Friday 12 February 2016

[BLOGTOUR + GIVEAWAY] Review Cinder; Kisah Antara Bumi dan Bulan


   Alhamdulillah Ratna berkesempatan menjadi salah satu host di Blog Tour  The Lunar Chronicles.      J yang diadakan Penerbit Spring.
   Terima kasih atas kepercayaannya Penerbit Spring. J

Judul               : Cinder; The Lunar Chronicles # 1
Penulis             : Marissa Meyer
Penerjemah      : Yudith Listiandri
Penyunting      : Selsa Chintya
Penerbit           : Penerbit Spring
Cetakan           : Pertama, Januari 2016
Halaman          : 384 halaman
ISBN               : 978-602-71505-4-6

 Blurb

Wabah baru tiba-tiba muncul dan mengecam populasi penduduk Bumi yang dipenuhi oleh manusia, cyborg, dan android. Sementara itu, di luar angkasa, orang-orang Bulan mengamati mereka, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.
Cinder seorang cyborg, adalah mekanik ternama di New Beijing. Gadis itu memiliki masa lalu yang misterius, diangkat anak dan tinggal bersama ibu dan dua saudara tirinya. Suatau saat, dia bertemu dengan Pangeran Kai yang tampan. Dia tidak mengira bahwa pertemuannya dengan sang Pangeran akan membawanya terjebak dalam perseteruan antara Bumi dan Bulan. Dapatkan Cinder menyelamatkan sang Pangeran dan Bumi?

~*~

Ketika kedekatan yang tidak pernah terduga berujung cinta, apakah kau akan mengejar? Padahal kau sangat sadar wujudmu tidaklah sama dengan makhluk lainnya. Kau terbuang dan selalu dijadikan objek percobaan. Dan bagaimana perasaanmu ketika apa yang selama ini kamu percayai adalah kebohongan?

Novel bisa dibilang terinsipirasi dari cerita Cinderella. Menceritakan tentang Cinder—seorang cyborg yang cukup dikenal di New Beijing. Dia seorang mekanik hebat dan masih muda. Suatu hari ketika dia menunggu Iko—android milik Adri—ibu tirinya membawakan kaki baru, Pangeran Kai menemuinya.  Di sanalah awal permulaan pertemuan mereka. Sang pangeran memintanya untuk memperbaiki   Nainsi—android  yang katanya menyimpan sebuah informasi penting.  Setelah Pangeran Kai pergi, sebuah kehebohan terjadi.  Chang Sacha, penjual di dekat stannya ternyata positif terkena wabah Letumosis yang sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa menjadi penawarnya. (hal. 19-20)

Tidak mau tertular, Cinder pun bergegas pulang. Di sana Adri, Poeny dan Pearl—saudara tirinya tengah mencoba baju untuk pergi ke festival—pesta dansa di istana. Dan tentu saja untuk Cinder tidak ada. Dia harus di rumah. Membersihkan semua kotoran juga harus bekerja untuk membayar sewa demi keluarga.  Dan sebuah kejutan lain membuat Cinder merasa sangat sedih. Poeny dinyatakan positif terjangkit wabah Letumosis juga.  (hal. 53) Adri menyalahkan semua itu karena Poeny terakhir kali pergi bersamanya dan dengan tega Adri memberikan Cinder sebagai relawan. (hal. 70)

Cinder tidak bisa melawan dan dibawa ke istana. Dokter Erland senang mendapat kelinci percobaan baru, namun betapa kagetnya dia ketika menguji Cinder dan mendapati kenyataan, gadis mekanik itu kebal terhadap wabah Letumosis. Dan setelah diselidiki identitas Cinder cukup mengejutkan. Ketika Dokter Erland memberitahukan penemuannya pada Cinder, gadis itu marah, tidak percaya juga merasa sedih.

Selain kini Cinder mengetahui sedikit tentang masa lalunya, Cinder pun semakin dekat dengan Pangeran Kai. Bahkan sang pangeran mengajak Cinder untuk pergi ke pesta dansa. Sayangnya dalam kedekatan itu, Cinder tahu Pangeran Kai digosipkan akan menikah dengan Ratu Levana—Ratu Bulan demi perdamaian antara Bumi dan Bulan.

Bagaimana kisah Cinder selanjutnya? Dapatkan dia menerima rahasia masa lalunya, dan ikhlaskah dia melepas Pangeran Kai menjadi milik Ratu Levana yang memiliki perangai yang mengerikan? Temukan jawabannya dalam buku ini.

Novel ini masuk genre Dystopia atau fantasi Utopia—Sci-fi—young Adult.  Kalau membaca yang hanya bergenre Fantasi maka Harry Potter sudah pernah saya lahap, tapi jika ada perpaduan  Dystopia atau fantasi Utopia—Sci-fi, ini kali pertama membaca buku bergenre seperti ini. Jujur ketika kemarin-kemarin sempat belajar tentang cerpen genre Sci-fi masih suka bingung dan terlalu rumit. Tapi membaca ini ternyata tidak serumit yang pernah saya banyangkan. Novel ini memiliki bahasa yang mudah dipahami—terjemahannya mudah dicerna.

Walaupun alurnya masih bisa ditebak karena memang masih mengikuti kisah Cinderella, Cinder tetap memiliki unsur-unsur baru yang menyegarkan. Banyak kejutan-kejutan yang tidak terduga ketika membaca novel ini.  Kesan pertama ketika membaca buku ini, memang masih terasa berat dan lamban, tapi memasuki bab demi bab selanjutnya, ceritanya semakin seru dan membuat penasaran. Wah ternyata ceritanya bagus dan sangat seru. J Saya sampai langsung menamatkan buku ini.

Setting cerita  dijabarkan dengan baik dan membuat pembaca ikut merasakan bagaimana suasana yang ada dalam cerita.

