“Buku adalah teman yang paling tenang dan konstan; mereka
adalah konselor paling mudah dan bijaksana, serta guru yang paling bijak.”
~Charles William Eliot~
Membahas tentang buku, akan selalu
berkesinambungan dengan membaca. Suka buku berarti juga suka membaca. Dan jika
membahas tentang kebiasan ini, maka saya akan selalu teringat dengan sekelumit
pertanyaan dan pernyatan
yang pernah diajukan oleh orang-orang di sekeliling saya.
B :
Kenapa kamu suka membaca?
C :
Apasih asyiknya mengoleksi buku, buang-buang uang saja.
D :
Apa coba asyiknya membaca, buang-buang waktu. Mending nonton televisi saja.
Yah, semacam itulah. Mereka hanya
men-judge sesuka hati. Yah, memang jika orang tidak menyukai sesuatu
mereka akan dengan mudah menuduh ini dan itu. Tapi ..., yah sudahlah. Itu kan
pendapat mereka. Saya mencoba cuek, meski dalam hati suka gregetan sendiri. Bagi saya buku memiliki arti penting. Jika saja mereka mau tahu alasan saya, mungkin
ada baiknya mereka membaca tulisan ini. J
Awal Berkenalan dengan Buku
Kecintan saya pada buku, bermula
pada masa-masa kelas 4 SD dulu. Bukan sebuah buku sih pada tepatnya—tapi
majalah. Saat itu kakak saya suka sekali
membeli majalah bobo bekas. Saya pun jadi ikut suka membaca dan ingin mengoleksi.
Tapi, anak sekecil saya tentu saja sulit untuk mendapatkan banyak uang. Jadi mulai
dari saat itu ..., saya berencana untuk menabung uang saku yang diberikan
ibu.
Ketika saya sudah duduk di bangku Madrasah
Tsanawiyah, kecintaan saya pada buku pun semakin bertambah. Rencana menabung
yang sudah sejak dulu saya rencanakan pun saya realisasikan. Uang saku itu saya belikan
majalah. Mulai dari majalah Fantasi, bobo, keren beken, Aneka, juga Muslimah. Yah, sebenarnya pengen punya
buku-buku macam novel juga tapi jujur saja, saya tinggal di sebuah desa.
Dan saat itu saya ini masih terlalu
cupu dan belum terlalu pengalaman. Saya tidak tahu di mana bisa membeli buku.
Saya tidak tahu di mana ada toko buku di desa saya. Menggelikan. Gramedia juga
tidak ada di desa saya. Dan saat itu penjualan secara online juga belum marak. Jadi solusi yang ada saat itu yah menjadi anggota
perpustakaan. Saya akan rela berlama-lama di sana untuk melahap buku.
Bergantian dengan teman untuk giliran baca.
Kabar gembiranya, di saat saya
memasuki Madrasah Aliyah, di Bangsri—tempat saya menuntut ilmu, didirikan sebuah
toko buku—Al-Kaustar namanya. Cabang dari Kajen. Senang tentu saja. Semangat
untuk menabung dan membeli buku baru langsung membuncah. Sayangnya setelah beberapa tahun toko itu tutup, untungnya ada pengganti toko buku lainnya--Media Ilmu, yang kini menjadi langganan saya. Yah, akhirnya saya
bisa mulai mengoleksi buku. Ini adalah
keinginan yang sudah saya miliki sejak suka membaca, ingin memiliki koleksi
banyak buku. Kalau bisa malah bisa dijadikan perpustakaan pribadi.
Dan alhamdulillah, setelah segala
proses yang saya lalui ketika mengumpulkan buku dulu, sekarang sudah mendapat
pencerahan. Sekarang setahap demi setahap. Koleksi buku yang sudah saya miliki mulai bertambah. Baik itu dari membeli
sendiri, juga dari hadiah-hadiah dari teman juga dari meresensi. Ah, senang
sekali. Melihat buku berjejer rapi di rak itu sangat menyenangkan.
Sedikit koleksi buku saya

Alasan Menyukai Buku
Kenapa saya menyukai buku? Tentu
saja karena saya sangat suka membaca. Buku dan membaca kan memang tidak bisa
dipisahkan. Kesukaan pada membaca memiliki banyak manfaat bagi saya. Yaitu :
- Jendela Dunia.
