Wednesday 20 May 2015

Ramadhan In Love

Ramadhan in Love 










Alhamdulillah Antologi yang kutunggu sudah terbit,
Bisa sebuku dengan penulis-penulis hebat sungguh tidak pernah kusangka.

Judul : Ramadhan In Love
Penyusun : Riawani Elyta
Penulis : H. R. Umar Faruq, Rena Puspa, Sarah Amijaya, Dwi Aprilytanti Handayani, Vina Syarief, Rukhaniyah, Kazuhana El Ratna Mida, Rukhaniyah, Kania Ningsih, Arrif’ah, Linda Satibi, Arul Chandrana.
Harga : Rp.25.000,-
ISBN : 978-602-1614-66-2

Sinopsis 

Sebulan lagi, Ramadhan akan menyapa kembali.
Let's say welcome to Ramadhan. Marhaban ya Ramadhan.
Rasanya waktu seolah cepat berlalu kembali bertemu. Dan kita harus mensyukuri kita masih diberi kesempatan bertemu lagi.

Nah, karena itu sambil menyiapkan diri menjemput Ramadhan yang akan segera bertamu, yuk sambut dengan senyum hangat menikmati tiap-tiap yang ada bulan itu ... bahwa segala yang ada bernilai pahala. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Buku ini akan sangat tepat untuk menuntunmu mendapatkan banya tips-tips menarik untuk menyambut Ramadhan dengan tangan terbuka lebar.

Ramadhan in Love, Mari jemput pahala yang berlimpah ruah yang tak ada tandingannya pada bulan-bulan lainnya.

Ayuk, merapat buku beredar di seluruh toko buku, Lho. silahkan di hunting grin emotikon

Ada promonya juga dari Penerbit Indiva

Penerbit Indiva

New Release. Ramadhan In Love. Fresh from the oven, promo pre order Rp 20.000. Grab it fast!!
call : 081 904 71 5588
email : indiva_marketing@yahoo.co.id

Wednesday 6 May 2015

Memulai Mimpi dengan Bekerja Sendiri




Kazuhana El Ratna Mida
            Bekerja di rumah itulah impian yang ingin saya raih saat ini. Karena saya bisa bebas melakukan apa yang ingin saya kerjakan. Tidak harus patuh pada perintah ini-itu dari orang lain yang membuat pusing. Tidak dimarahi kalau melakukan kesalahan kecil. hehhe. Dengan bekerja sendiri di rumah, selain memiliki kebebasan waktu memulia juga melatih kedisiplan pada diri sendiri.
            Saya juga tahu pasti ada enak dan tidak enaknya ketika bekerja di rumah sendiri. Tapi itu juga sebuah tantangan bagaimana saya bisa menaklukkannya. 
Sebenarnya ada alasan lain kenapa bekerja di rumah menjadi ambisi saya. Yah, dulu ada  pengalaman  bekerja pada orang lain, di mana terlalu banyak aturan dan tekanan hingga membuat saya tidak tahan. Seorang pegawai juga manusia yang perlu dihargai. Bukan hanya dicari kelemahan dan dicaci maki. Salah sedikit dimarahi, itupun tak tanggung-tanggung di depan semua orang.  
Sepertinya itu bukan cara yang baik untuk mengingatkan. Argh ... selain malu jua jadi rendah diri. Sebegitukah bodohnya saya hingga selalu diperlakukan seperti itu. Atau memang beginilah nasib seorang karyawan biasa, yang hanya dijadikan pesuruh tanpa mau tahu aspek lainnya. Bayangkan, bahkan saat mau istirahat seolah tidak boleh. Ada saja alasan agar tetap disuruh bekerja. Bahkan kadangkala untuk istirahat salat juga agak susah. Saya jadi merasa muak.
 
Kalau begitu lebih baik saya bekerja sendiri atau malah membuka usaha sendiri. Membuka lapangan pekerjaan kalau perlu. Namun dengan digaris bawahi, saya tak ingin seperti bos-bos sayang terdahulu. Tidak, cukuplah bagi saya yang pernah disakiti seperti itu. Tekad saya adalah kalau saya benar bisa bekerja di rumah sendiri dan nantinya bisa merambah memiliki usaha sendiri dan memiliki karyawan, sebisa mungkin saya harus menghargai mereka. Memosisikan saya sebagai mereka agar mengetahui perasaan yang dimiliki. Yah, karena itulah. Meski itu baru sekadar mimpi, sih.
 Namun, sekarang saya sedang mencoba menekuni. Bekerja di rumah sendiri dulu. Belum sampai membuka usaha. Hehh. Meski dalam percobaan ini saya masih sangat minim pengalaman. Tak apa namanya juga usaha.
Beruntungnya adalah kakak saya seorang penjahit, jadi pasti banyak kain percayang bisa saya manfaatkaan. Yup, itulah titk awal saya memulai rencana bekerja sendiri.
Yah, sehari-hari saya mencoba membuah bros dari kain perca untuk dijual di sekolah dengan cara ditipkan pada tetangga saya yang kebetulan mengajar di sana. Kadangkala saya titipkan di toko-toko kenalan saya. Istilahnya merangkak dulu, sebelum sukses dengan usaha yang benar-benar saya impikan. Bukankah bermimpi itu tidak salah?