Tokoh-tokoh dalam cerita;

Cinder            : Dia adalan tokoh protagonis dalam buku ini. Sangat baik, tapi juga menyimpan kesedihan karena merasa dirinya hanyalah cyborg yang selalu dianggap menjijikkan oleh para manusia. Dia juga merasa kecewa karena selalu dijadikan penelitian. Tapi, itu tidak mengubah sikap baik yang selalu suka membantu. Tokoh ini karakternya sangat kuat dan membuat saya sangat menyukai tokoh ini. Tapi cukup gregetan dengan sikapnya yang kadang selalu pesimis.

Pangeran Kai : Bisa dibilang dia sangat naif.  Maklum di usianya yang masih muda dia harus memegang penuh kerajaan yang diwariskan ayahnya.  Tapi cukup membuat saya terkesan.

Adri                : Ibu tiri Cinder. Tokoh antagonis yang cukup sukses membuat saya langsung tidak suka pada tokoh ini. Habis jahat banget dan ratu tega.  Digambarkan sebagai ibu yang bengis dan hanya mementingkan diri sendiri.

Ratu Levana  : Satu lagi tokoh antagonis yang membuat perut saya melilit. Kekuatan yang dimiliki dan keangkuhannya itu sungguh menyebalkan.

Dokter Erland : Tokoh ini awalnya saya pikir jahat, tapi ternyata saya salah. Dia cukup baik. Tapi entah kenapa saya tetap merasa ada sesuatu yang disembunyikan dokter ini, ya? Atau hanya perasaan saya yang selalu waspada. Hhehh.

Keseluruhan tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini sukses dalam menghidupkan cerita itu sendiri.
Buku ini hampir bersih dari typo. Sepertinya hanya satu typo yang saya temukan (hal. 343) Dan tidak mengurangi kenikmatan dalam membaca. Kelemahan buku ini hanyalah alur lambat di awal cerita. 

Dan kelebihannya penulis tetap mampu menyihir pembaca untuk terus melanjutkan setiap bab hingga akhir dengan cerita yang penuh kejutan. Ada twist yang tidak pernah saya sangka.

Jadilah setelah membaca ini saya masih menyimpan rasa penasaraan yang sangat amat.  Rasanya tidak sabar menunggu buku kedua Sacrlet. Seri The Lunar  Chronicles memang terdiri dari 4 buku.  Buku yang mengubah cara pandang saya tentang Sci-fi yang ternyata tidak seberat yang selama ini saya bayangkan.

Hal yang bisa saya pelajari dari novel ini adalah tentang bahayanya perang sehingga harusnya peperangan itu tidak dilakukan. Jutaan  orang meninggal pada Perang  Dunia Keempat; seluruh budaya telah hancur, puluhan kota hanya tinggal puing-puing—termasuk Beijing yang dahulu.  Belum lagi sumber daya alam yang tak terhitung jumlahnya, hancur oleh perang nuklir dan kimia. Yah, dia cukup yakin bahwa perang membawa bahaya bagi kesejahteraan warga. (hal. 262)

Lalu tentang jangan suka berbohong. “Lebih banyak kebohongan. Lebih banyak pengkhianatan.” (hal. 333)
 4 bintang dari 5 



~GIVEAWAY TIME~
Ada 1 (satu) Novel Cinder buat satu orang yang beruntung, lho. Caranya mudah banget
Simak langsung, ya!
1.      Memiliki alamat pengiriman di Indonesia.

2.      Harus Like Facebook Fanpage Penerbit Spring, follow twitter @PenerbitSpring   & Instagram @PenerbitSpring 

3.      Follow  akun twitter @ratnaShinju2chi dan blog ini. Baik lewat G + atau e-mail ataupun via GFC (Google Friend Connect)

4.      Share info GA ini dengan memention @ratnaShinju2chi dan @PenerbitSpring dengan hastag #BlogtourCinderGA.

5.      Dan jawab pertanyaan berikut ini  dengan menyertakan, nama, akun twitter, IG, Facebook, domisili dan link share.

“Jika seandainya kamu harus memilih; berkata jujur pada orang yang kamu sukai dan hormati, tapi beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membencimu. Atau kamu memilih bohong dan orang itu akan bahagia, tapi kamu menderita karena rasa bersalah? Sertakan alasannya juga”


Giveaway berlangsung dari tanggal 12-15 Februari 2015. Pengumuman akan dilakukan selambat-lambatnya 3 hari setelah GA selesai.

Semoga beruntung  J  ^^ 

36 comments:

  1. Makasih udah share pelajaran dari Novel Cinder :D hana juga baca tapi ngga ngeh.. heheh :D
    Semangat :D semoga sukses blogtournya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mbak Hana. Kebiasan baca novel suka cari sesuatu yang bisa dipetik hikmahnya. hehh. Aamiin. semoga blogtournya sukses ^_^

      Delete
    2. ya ya berarti harus membiasakan diri mencari hikmah pas baca buku :D sip :D

      Delete
    3. Iya biasanya pas Baca buku suka bawa kertas coretan untuk mencatat halaman kata-kata yang bagus atau menginspirasi atau hal yang penting. Jadi nanti pas meresensi bisa dimudahkan dengan catatan itu ^_^

      Delete
  2. Nama :Anggarani Ahliah Citra
    Akun Twitter : @ahliahcitra
    Fb : Anggarani Ahliah Citra
    IG: Dunia_Buku_Anggarani
    Domisili : Jakarta
    Link Share : https://mobile.twitter.com/ahliahcitra/status/697972674111213568

    Jawaban : Saya akan menjawab dengan jujur karena berbohong itu dosa dan tidak akan memberikan manfaat selain membuat kita melakukan kebohongan-kebohongan lainnya.