Buku adalah
jendela dunia, yang bisa membawa saya ke manapun. Misalnya saat saya membaca
buku-bukut traveling. Saat itu meski saya tidak berada di kota atau
negara tersebut, tapi saya seolah bisa merasakan apa dan bagaimana suasana di
sana. Itu sangat menyenangkan.
- Mendapat Pengetahuan Baru
Ini pasti
setiap kali membaca, saya akan mendapatkan pesan dan kesan yang berbeda-beda
dari buku. Dan pastinya itu akan menambah wawasan yang saya miliki. Semakin
banyak buku yang saya baca, maka akan semakin banyak pengetahuan yang saya
dapat.
- Menghibur
Ini tidak
dipungkiri, membaca akan membuat perasaan tenang. Membaca selalu membuat saya
senang dan terhibur. Kadang hal yang
paling asyik untuk digunakan pelarian ketika ada masalah, adalah membaca.
Karena membaca itu menyimpan energi positif yang membuat pembaca merasa tenang.
Kepenatan yang saya miliki bisa terkikis dengan sendirinya ketika sudah
tenggelam dalam bacaan.
- Mendapat Ide-Ide Baru.
Dan lagi dari
membaca buku, saya juga bisa mendapat banyak ide-ide baru. Kegemaran membaca
buku memang sudah membuat saya ingin
menulis juga. Jadi membaca itu semacam gizi untuk menambah pengetahuan
bagaimana cara menulis yang baik.
- Menambah Kosakata Baru
Setiap kali
membaca buku, sudah pasti saya akan menemukan banyak sekali kosakata-kosataka
yang baru. Hal itu dengan sendiri akan menambah wawasan bagi saya.
- Membangun Diri Untuk Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik
Saya merasa
setiap kali habis membaca buku-buku motivasi, saya akan terpangaruh untuk
menjadi pribadi yang selalu berpikir positif. Yah, membaca buku membuka banyak
perubahan pada diri saya. Memberi energi positif menjadi pribadi yang lebih
baik.
Genre Buku Kesukaan
Kebetulan saya termasuk pecinta buku dengan berbagai genre.
Saya tidak memilih-milih buku. Kenapa? Karena saya yakin setiap buku memiliki
pesan masing-masing yang bisa saya ambil.
Baik itu genre fiksi, baik dari kumpulan cerpen, novel religi,
horor, mister, teenlit, metropop, atau pun young adult juga cerita anak. Semua saya menikmatinya.
Beberapa koleksi novel atau kumcer dengan berbagai genre
Beberapa koleksi buku cerita anak
Untuk non-fiksi, saya juga sangat suka, baik itu buku sejarah
autobiografi, lalu buku-buku motivasi, self
improvement, psikologi. Juga buku-buku keagaaman baik masalah fiqih, hadis
juga tasawuf.
Beberapa koleksi buku non-fiksi
Beberapa koleksi buku tasawuf
Beberapa koleksi buku psikologi
Tidak ketinggalan saya juga pecinta manga—komik. Buku itu selalu
membuat saya jatuh cinta.
Beberapa koleksi manga/komik
Aku dan Buku
Menceritakan tentang saya dan buku. Em ... buku bagi saya adalah :
1. Sahabat
Buku selalu
menjadi teman terbaik yang selalu bisa membuat saya merasa tenang dan gembira.
Bersama tumpukan buku itu sangat nyaman. Mencium wangi buku saja sudah menenangkan. Ah, buku itu selalu mengasyikkan, memberi solusi ketika memiliki masalah. Buku-buku motivasi itu akan menasihatinya. Menjadi
obat penawar.
2. Guru
Buku adalah
guru bagi saya, memberi banyak pengetahuan yang sarat makna. Sebagai guru, buku
adalah guru yang tidak pernah marah. Apalagi memukul siswanya. Dia selalu sabar
menunggu saya untuk belajar dan memahami setiap apa yang disampaikan.
3. Gizi Pengetahuan
Jika tidak dari
sekolah, gizi pengetahuan bisa saya dapatkan dari buku. Yah, kadang tidak semua
pengatahuan bisa saya dapatkan dari sekolah. Tapi diambil dari buku-buku.
Seseorang yang hobi membaca biasanya pengetahuannya yang dimiliki lebih luas
daripada orang yang malas membaca.
Jika Hidup Tanpa Buku
Hidup tanpa buku pastinya akan membuat saya kesepian dan merasa
bosan. Ah, saya tidak bisa membayangkan
jika harus kehilangan buku-buku berharga yang bisa membuat saya tenang dan
mendapat banyak ide-ide baru. Sudah pasti itu seperti hidup tapi tidak memiliki
makanan.
