Ketika melihat teman-teman saya yang memiliki rasa
percaya diri yang tinggi, berkesempatan mengejar mimpi, kadang saya merasa iri.
Kenapa? Yah, karena saya termasuk orang yang sangat rendah diri. Merasa tak
memiliki kelebihan juga sesuatu yang bisa dibanggakan.
Siapalah saya? Saya hanya seseorang yang memiliki latar belakang
orang kurang mampu. Ketika teman-teman saya berkesempatan melanjutkan sekolah
kejenjang yang lebih tinggi, saya harus terkungkung dengan nasib. Saya sadar
batas kemampuan keluarga. Tidak mungkin saya meminta biaya kuliah mengingat
ketiga adik saya masih harus mengenyam pendidikan juga.
Karena itu pula, ketika ada reunisekolah, saya lebih suka diam. Merasa tak
pantas dalam perkumpulan karena hanya saya tidak melanjutkan kuliah. Saya merasa
ada jarak dan dinding pemisah yang begitu kokoh. Merasa paling kecil dari yang lainnya.
Bagaimana tidak, mengingat nilai saya selalu menjadi empat besar di kelas,
namun karena biaya menjadi alasan tak mampu kuliah. Berbeda dengan teman-teman
yang nilai standar namun bisa mengenyam pendidikan lebih karena ada biaya.
Saya sangat malu, apalagi kalau selalu ditanya. “Kenapa? Bukankah
nilaimu bagus?” Ah, yah. Kenapa? Saya sendiri
pun tak tahu. Ikut beberapa kali penjaringan masuk kuliah lewat beasiswa, aku
belum ditakdirkan lolos. Itu kenyataan yang sangat pahit kuterima. Gagal, saya
seperti pecundang. Keberuntungan seolah menjauh dari saya.
Tapi, saya sadar perasaan minder harus saya perbaiki,
jika tetap ingin maju. Ketika rasa minder melingkar terus dalam diri, maka
hanya ada kesedihan yang menemani. Yah, harus pupuk perasaan saya sendiri, harus lebih berani
dan mencoba mensyukuri apa yang telah saya miliki. Membangun pikiran positif
bahwa Allah lebih tahu jalan terbaik yang akan disuguhkan pada saya.
Ternyata dugaan saya benar, setelah sekian lama mengubur
mimpi yang pernah saya miliki. Allah menunjukkan jalan-Nya. Tak perlu beasiswa
dan merepotkan orang tua. Pekerjaan yang kutekuni mengantarkankanku untu
belajar meraih mimpi. Kuliah di daerah sendiri, sambil kerja kenapa tidak?
Meski banyak aral melintang yang membuat saya harus jatuh
bangun lagi, karena ada fitnah di mana-mana. Caci maki yang mencibir seorang
kuli, yang ingin sekolah. Lagi-lagi saya
harus menempa mental saya agar tak jadi kerdil seperti dulu. Percuma, malah
nanti saya yang akan kalah. Saya harus berani, menunjukkan pada mereka yang
kerap mencibir. Saya pasti bisa.
Syukurlah, Allah selalu bersama saya. Memberikan
pertolongan yang tidak terkira, setiap kali saya jatuh. Yah, syukur dan
berpikir positif memberi banyak energi positif hingga akhirnya saya bisa
menyelesaikan kuliah dengan nilai yang sangat baik. Syukur sungguh membawa berkah dalam hidup saya.
Luqman Hakim adalah seorang yang arif
bijaksana. Beliau dianugerahi oleh Allah hikmah, akal dan kemampuan
memahami sesuatu. Beliau diberi ilmu dan kemampuan yang luar biasa dalam
mengamalkan ilmunya. Seseorang tidak akan dikatakan hakim (ahli hikmah,
arif budiman) jika tidak memiliki ilmu dan amal.