    ReplyDelete
  3. Nama: Diniyah Hidayati
    Tw : @dini_elfaaz
    IG : bukune_dini
    Fb : Diniyah Hidayati
    Link :Lihat Tweet @Dini_elfaaz: https://twitter.com/Dini_elfaaz/status/697996655820296196?s=09

    Jawabannya:
    Jujur itu pahit-pahit madu. Saya bakalan nyoba jujur biar endingnya mujur. Karena berbohong gak akan selesai sampai di situ. Dia kayak virus, sekali klik, virus menyebar ke banyak tempat. Dan semua orang tahu, virus itu susah matiinnya :D

    ReplyDelete
  4. nama : wening
    twitter/ig : @dabelyuphi
    fb : karima wening purbawati
    share : https://mobile.twitter.com/DabelyuPhi/status/698003968006356992?p=v
    domisili : Ambarawa

    aku pilih berkata jujur pada orang yang aku sukai dan hormati, tapi beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membenciku.

    karena selain bohong itu dosa (bahkan untuk kebohongan terkecil sekali pun), sebuah kebohongan tidak mungkin akan tersimpan rapat selamanya (bisa saja orang yang aku sukai itu tau sendiri atau justru dari orang lain) serta hidup bahagia dalam sebuah kebohongan itu akan terasa lebih menyakitkan saat kebenaran akhirnya terkuak. dan aku tidak ingin orang yang aku sukai itu merasa lebih sedih dan kecewa saat akhirnya ia mengetahui kebenarannya. yahh.. walopun resikonya ia akan membenciku. aku hanya berharap, saat kebenaran itu terkuak ia bisa memahami alasanku mengatakannya. dan semoga ia bisa memaafkanku :)

    ReplyDelete
  5. nama : Eny
    twitter : @Enythxz
    FB : Eny Putri
    IG : tidak punya
    domisili : jogja
    share :
    https://mobile.twitter.com/Enythxz/status/698015182497275904?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8047324141

    Jujur : lebih baik jujur tapi dibenci, saya orangnya tidak bisa menutupi kebohongan dan tidak mau membohongi diri sendiri atau orang lain. Sepintar-pintarnya orang berbohong dia akan terus berbohong sampai kebohongan itu menghancurkan hidupnya (kebohongan itu terbongkar),selain itu orang berbohong itu akan selalu membawa beban dalam pundaknya ,hidupnya akan selalu dibayang-bayangi atas kebohongan yang mereka buat sendiri. Orang yang kamu ingin lihat tidak terluka/sedih dengan kebohongan justru akan sangat merasa ditipu, dan jika kebohongan itu terbongkar maka kamu tidak akan dipercayai lagi. Kepercayaan ibarat sebuat kertas yang sudah diremas,kau tau? tidak bisa kembali halus . .

    ReplyDelete
  6. Nama: Santi Rizkiyanti
    twitter: @BTSDream
    IG: @santi_95
    Fb: Santi Rizkiyanti
    link: https://twitter.com/BTSDream/status/698017357801791488

    Jawaban ku: berkata jujur pada orang yang kamu sukai dan hormati, tapi beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membencimu.

    Alasan: Awalnya mungkin sulit untuk mengatakan sebuah kejujuran. Tapi, akan lebih sulit lagi untuk hidup dengan seluruh kebohongan. Aku lebih memilih orang-orang membeci diri ku yang sesungguhnya, daripada orang-orang menyayangiku karena kebohongan yang ku ciptakan. karena, ketika aku membohongi mereka, sebenarnya aku tidak membohongi merek, tapi diri ku sendiri.

    ReplyDelete
  7. Nama : Sri Darmawati
    Twitter : @Eyiaz_AB
    IG : azzahra_fathurahman
    Fb : Umminya Umar
    link share : https://twitter.com/Eyiaz_AB/status/698053840759685120

    Jawaban : Saya lebih memilih berkata jujur meskipun kejujuran saya akan membuat orang tsb sedih, marah, maupun kecewa kepada saya. Mengapa saya memilih jujur? Pertama, kejujuran bagi saya merupakan prinsip dasar dalam menjalani kehidupan. Meneladani Rasulullah SAW yang digelari al-Amin bahkan oleh para musuh beliau karena kejujuran beliau, maka kejujuran menjadi sangat penting. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW bahwa berbohong hanya boleh dilakukan pada tiga kondisi, yaitu untuk mendamaikan dua saudara yang berselisih, berbohong dalam perang, dan berbohong dalam rangka menyenangkan istri. Ketiga kondisi ini pun ada ketentuannya.
    Kedua, jika saya memilih berbohong dan orang itu akan bahagia, maka, seberapa lama kebahagiaan semu itu akan bertahan? Bukankah ia kaan tetap terluka dan kecewa ketika ia mengetahui saya membohonginya? Bukan hanya menyiksa diri saya sendiri dengan membohonginya, tapi juga kelak akan merusak hubungan saya dengannya mungkin untuk selamanya. Jadi, biarlah saya mengatakan kejujuran meski ia marah, sedih dan kecewa. Mudah-mudahan kesediah, kemarahan, dan kekecewaannya hanya dalam waktu sebentar. Semoga ia juga lebih bijak mempertimbangkan mengapa saya memilih jujur kepadanya. sekian ^_^

    ReplyDelete
  8. Nama :Pricilia M
    Akun Twitter : @priciliamarwah
    Fb : Shinigami Haruka
    IG: priciliamarwah
    Domisili : Jakarta
    Link share: https://twitter.com/priciliamarwah/status/698094050205835264

    Aku akan memilih berkata jujur walaupun aku tahu dia orang yang kusukai. Karena saat aku menyukai seseorang aku selalu berusaha peduli padanya, seperti seorang sahabat yang akan mengingatkan dia di saat melakukan kesalahan atau lupa.

