadah yang paling utama sesudah Shalat Fardhu.
2. Memperoleh derajat maqam mahmud
(posisi paling baik dan terpuji) di sisi Allah, dengan pahala surga
beserta seluruh isi dan kenikmatannya. Shalat Malam menjadi sebab utama
seseorang meraih surga.
3. Mendapatkan pencerahan ruhani, kebersihan hati dan kesucian rasa.
4. Memperoleh kebeningan dan kejernihan akal.
5. Dijauhkan dari penyakit jasmani dan ruhani.
6. Dikaruniani ilmu langsung dari Allah.
7. Mengetahui rahasia-rahasia terdalam dari kehidupan dan keagamaan.
8. Cara mempertinggi derajat dalam kamar-kamar surga.
9. Dicatat sebagai orang yang berbuat ihsan.
10. Dipuji oleh Allah dan digolongkan sebagai hamba yang baik, dan memiliki iman yang sempurna.
11. Dicatat sebagai hamba yang bersih
dari dosa, ditutup kesalahannya oleh Allah, serta dimasukkan sebagai
kelompok hamba yang bersyukur kepada Allah.
12. Dijanjikan kemuliaan, keteladanan, dan keberuntungan besar oleh Allah.
13. Digolongkan sebagai pengikut setia Nabi Muhammad, yang dipastikan mendapat syafaat di Hari Kiamat.
Akankah kita rela meninggalkan semua
nikmat yang didapat ketika melaksanakan Shalat Tahajud ini?
Keistimewaannya sungguh disayangkan jika disepelakan. Karenanya, kita
harus meraihnya. Agar nikmat itu selalu menghampiri. Semoga Allah
membukakan hati untuk kita semua, agar istiqamah di jalan yang
diridhai-Nya. Aamiin. [Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah.net]