Dan Alhamdulillah, sedikit banyak bros yang saya buat diminati anak-anak kecil. Karena harganya sangat terjangkau. Namun kualitas tetap diutamakan. Semoga dari usaha kecil ini. Saya bisa bertahan menikmati bekerja dari rumah dengan suka cita. 

Ditambah lagi, selain mengerjakan ini ada juga kesibukan lain yang pada dasarnya sudah saya sukai sejak dulu. Yup, menulis--mengisi artikel di sebuah web. online yang baru saya mulai di bulan Febbuari 2015. 

cek artikel di sini .

http://bersamadakwah.net/author/kazuhana/.

Karena itu alangkah beruntungnya saya jika berkesempatan memiliki buku "Sukses Bekerja dari Rumah".



 Di mana dengan membaca buku itu akan membantu orang seperti saya yang masih awam tapi ingin berusaha. Memberi banyak pengarahan yang sungguh saya butuhkan.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis “Asyiknya Bekerja dari Rumah” http://stilettobook.blogspot.com/2015/04/lomba-menulis-asyiknya-bekerja-dari.html.

 
Srobyong, 6 Mei 2015

Tuesday 5 May 2015

[Artikel] Saat Disiksa Suaminya, Allah Perlihatkan Rumah Surga bagi Wanita Ini








ilustrasi @aisyafra
Pernah mendengar nama Asiah? Beliau adalah istri Raja Fir’aun—Raja zalim yang mengaku Tuhan, bersikap sombong dan tanpa ampun menganiaya anak negerinya.


Namun, beliau tidaklah sama dengan sang suami. Beliau adalah salah satu wanita hebat yang memegang teguh keimanan meski harus berhadapan dengan kekejian suaminya.


Saat itu ada sebuah ramalan akan lahirnya bayi laki-laki dari Bani Israil yang akan menjadi Nabi. Tentu saja, hal itu mengkhawatirkan bagi Raja Fir’aun. Lalu dengan dalih mencegah kerusakan negerinya, dia mulai membuat aturan akan membunuh anak laki-laki yang baru lahir dan membiarkan hidup bagi anak perempuan.
Keputusan itu tentu sangat meresahkan warga. Ketika berjaung sembilan bulan, lalu mendapati anak mereka laki-laki, maka harus rela kehilangan buah hati.


Namun, siapa yang menyangka, ketika Raja Fir’aun sibuk berusaha menolak kelahiran anak laki-laki, Asiah sang istri malah tertarik dengan seorang anak yang ditemukan mengapung dalam sebuah peti di sungai.


Pertama kali melihat bayi itu, Asiah langsung menyukainya. Beliau ingin merawat dan membesarkannya. Maka segera saja dia mengadukan kejadian itu pada suamina. Dengan tegas, Raja Fir’aun ingin membunuh anak itu. Bagaimana kalau dia adalah laki-laki yang dimaksud dalam ramalan sebagai sosok yang akan menghancurkan kekuasaannya?


Namun, dengan lemah lembut, Asiah menjelaskan pada sang suami. Asiah berkata, “Barangkali anak ini kelak akan berguna bagi kita. Oleh karena itu, janganlah kanda bunuh anak ini. Boleh jadi, ia juga menjadi penyejuk mata kita berdua.”



Kalimat ini sebagaimana diterangkan dalam surat al-Qashash[28]: 9,


“Dan berkatalah istri Fir’aun, ‘(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak,'”


Pada akhirnya, Nabi Musa menjadi bagian dari keluarga Fir’aun. Kelembutan sikap Asiah mampu melunakkan kekejaman suaminya itu. Yah, sebagaimana diketahui, Raja Firuan memang terkenal sangat menyayangi Asiah. Karena sikap dan budi pekertinya.