    Tidak semua orang bisa mengerti apa yang kita lakukan, pilihan yang kita buat, atau keputusan yang kita ambil.

    Tapi tidak mengapa kalau nantinya dia sedih, marah atau kecewa padaku, aku akan mencoba bersabar. karena aku tahu itulah resiko yang harus kuterima. Jika kita yakin perkataan kita itu benar, jalani saja dengan yakin. Aku yakin nanti dia akan paham :)

    ReplyDelete
  9. Nama : Nur Rachmawati.Z
    Akun Twiter :@OmbakBintang
    Fb: Hoshino Nami
    IG:OmabakBintang
    Link Share :https://twitter.com/OmbakBintang/status/698112727869296640

    Halo, izin ikut nimbrung yah. Pertanyaannya sulit.tapi aku coba jawab ya. Em kalau yang tanyakan tentang perasaan suka pada orang itu aku akan memilih berbohong padanya. Karena jika aku jujur hanyna kan membuatnya sedih juga membenci lebih baik aku saja yang menderita karena rasa itu. Mungkin seperti pengecut yang tak berani menghadapi keadaan sulit. Hanya saja kadang tidak semua hal dapat diutarakan bukan? Luka karena kesedihan itu tidak terlihat memang, tapi sakitnya pasti dalam sekali

    ReplyDelete
  10. Kartika
    Twitter&Ig : @hoshinotika
    Fb : Tikahoshino
    Cirebon
    Link share : https://twitter.com/hoshinotika/status/698141791686496256

    White lie, itulah sebutan yang sering orang katakan saat membicarakan "Kebohongan demi Kebaikan". Pada dasarnya, mengutamakan kebahagiaan orang lain dari kepentingan sendiri itu baik, itu berarti kita tidak egois. Tapi, ayolah, apalah artinya sebuah kebahagiaan jika dibangun dengan sebuah kebohongan? Kita mungkin berpikir semuanya akan baik-baik saja, selagi senyum masih terlukis di wajah dia yang kita sayangi, tidak peduli sesulit apa pun keadaan kita karena kebohongan itu.
    Tapi, cobalah lihat lagi! Cobalah untuk melihat dari sudut pandang si Dia, apakah kau akan tetap baik-baik saja jika berada di posisinya? Oke, mungkin kau akan merasa senang, atau bahkan terharu karena seseorang telah mengorbankan dirinya (berbohong) demi kebahagianmu. Jika kau berpikir hanya itu saja yang menjadi masalahnya, kau salah!
    Tidak pernahkah kau berpikir kebohongan juga akan melukai si Dia yang kau puja? Dia mungkin bersyukur atas perbuatanmu, tapi ketika dia berpikir dia tidak bisa melakukan hal yang sama- membuatmu bahagia, apakah dia akan bisa menerima semuanya? menerima kebohongan yang kau sebut demi kebahagiannya? Ingatlah, si Dia juga memiliki perasaan :)
    Dan pada akhirnya, jalan terbaik untuk mendamaikan kedua hati adalah dengan berkata jujur.
    Jadi, aku akan memilih untuk berkata jujur pada si Dia yang kusuka :')

    ReplyDelete
  11. Tsary Aristawati
    Twitter&Ig : @tsary_arista
    Fb : Tsary Arista
    Domisili : Salatiga
    Link share : https://twitter.com/Tsary_Arista/status/698319897076477952

    Jawaban :
    Tetap berkata jujur, apapun yang terjadi nantinya-entah dia akan membenciku, tidak masalah. Setidaknya aku sudah berusaha untuk berkata jujur padanya, karena menurutku sebuah kejujuran adalah yang terbaik. Bahkan jika aku berbohong pun lama-kelamaan kebohongan itu akan terbongkar, dan hasilnya? Semua itu jauh lebih tersa menyakitkan dan mengecewakan untuknya.

    Alasan yang lebih kuat adalah, aku juga tidak ingin seseorang menutupi sesuatu dariku-yang menyangkut tentangku. Tidak peduli se-mengecewakannya hal itu, aku akan menerimanya. seberat apapun itu. karena jika memilih untuk berbohong, rasa yang timbul setelah mengetahui kebenaran jauh lebih banyak. Terluka? Jelas. Kekecewaan sangat besar tidak hanya karena menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya ada, namun juga sebuah kebohongan yang sudah di berikan.

    ReplyDelete
  12. Nama : Taftazani
    Twitter : @taftazaeni
    Ig : @tftzni
    Fb : Tafta Zani
    Domisili : Jakarta
    Link share :
    https://twitter.com/taftazaeni/status/698317763345981440?s=09

    https://www.instagram.com/p/BBtUtuaygld/

    https://m.facebook.com/photo.php?fbid=428086870571406&id=100001102914546&set=rpd.100001702147435&source=49&refid=17


    Saya akan memilih jujur walaupun saya akan dibenci oleh dia, di jauhi oleh dia. Karena bagi saya sebuah kepercayaan itu penting, bila sebuah kepercayaan itu saya hancurkan dengan berbohong maka orang yang mempercayakan saya itu pasti tidak akan mau menaruh sebuah kepercayaan lagi kepada saya. Dan juga bagi saya kejujuran itu penting bila saya sayang dengan diri saya karena " wanita yang baik untuk lelaki yang baik " jadi ada timbal balik apa yang pernah saya lakukan. Bila saya berbohong, mungkin suatu nanti saya malah akan mendapatkan orang yang bohong kepada saya. Sedangkan bila saya jujur, pasti saya juga akan mendapatkan kejujuran dari orang yang saya cintai juga. Jadi saya lebih memilih berkata jujur kepada orang yang saya cintai walaupun nantinya ia marah, sedih, benci bahkan yang lebih buruknya kalau dia benar-benar menganggap saya dan dia tidak saling mengenal lagi. Namun, nanti atau suatu hari nanti pasti dia jauh lebih bahagia dengan saya karena saya tidak pernah menorehkan sebuah kebohongan di dalam hatinya :")