Saya sangat mencinta buku. Buku adalah teman berharga baik dalam
keadaan suka duka. Buku selalu ada di
setiap keadaan dan tidak pernah mengeluh.
Kenapa Harus Membaca Buku
Tadi saya sudah menjelaskan alasan kenapa saya menyukai buku. Juga tentang hubungan antara saya dan buku.
Tapi sangat tidak afdhol jika saya tidak memaparkan alasan kenapa saya sangat
suka membaca dan semua orang juga harus membaca buku. Mari kita menjadi
muslimah cerdas dengan membaca.
- Sesuai Dengan Petunjuk Allah.
Sejatinya
masalah membaca itu sudah sejak dulu Allah sarankan. Hal itu bisa kita lihat
dari turunnya wahyu pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad saw, Surat Al-Alaq 1-5.
Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Ini sangat jelas
Allah memang mengharuskan hamba-Nya untuk rajin membaca. Karena membaca akan
membuat kita mendapat banyak pengetahuan. Jangan berpikir membaca itu pekerjaan sia-sia
dan membosankan.
- Meneladani Tokoh Besar.
Jika kita
menilik pada sejarah dulu, para tokoh besar dalam Islam adalah orang-orang yang
suka membaca. Mereka membaca dan menghafal lalu menuliskan kembali, semua itu
terus berlanjut.
Salah satu
tokoh Indonesia yang bisa kita teladani adalah Gus Dur—bernama asli Abdurrahman Ad-Dakhil, tokoh yang pernah menjadi bapak negeri—Presiden
Republik Indonesia yang keempat.
Sejak kecil Gus
Dur selalu mencintai buku dan membaca.
Ada kata-kata yang membuat saya berdecak kagum, yaitu, “Jika aku tidak membaca, aku takkan tahu
apa-apa.” Yah, meski Gus Dur termasuk sosok
yang pandai dan cepat tanggap. Gus Dur tidak pernah merasa cukup untuk belajar
melalui bacan-bacaan yang bergizi.
Gus Dur juga
berkata, “Aku suka membaca. Dengan membaca akan aku kuasai dunia!” [1]
Dan saya rasa apa yang dikatananya
benar. Kesukannya pada membaca telah membuatnya menguasai Dunia. Bejalar di
luar negeri dan melahap buku-buku di sana. Serta pernah menjadi bapak negeri
ini. Bukankah membaca itu memang memiliki banyak manfaat?
- Apakata Para Miliarder Tentang Buku
Menurut
kebanyakan orang, menjadi miliarder hanya berkutat dengan uang dan uang. Tidak
pernahkan terpikir bahwa mereka bisa menjadi sampai sekarang itu dari
pengalamannya? Yah, mereka mencinta buku, bahkan selalu meluangkan waktu untuk
membaca. Membaca akan menuntun mereka
memperluas pengetahuan dalam banyak bidang, baik bidang sejarah, sifat manusia,
gaya hidup, ekonomi dunia, pengembangan kepribadian, mengelola manusia hingga
budaya. [2] Membaca itu
memang sangat penting dan harus dilestarikan.
- Bisa Berbagi Info Buku, Menyebar Kebaikan Melalui Review Buku.
Yah dengan
membaca buku, kita juga bisa berbagi. Berbagi apa? Tentu saja berbagi tentang
buku-buku yang baik dan bermanfaat. Mengenalkan buku-buku kepada khalayak
melalui sebuah review buku. Mengajak orang lain melakukan kebaikan. Bukankah
itu bisa jadi ladang pahala?
Jadi masih
tidak ingin membaca? Banyak lho manfaatnya. Dan saya merasa buku memang napas
hidup saya. Saya tidak peduli jika orang-orang selalu mengolok-olok kesukaan
saya. Karena saya punya pilihan tentang apa yang saya suka.
Beberapa Quote Inspiratif
Tentang Buku
·
“Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku
aku bebas.” ~Mohammad Hatta~
·
“Buku adalah sahabat paling setia rela mendampingi sepanjang waktu
di mana pun aku berada tanpa pernah memikirkan dirinya.” ~Abdurahman Faiz, Aku Ini Puisi Cinta~
·
“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban,
hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah.” ~Milan Kundera~
·
“Paduan fikir, buku; himpun kuasa, kubu.” ~A.Samad
Said, Bisik Warna~
·
“Bacalah satu bab dari bukuku, bentangkan rahasia tenaga
ciptaan dari-Nya” ~Rumi~ [3]
Quote ini semakin membuat saya jatuh
cinta dengan buku.