Namun rasa kasih itu hilang ketika Raja Fir’aun mengetahui kenyataan bahwa Asiah lebih memilih mengikuti ajaran Nabi Musa dengan beriman, daripada mengakui dirinya sebagai Tuhan. Tentu saja Raja Fir’aun marah dan kecewa. Dia tidak mau lagi bergaul dengan Asiah yang telah mengkhianatinya.


Lalu terjadilah penyiksaan itu. Raja Firuan sudah memberi peringatan. Namun Asiah lebih siap disiksa daripada mengingkari ajaran Nabi Musa. Beliau beriman kepada Allah Ta’ala dan tidak gentar untuk mempertahankan keimanannya.


Tentang penyiksaan yang dilakukan pada Asiah, ada bermacam-macam keterangan yang didapatkan dari ahli-ahli tafsir.


“Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata, ‘Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.'”(Qs. at-Tahrim[66]: 11)


Ia berharap, sekalipun istri seorang kafir, apabila menganut ajaran Allah, ia berharap agar dimasukkan Allah ke dalam jannah.

Keterangan dari Tafsir Jalalain

Istri Fir’aun beriman kepada Nabi Musa. Ia bernama Asiah. Lalu Fir’aun menyiksanya dengan cara mengikat kedua tangan dan kakinya. Di dadanya diletakkan kincir yang besar. Kemudian dihadapkan pada sinar matahari yang terik. Bilamana orang yang diperintahkan oleh Fir’aun untuk menjaganya pergi, maka malaikat menanunginya dari sengatan sinar matahari. Ketika Asiah meminta tolong pada Allah Ta’ala saat disiksa, Dia pun menampakkan rumahnya yang di surga hingga ia dapat melihatnya. Maka siksaan yang dialaminya terasa ringan baginya.



Disebutkan dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy’ari, Rasulullah bersabda, “Yang sempurna dari kalangan kaum lelaki itu banyak. Sedang tiada yang sempurna dari kalangaan kaum wanita, kecuali Asiah istri Firaun dan Maryam binti Imran.”



Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik wanita surga adalah empat orang; Maryam binti ‘Imran, Khadijah binti Khuwalid, Fathimah binti Muhammad, dan Asiah binti Muzahim.”
  (Shahih Muslim, 2/243-Musnad Ahmad, 3/136) 


 [Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah]


Srobyong, 25 April 2015.
Editor: Pirman Bahagia


Re-Post dari artikel saya yang pernah dimuat di web bersamadakwah. Atau bisa dilihat di  

[Artikel] Keistimewaan Shalat Tahajud






ilustrasi Shalat Tahajud @ekoprasetyo20
 
 
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang shalat apakah yang paling utama sesudah salat wajib? Maka beliau menjawab, “Shalat tengah malam.” (Hr. Jama’ah, kecuali Bukhari)



Dari ‘Amr bin Abasah, ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Waktu terdekat seseorang hamba dalam berhubungan dengan Tuhannya adalah di tengah malam yang paling akhir. Oleh karena itu, jika engkau dapat masuk golongan orang yang dapat mengingat Allah pada saat tersebut, maka jadilah engkau.” (Hr. Tirmidzi. Dishahihkan oleh Imam Trimidzi)


Betapa Shalat Tahajud memiliki banyak keberkahan yang bisa mendekatkan kepada Allah Ta’ala, pemilik alam semesta. Bukankah sangat disayangkan jika kita melewatkan malam berkah yang penuh anugerah itu?
Shalat Tahajud secara harfiah berarti “bangun tidur untuk beribadah” bagi yang berkemampuan. Secara istilah, semua jenis ibadah di malam hari seperti shalat, membaca al-Qur’an dan lain-lain. Sedangkan Imam Shuyuti mengatakan, tahajud merupakan kewajiban tambahan atas Shalat Lima Waktu.


Hukum Shalat Tahajud adalah sunnah yang diajurkan. Dahulu pernah terjadi perdebatan antara mewajibkan shalat ini atau tidak. Karena Nabi Muhammad selalu berusaha bangun untuk mendirikannya meskipun sakit. Namun, pendapat para ulama mengatakan, shalat ini dilakukan bagi yang mampu. Sehingga bisa disimpulkan, sunnah yang dianjurkan karena mengingat banyak pahala yang didapat ketika mengerjakannya.
Beberapa pahala atau keutamaan yang didapat ketika melaksanakan Shalat Tahajud, antara lain:

1. Masuk Surga Tanpa Hisab

‘Abdullah bin Salam berkata, Rasulullah bersabda, “Sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (Hr. at-Tirmidzi)

2. Pengusir Penyakit dari Badan

Salman al-Farisi meriwayatkan, Rasululalah bersabda, “Hendaklah kalian mendirikan Shalat Malam. Karena Shalat Malam adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, pendekatan diri kepada Tuhan, penebus dosa, dan pengusir penyakit dari badan.” (Hr. at-Tirmidzi dan ath-Thabrani)

3. Menyimpan Pintu-pintu Kebaikan

Mu’adz bin Jabal pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku amalan yang dapat memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka.” Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya kamu bertanya tentang sesuatu yang berat, tetapi hal itu mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah. Kamu menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika mampu menempuh perjalanannya.”