    Nb : akun google yang saya follow ke blog ini bernama Lastari Tr

    ReplyDelete
  13. Nama: Anggita Dewi
    Akun twitter: @Anggitarav
    Fb: Anggita Dewiravina Octavia
    IG: anggitaravina
    Domisili: Balikpapan
    Link Share: https://mobile.twitter.com/Anggitarav/status/698524874403246082

    Menurutku pribadi sih, mau jujur atau pun bohong... Sama aja sudah nyakitin tanpa sadar tapi berbeda cara. Kalo jujur langsung blak-blakan, kalo bohong--secara perlahan tapi pasti ketahuan juga.
    Tapi lebih milih jujur sih daripada harus bohong. Kalo aku jujur aja, nanti dia sudah benci aku. Apalagi harus bohong, mungkin ngga akan ada terima permintaan maaf.
    Sepintar-pintarnya orang berbohong juga pasti akan terbongkar kok. Jadi mending jujur aja sih, masalah resiko belakangan. Kalo dia juga cinta sama hargain aku. Pasti dia ngerti kenapa aku bilang begitu, daripada dia tahu dari orang lain. Bukannya bikin dobel nyakitin ya kan? Hm.
    Bukannya nyaman yang ada malah resah karena nutupin sesuatu dan itu ngga enak banget.
    Hihi enak banget ya aku bilangnya langsung jujur aja, padahal kalo dilakuin juga mikir berkali-kali. Tapi kalo berbohong karena untuk bisa tetap bersama, bukannya lebih egois?

    ReplyDelete
  14. Nama : melia
    Twitter : eli_shearer
    Ig: @meliaharyono
    Fb : melia haryono
    Domisili: solo
    Link share :
    https://twitter.com/eli_shearer/status/698526843670913024

    Saya memilih jujur karena nantinya pun jujur atau tidak pasti akan terkuak.jika sekarang jujur maka meskipun sakit nantinya kedepan tidak ada yang harus disembunyikan dan juga tidak ada yang menyakitkan. Namun jika sekarang tidak jujur kedepannya pasti menyakitkan. Entah kapan entah besok entah sebulan lagi atau 10 tahun lagi. Disaat kita tidak jujur saya rasa kita seperti berhutang, yang harus kita bayar.
    Thx u udah diberi kesempatan join GA ini en baca review nya.

    ReplyDelete
  15. Nama:Rozi
    Facebook: Rozikkun
    Twitter: @marcinhauchiha
    IG: tidak punya, hape jadul :D
    Domisili: Bojonegoro
    Link share: https://mobile.twitter.com/marcinhauchiha/status/698039725475532
    Jawaban: "saya memilih berbohong. Dalam dunia nyata, ada kalanya kita akan melakukan apa pun demi orang yang kita cintai. Demi agar mereka bahagia. Meskipun dengan cara berbohong. Berbohong itu menyakitkan, membawa duka lara didalam fikiran. Tapi, dengan kita mau bertahan dalam kebohongan yang mana itu membuat kita lebih lama bersama mereka. Dan apa bila kejujuran malah membuat kita kehilangan segala galanya, jika kebohongan lebih membuat kita terus bersama mereka, jika memang kebohongan kita lebih baik tidak diketahui mereka. Meskipun kadang kebohongan membuat kita depresi. Niscaya akan ada jalan keluar jika kita mampu bertahan dan mau berubah dan memperbaiki diri agar jadi yang lebih baik"

    ReplyDelete
  16. Nama : Yeyen Nursyipa
    Twitter : @YeyenNursyipa
    facebook : Yeyen Nursyipa
    domisili : Bandung
    Link Share : https://twitter.com/YeyenNursyipa/status/698564970313809924

    Kalo kata aku, lebih baik meninggalkan seseorang yang kita cintai dengan kejujuran daripada tetap bersamanya dengan kebohongan. Karena pada dasarnya lelaki dan perempuan ingin dicintai tanpa adanya sebuah paksaan. Ya.. walaupun berkata jujur itu sulit. Apalagi harus jujur sama orang yang kita suka.

    Alasannya kenapa? Selain karena bohong itu punya efek samping kematian juga karena bohong itu pintu kebohongan lain. (Inget loh,semakin banyak kita berbohong akan semakin banyak pula rasa bersalah kita. akumulasi rasa bersalah bisa berakibat pada berkurangnya kualitas kesehatan fisik dan tentunya lebih mendekatkan pada kematian)

    Dan daripada tekanan batin menanggung rasa bersalah, ya mending jujur dari awal. toh bohong juga, sekali waktu pasti ketauan. Purification lah istilahnya, menyucikan jiwa dari rasa bersalah.

    Jujur yang aku maksud disini ga hanya membeberkan fakta yang sebenarnya tapi juga memberikan alasan kenapa selama ini aku berbohong dan baru mengungkapkannya sekarang. dan sebisa mungkin aku buat orang yang aku suka itu mengerti keadaan dan alasan aku.

    Dan kalo misalnya dia emang juga suka aku, aku yakin dia akan memahami. Ya walaupun awalnya ada rasa kecewa. Tapi kalo kenyataannya sebaliknya, ya dia pasti langsung ngerasa illfeel dan pergi menjauh. But that’s the risk, right?