Referensi
[1] Irawan , Aguk MN,
2015, Peci Miring; Novel Biografi Gus Dur, Jakarta,
Javanica (PT. Kaurama Buana Antara)
[2] Anggen, Monica
& Erlita Pratiwi, 2015, 99 Perbedaan Cara Mengelola Waktu Miliarader Vs
Orang Biasa, Jakarta, Grasindo.
[3] Goodreads
Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis "Aku dan Buku"
Hasilnya :
Alhamdulillah naskah ini menjadi salah satu pemanang Lomba Menulis "Aku dan Buku"
Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis "Aku dan Buku"
Alhamdulillah naskah ini menjadi salah satu pemanang Lomba Menulis "Aku dan Buku"
sugoii mbak Ratnaaaaaa
ReplyDeleteArigato Rohma. ^_^ Yuk ikutan juga. ^_^ Biar rame :)
ReplyDeleteHuaaa, banyak banget bukunya. Semoga menang, Mbak Ratna. :D
ReplyDeleteHuaaa, banyak banget bukunya. Semoga menang, Mbak Ratna. :D
ReplyDeleteAamiin, terima kasih Mbak Leli ^_^
DeleteLengkapnyaa :D
ReplyDeleteIqro' ya mbak hihi
“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah.” ~Milan Kundera~
Quote yg itu sering dengar, tapi baru tau siapa yg nyebutnya. Jadi ingat buku" yg dibuang ke laut dulu di eropa (atau dimana? Kalo masalah sejarah otak ini setengah"-_-)
Sayang banget padahal, itu bukunya kan udah capek" dibuat
Hheh iya, yuk Iqra' biar dapat wawasan. hhehh. Ceritanya itu nemu quote-quote keren di goodreads. coba aja klik masih banyak quote yag bertebaran. Mau tak kasih semua takut kepanjangan hehh.
DeleteSejarah memang kadang membuat lupa-lupa ingat, tapi kalau ditelusuri sebenarnya menyenangkan. hhheh
ADuh ane setelah lulus maah jarang baca buku :-/ Huhuhu..
ReplyDeletebtw sukses ya mbak :D
Aamiin. Terima kasih sudah bekenan mampir membaca. :D
Deletembak Ratna atau mbak Latifah Ratnani, Keren. Masih muda senang membaca buku apa saja. Koleksi bukunya banyak (saya mupeng. saya juga minder kalau ikutan kuis buku *jujur) Semoga kelak, ketika dirimu mendapatkan jodoh dan mengandung, membaca termasuk bisa mencerdaskan otak bayi. :D semangat mbak.
ReplyDeleteJangan lupa Iqra Al-Quran juga...
Terima kasih Mbak Rosi sudah berkenan mampir. Saya juga selalu mupeng kalau lihat koleksi buku teman-teman yang banyak ^_^
ReplyDeleteAamiin, terima kasih doanya Mbak. :D
Komplit suka duka, komplit manfaatnya. Semoga kita bisa terus menejadi insan-insan pembaca. Sepanjang masa.
ReplyDeleteAamiin. makasih sudah meninggalkan jejak Mbak. Iya biarlah orang mencibir kita tetap jadi orang yang rajin membaca.
DeleteWow, lengkap tulisannya 😊 dan banyak koleksinya 😊
ReplyDeleteTerima kasih Mbak sudah mampir. ^_^ Alhamdulillah mbak.
DeleteApa asyiknya coba nonton televisi, kurang berguna, mending baca buku, karena saya juga begitu
ReplyDeleteIya saya juga begitu ... hanya saja beberapa orang ada yang menganggap seperti itu
DeleteGua setuju sama semua yg lu tulis di atas. Gua pun salah satu orang yg ngerasa lebih baik baca buku daripada nonton TV. Tapi selain membaca, kita juga ga boleh lupa untuk membuka jendela dunia kita. Salah satu quote pegangan gua adalah..."The world is a book, and those who do not travel read only a page hehehe"
ReplyDeleteYup, bener banget. Terima kasih sudah mampir membaca :)
DeleteDikau emang keren. Tulisanmu eksposisif banget, tanda orang senang membaca.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak, masih belajar nge-blog ini :)
Delete