Beliau bertanya, “Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, sedekah yang menghapuskan dosa seperti air memadamkan api, dan shalat pada larut malam.” (Hr. Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)

4. Menggugurkan Dosa dan Mencerahkan Jiwa

Ibnu al-Hajjaj berkata, “Terdapat banyak manfaat dari Shalat Malam. Di antaranya: menggugurkan dosa seperti angin yang menggugurkan daun-daun kering dari pepohonan. Shalat Malam juga dapat menerangkan hati, mencerahkan jiwa, menjadikan wajah berseri-seri, menghilangkan kemalasan, dan menyehatkan tubuh. Orang yang mendirikan Shalat Tahajud menjadi tumpuan pandangan para malaikat dari langit yang terus mengawasi, seperti bintang-bintang yang memancarkan cahaya kepada penghuni bumi. Selain itu, orang yang mendirikan Shalat Malam akan mendapat keberkahan, cahaya dan persembahan berharga yang tidak terbayangkan.”

5. Seperti Bersedekah Secara Sembunyi-sembunyi

‘Abdulah bin Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah bersabda, “Keutamaan Salat pada malam hari atas salat pada siang hari seperti keutamaan sedekah secara sembunyi-sembunyi atas sedekah secara terang-terangan.” (Hr. Ibnu Mubarak dan at-Thabrani)


Begitu banyak hal keutamaan yang didapat ketika kita mau melaksanakan Shalat Malam yang begitu dicintai Rasulullah. Rasanya akan sangat sayang untuk ditinggalkan.


Sedikit hikmah ibadah Tahajud yang mungkin bisa makin membuka mata batin kita semua,

1. Merupakan ibadah yang paling utama sesudah Shalat Fardhu.

2. Memperoleh derajat maqam mahmud (posisi paling baik dan terpuji) di sisi Allah, dengan pahala surga beserta seluruh isi dan kenikmatannya. Shalat Malam menjadi sebab utama seseorang meraih surga.

3. Mendapatkan pencerahan ruhani, kebersihan hati dan kesucian rasa.

4. Memperoleh kebeningan dan kejernihan akal.

5. Dijauhkan dari penyakit jasmani dan ruhani.

6. Dikaruniani ilmu langsung dari Allah.

7. Mengetahui rahasia-rahasia terdalam dari kehidupan dan keagamaan.

8. Cara mempertinggi derajat dalam kamar-kamar surga.

9. Dicatat sebagai orang yang berbuat ihsan.

10. Dipuji oleh Allah dan digolongkan sebagai hamba yang baik, dan memiliki iman yang sempurna.

11. Dicatat sebagai hamba yang bersih dari dosa, ditutup kesalahannya oleh Allah, serta dimasukkan sebagai kelompok hamba yang bersyukur kepada Allah.

12. Dijanjikan kemuliaan, keteladanan, dan keberuntungan besar oleh Allah.

13. Digolongkan sebagai pengikut setia Nabi Muhammad, yang dipastikan mendapat syafaat di Hari Kiamat.



Akankah kita rela meninggalkan semua nikmat yang didapat ketika melaksanakan Shalat Tahajud ini? Keistimewaannya sungguh disayangkan jika disepelakan. Karenanya, kita harus meraihnya. Agar nikmat itu selalu menghampiri. Semoga Allah membukakan hati untuk kita semua, agar istiqamah di jalan yang diridhai-Nya. Aamiin. [Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah.net]


Referensi:
[1] Nailul Authar.
[2] Muhammad Shalikin, Tasawuf Aktual, Semaranng, Pustaka Nuun, 2004.
[3] Habib Idrus al-Hamid, Keajaiban Shalat Tahajud, Surabaya, Pustaka Media, 2009.


Srobyong, 2 Mei 2015

Editor: Pirman Bahagia


Re-Post dari artikel saya yang pernah dimuat di web bersamadakwah. Atau bisa cek langsung di