    ReplyDelete
  17. Nama/Fb: Bintang Permata Alam
    Twitter/IG: @bintang_ach
    Domisili: Ngawi, Jawa Timur
    Link share: https://mobile.twitter.com/Bintang_Ach/status/698481259056594944?p=v
    .
    .
    .
    Kalau aku lebih baik memilih: ; berkata jujur pada orang yang aku sukai dan hormati, tapi beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membenciku.
    Kenapa?
    Karena hidup bukan untuk takut karena ditinggal oleh orang yang kita sayangi.
    Tapi hidup untuk berani mengambil segala keputusan. Dengan beraninya kita mengambil keputusan, akan semakin mudah kita melangkah. Tanpa harus memikirkan apa yang tidak perlu dipikir.
    Daripada kita memendam perasaan saja, hanya akan membuat kita terkekang. Terkekang oleh dua keinginan 'Lakukan/Tidak'. Untuk melangkah pun kita juga akan bingung. Sebab kita tak memiliki kepastian.
    Jadi, aku rasa akan lebih baik jika kita berani mengungkapkan perasaan itu. Karena pada dasarnya, kita hidup untuk diri kita sendiri.
    Prioritaskan dirimu sendiri sebagai pilihan utama dalam mengambil keputusan.
    Trims :)

    ReplyDelete
  18. Nama : Khulatul Mubarokah
    FB : Kayla Mubara (Khulatul Mubarokah)
    Twitter : @KMubarokah
    IG : kaylamubara

    ReplyDelete
  19. Jawaban : Jadi aku akan memilih cara terbaik untuk menyampaikan hal menyakitkan itu padanya. Bila sudah tahu karakternya, otomatis tahu cara terbaik agar meminimalisir sakit hati, apalagi sampai benci. Ibarat kata, sampaikan dengan cinta, maka harimau lapar akan menunduk dan takzim kepada kita. (quotte ngarang ya, Jeng. Hahahaha).

    Salam sukses selalu. Bentar deh link share-nya kalau ada yang ngelike baru teridentifikasi.

    ReplyDelete
  20. Ini link share saya : https://web.facebook.com/khulatul.ummimaisan/posts/10204587004350043

    ReplyDelete
  21. Nama: Sari Rizky
    Twitter : @ryeroro
    IG : srzki
    Fb : Sari Rizky
    Akun folow blog : Sary Choi (Gfc)
    Somisili : Banda Aceh
    Link Share : https://twitter.com/ryeroro/status/698868941494439937

    aku tahu berbohong itu tindakan yang sangat tercela. Tuhan dan semesta tak memberi restu. Akan banyak hukuman yang menunggu.. resiko yang paling buruk adalah apabila orang yang kita bohongi itu mengetahuinya, dia mungkin akan membenci kita.
    Dan pemikiranku sangat sederhana, sebut saja terlalu naif. aku tak mau dunia dimana orang yang kucintai menjauh dariku. untuk itu aku akan memilih berbohong.. meskipun akan tau akan ada saatnya ketika kebohongan itu terbongkar, setidaknya untuk beberapa saat sebelumnya aku masih bisa bersamanya sebelum saat2 itu tiba. manusia memang egois.

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  23. nama : Avelynna Valentine
    domisili : Yogyakarta
    fb : Clementine Avelynna Valentine
    twitter : @chemi_valent407
    ig : Avelyn_rain
    link share : @Chemi_Valent407: https://twitter.com/Chemi_Valent407/status/699053744680366081

    saya pilih bohong, karna pada kenyataannya banyak orang yg juga berbohong sama orang yg mereka sukai tanpa mereka sendiri sadari. tapi sebelum kebohongan itu terungkap mereka memilih jujur.
    alesan saya emang klise banget gag pengen orang yg kita sukai menjauh dan berbalik menjauhi saya, saya pengen orang yang saya sukai bahagia tanpa harus jujur. walau pada akhirnya pasti kebohongan itu terungkap dan dia berbalik membenci saya tapi seenggaknya saya masih bisa merasakan sedikit kebahagiaan dan kebersamaan bersama orang yg saya sukai.
    karna saya yakin lambat laun dia pasti akan mengerti alasan saya harus berbohong.

    ReplyDelete
  24. Lulu Lailiyah
    FB : Lulu Fadiell Lailiyah
    Tw : @luluvluv
    IG : @luluvys
    Cirebon
    Link Share : https://twitter.com/luluvluv/status/698955979245760514


    jawaban ku.
    Sudah pasti aku lebih memilih untuk jujur. "Lebih banyak kebohongan. Lebih banyak pengkhianatan.” Rasanya itu cukup untuk dijadikan alasan. Walaupun tujuannya baik, intinya kita tetap berkhianat kpd orang yg kita cintai. Tidak ada yang lebih palsu di dunia ini selain penghkianatan.

    ReplyDelete
  25. Nama: Nila Faizatun Nikmah
    Twitter: @nila_nfaiza
    IG: @nila_nfaiza
    FB: Nila Faizatun Nikmah
    Domisili: Semarang
    Link Share:
    https://twitter.com/nila_nfaiza/status/699090694489571328
    https://www.facebook.com/nila.nikmah/posts/1161731623860432

    Jawaban:
    Aku bakal bilang jujur ke orang itu, meskipun dia akan sedih, kecewa atau bahkan benci sama aku, karena kalau aku udah merasa bersalah sama seseorang aku bakal kepikiran terus, susah tidur bahkan sampai kebawa mimpi (pernah kejadian soalnya). Aku bakal bilang baik-baik ke dia, menjelaskan sejelas-jelasnya tanpa ada kesalahpahaman lagi. Kalau dia gak bisa menerima pernyataan jujurku dan malah benci ke aku, aku cuma bisa menerima dan berharap perlahan-lahan dia bisa memaafkanku dan suatu saat bisa berteman dan berkomunikasi lagi seperti biasanya.

    ReplyDelete
  26. Nama : Larissa Rosalina
    Twitter : @fairish_girl
    IG : @fairy.t4l3s
    FB : Larissa Rosalina
    Domisili : Solo
    Link share : https://twitter.com/fairish_girl/status/699129437153992704
    Sudah follow blog via email fairy.t4l3s(at)gmail(dot)com

    Jawaban :
    Aku bakal bilang jujur, karena jika keadaan terbalik pun aku bakal memilih diberitahu dengan kejujuran meski menyakitkan. Meski dia nantinya akan sedih, kecewa, bahkan benci; namun dengan mengatakan kejujuran berarti aku menghargai dia dan batinku pun lebih tenang. Kejujuran yang menyakitkan mungkin bakal dimaafkan seiring berlalunya waktu, namun kebohongan jika terbongkar akan lebih menyakitkan dan tak termaafkan.

    ReplyDelete
  27. Nama : Khoirur Rohmah
    Twitter/IG : @Rohmahdg
    Link share :

    Twitter :

    bit.ly/1KQsoPv
    https://twitter.com/Rohmahdg/status/699063686749511681
    https://twitter.com/Rohmahdg/status/699059106460487681

    Facebook :
    http://bit.ly/1KQvvXT atau https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1144656762211445&id=100000013977517
    Pertanyaan :

    “Jika seandainya kamu harus memilih; berkata jujur pada orang yang kamu sukai dan hormati, tapi beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membencimu. Atau kamu memilih bohong dan orang itu akan bahagia, tapi kamu menderita karena rasa bersalah? Sertakan alasannya juga”

    Bagaimanapun juga, jika harus memilih untuk berbohong demi kebaikan, tapi hal itu menyangkut perasaanku yang sebenarnya kepada orang yang suka, aku akan memilih untuk berkata jujur kepadanya. Meski ujung-ujungnya aku harus menerima konsekuensi seperti dibenci atau dijauhi oleh orang yang aku sukai.

    Karena, sebuah kebohongan bagaikan bangkai. Meskipun ditutup rapat, pasti akan tercium juga. Jika sama-sama kecewa, lebih baik kecewa sekarang daripada harus mengalami kecewa di masa mendatang.

    ReplyDelete
  28. Rini Cipta Rahayu
    Twitter @rinicipta
    IG @rini.cipta
    FB Rini Cipta Rahayu
    Karangasem, Bali
    https://twitter.com/RiniCipta/status/699106946868051968

    Hal yang paling susah kita dapatkan dari seseorang yang kita sayangi dan hormati adalah kepercayaan. Dan ketika kita menghianati kepercayaan itu sekali saja dengan berbohong dan mengecewakannya, maka kepercayaan itu akan susah didapatkan lagi.
    Aku lebih memilih mengatakan hal yang jujur walaupun menyakitkan dibanding bohong tapi menyenangkan. Kecewa itu pasti tapi lama kelamaan sikapnya pasti berubah setelah mengetahui kebenaran ucapan kita. Mungkin sikapnya akan berbalik, akan sangat berterima kasih pada kita secara diam-diam. Bagiku yang terpenting adalah kejujuran karena hal itu adalah landasan utama dalam hubungan antar manusia.

    ReplyDelete
  29. Nama : Faiz Istighfara
    Twitter : @lisyaann
    FB : Istighfara Ann
    IG : @lisyaann
    Domisili : Sidoarjo, Jatim
    Link share : https://twitter.com/lisyaann/status/699226255330140160

    “Jika seandainya kamu harus memilih; berkata jujur pada orang yang kamu sukai dan hormati, tapi beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membencimu. Atau kamu memilih bohong dan orang itu akan bahagia, tapi kamu menderita karena rasa bersalah? Sertakan alasannya juga”

    Aku akan lebih memilih jujur, walau resiko terberat akan dibenci olehnya. Karena aku percaya, semua kebohongan akan terungkap, tinggal tunggu waktunya saja. Selain itu, kebohongan tetaplah kebohongan. White lies sekalipun. Meski kebohongan itu dapat membuat dia bahagia, tapi apa arti bahagia itu sendiri jika dilandasi oleh ilusi menipu? Kita tentu juga akan egois jika menyembunyikan kebenaran walau hanya untuk membuatnya bahagia. Hidup dalam awang-awangnya, tanpa menyadari semua itu dibalut oleh selaput mengerikan bernama kebohongan. Hidup kita juga akan senantiasa tak tenang dan gelisah di hantui rasa bersalah dan ketakutan akan kebenaran yg, mungkin saja tiba tiba terungkap entah oleh siapa dan dimana. Hidup kita akan dipenuhi oleh prasangka-prasangka buruk dan ketakutan akan terungkapnya kebenaran sewaktu-waktu selama kebenaran itu belum terungkap dengan semestinya. Kejujuran mungkin menyakitkan, tp kebohongan menghancurkan segalanya. Dan ada akhirnya, tak akan ada yang bahagia. Bahkan dirimu sekalipun.

    ReplyDelete
  30. Nama: Putri Prama Ananta
    Akun twitter: @putripramaa
    IG: @putripramaa
    Facebook: Putri Prama Ananta
    Domisili: Probolinggo
    Link share: https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/699250419906654208

    “Jika seandainya kamu harus memilih; berkata jujur pada orang yang kamu sukai dan hormati, tapi beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membencimu. Atau kamu memilih bohong dan orang itu akan bahagia, tapi kamu menderita karena rasa bersalah? Sertakan alasannya juga”

    Tentu aku akan memilih untuk berkata jujur pada orang yang kusukai. Ya... meskipun orang tersebut akan sedih, kecewa bahkan bisa membenciku. Eits, tapi aku mengucapkan kejujuranku ini harus di timing yang tepat. Jangan sampai kejujuranku itu dikatakan ketika orang kusukai itu sedang tidak berselera untuk meladeni. Timing yang tepat maksudku adalah ... saat kita berdua sama-sama berada dalam keadaan kepala dingin. Nah, di saat kepala dingin tersebut tentu pikiran akan lebih jernih dan lebih mudah untuk berpikir secara logis, nggak seenaknya ngambil keputusan.
    Tapi, jangan sampai sok-sokan berkata bahwa timing yang tepat tersebut nggak datang-datang. Timing yang tepat itu sering hadir lho dan bukan ditunggu kedatangannya, melainkan dibuat keberadaannya. Maksudku, keadaan kepala dingin itu bisa dimulai dengan obrolan-obrolan santai, lalu kemudian dilanjutkan dengan kejujuran itu tadi.
    Menurutku, kebohongan tetaplah kebohongan. Sebenarnya, tak ada yang namanya 'white lie' yang baik. Bohong tetap aja bohong, kebaikan dari white lie itu hanya sementara. Selain itu, kebohongan itu juga merusak kepercayaan seseorang pada kita. Kepercayaan itu mahal harganya dan sulit banget didapet kalau sudah dirusak. Oleh karena itu, jagalah kepercayaan itu dengan tidak berbohong.
    Lebih baik jujur yang mengakibatkan kekecewaaan sesaat deh, daripada bohong demi kebahagiaan sesaat. Makanya, yuk jujur! ^_^

    ReplyDelete
  31. Nama : Ratih
    Twitter : @Jju_naa
    Fb : Ratih Myi
    IG : @jju_naa
    Link : https://mobile.twitter.com/Jju_naa/status/699173191252467712?p=v
    .
    Aku akan berkata jujur pada orang yang aku sukai dan hormati, meskipun beresiko orang itu akan sedih, kecewa bahkan bisa jadi membenciku.
    .
    Kenapa? alasannya simpel. Karena aku sendiri ga suka sama orang yang suka nutup-nutupin sesuatu dengan alasan demi kebaikan. Aku akan merasa di tipu mentah-mentah, dan ngangep mereka itu sok pahlawan, ujung-ujungnya aku bakal benci banget sama mereka, apalagi yang mereka tutupi itu hal serius. Meski pahit, aku akan berterima kasih jika orang itu bisa jujur denganku.
    .
    Jadi, berkaca dari sifat aku sendiri, aku ga bakal berbohong dengan alasan demi kebaikan. Aku akan berusaha jujur, sekalipun mereka marah, kecewa, benci, toh, terjadinya saat itu juga kan? aku yakin itu juga cuma reaksi sesaat mereka. Dan aku yakin, ga ada satu orang pun yang mau di bohongi dengan alasan apapun.
    .
    Berbohong hanya akan membuat kita terus menciptakan kebohongan yang baru untuk menutupi kebohongan yang lainnya. Dan aku ga mau hidup dengan rasa cemas dan bersalah. Bohong itu, bikin hidup ga tenang pokoknya. Dan jika ketahuan (pasti ketahuan), dampak/akibatnya lebih serem dari yang kita dapet kalau kita jujur.

    ReplyDelete
  32. Hary Gimulya
    Twitter : @angels_rutherfo
    IG : -
    FB : Hary Gimulya
    Kota : Bandung
    Link share : https://twitter.com/angels_rutherfo/status/699158104252887040

    Jujur, ini sebuah pilihan yang sulit.
    Ibarat berada di sebuah persimpangan, dan kita diharuskan memilih jalan ke kiri atau jalan ke kanan.
    Kalau bisa sih, inginnya memilih sebuah pilihan yang win-win solution, yaitu kita mengungkapkan sebuah kejujuran, dan kejujuran ini bisa memberikan kebahagiaan bagi si dia.
    Tapi sayangnya kenyataan sering tidak sesuai dengan harapan. Termasuk untuk hal yang satu ini.
    Jawaban untuk pertanyaan ini, aku akan memilih untuk berbohong padanya agar dia bahagia.
    Namun aku tidak akan menyimpan lama-lama kebohongan ini. Setelah beberapa lama, aku akan mencoba mencari kesempatan untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
    Mungkin ketika dia sedang senang atau setelah kejadiannya lewat lama.
    Semoga dengan begitu, dia tidak akan terlalu sakit akibat kenyataan yang nanti aku beritahukan padanya.
    Andaikan tidak ada kesempatan untuk memberitahukan kenyataan tsb, bisa jadi aku akan terus menguburnya di dalam hatiku.

    ReplyDelete
  33. Nama : Shiela Hartiningtyas
    Twitter : @ruth_shiela
    IG : tidak ada
    FB : Anastasia Shiela
    Domisili : Cirebon
    Link share : https://twitter.com/ruth_shiela/status/699156832720261120
    Jawaban :
    Aku akan memilih pilihan yang kedua, yaitu memilih bohong dan orang itu akan bahagia, meskipun aku bisa menderita karena rasa bersalah.
    Alasannya adalah kebahagiaan orang yang aku sayangi merupakan hal yang paling penting bagiku.
    Apa gunanya jika aku jujur, namun aku harus melihat orang tersebut justru sakit dan sedih akibat kenyataan yang aku beritahukan padanya.
    Lebih menyakitkan bagiku melihat orang yang aku sayangi terlihat sedih setiap hari.
    Tidak ada gunanya kan bila hanya perasaanku yang terasa senang karena telah berkata jujur, sementara aku harus melihat perasaannya begitu hancur?

    Lebih baik aku berbohong, namun bisa melihat orang yang aku sayangi senang dan bahagia.
    Biarlah hanya aku saja yang merasa menderita dan bersalah akibat kebohongan yang aku lakukan.
    Dengan melihatnya bahagia, rasanya suatu saat nanti rasa bersalahku bisa perlahan hilang (meskipun mungkin tidak 100%)

    ReplyDelete