Beliau mengamalkan ilmunya dan
mewasiatkan pada putranya agar selalu bersandar pada Allah baik di dunia
atau di akhirat. Sebenarnya banyak mutiara hikmah dari Luqman Hakim,
namun yang diulas hanya beberapa tepatnya 15 pesan Lukman Hakim kepada
Anaknya :
1. Wahai anakku, juallah duniamu demi kehidupan akhiratmu, niscaya engkau akan memperoleh keduanya dengan beruntung.
2. Wahai anakku, janganlah mencampuri
urusan dunia terlalu dalam sehingga membuat rusak urusan akhiratmu,
tetapi janganlah meninggalkan sama sekali, sehingga engkau menjadi beban
orang lain.
3. Wahai anakku, sebagaimana engkau
tidur, demikianlah engkau mati dan sebagaimana engkau bangun,
demikianlah engkau dibangkitkan kelak.
Beramallah engkau dengan amal salihh, niscaya engkatu tidur dan bangun
seperti pengantin baru, dan janganlah beramal dengan amal buruk, sebab
engkau akan tidur dan bangun dengan kekuatan, seperti orang yang
dikejar-kejar penguasa untuk dibunuh.
4. Wahai anakku, apabila terdapat pada
diri seseorang lima hal yaitu : a) agama, b) harta, c) sifat malu, d)
baik budi dan e) dermawan. Maka ia seorang yang bersih lagi takwa,
menjadi kekasih Allah dan lepas dari gangguan setan.
5. Wahai anakku, menjadi orang bisu tetapi berakal itu lebih baik daripada engkau menjadi orang yang banyak bicara tetapi bodoh.
Tiap-tiap sesuatu itu jadi petunjuknya. Akal petunjuk iala berpikir dan petunjuk berpikir itu adalah diam.
Barang siapa berkata-kata dalam hal yang tidak baik maka ia benar-benar
sia-sia, barang siapa berpikir tanpa mengambil pelajaran maka ia
benar-benar lalai dan barang siapa dia tanpa berpikir maka ia
benar-benar rugi.
6. Wahai anakku, janganlah ayam itu
menjadi lebih arif daripadamu, ia bangun dengan berkokok di waktu sahur,
sedangkan engkau masih tidur nyenyak.
7. Wahai anakku, barang siapa
berpendapat bahwa kejelekan itu dapat memadamkan kejelekan, kalau itu
benar maka nyalakanlah dua api. Kemudian lihatlah, apakah api yang satu
dapat memadamkan api lainnya? Yang benar kebaikan itulah yang dapat
memadamkan kejelekan, seperti air yang memadamkan api.
8. Wahai anakku, sabar ketika menghadapai hal-hal yang tidak disukai termasuk bagusnya keyakinan.
9. Wahai anakku, janglah engkau makan
ketika engkau masih kenyang, memberikannya untuk anjing, niscaya lebih
baik bagimu dari pada engkau memakannya. Wahai anakku, makanlah makanan
yang paling baik. Tidurlah ditempat yang paling empuk.
(Maksdunya adalah, banyak-banyaklah berpuasa dan biasakan salat malam, sehingga engkau bisa makan enak dan bisa tidur nyenyak).
10. Wahai anakku, apabila engkau hendak
memutuskan sesuatu parkara, janganlah engkau putuskan terlebih dahulu
sebelum engkau musyawarah dengan orang yang berpengalaman. Wahai anakku,
bermusyawarah dengan orang berpengalaman dalam banyak hal, sebab ia
akan memberikan pendapatnya yang harganya tak ternilai, sedangkan engkau
dapat mengambilnya dengan cuma-cuma tanpa membayar.
11. Wahai anakku, temanilah ulama, ahli
ilmu, dekatilah mereka, sebab Allah menghidupkan harti dengan cahaya
hikmah, seperti menghidupkan tanah dengan air hujan. Wahai anakku, wajib
engkau berilmu, sebab apabila engkau fakir ilmu, maka ilmu itu menjadi
hartamu dan apabila engkau kaya, maka ilmu itu menjadi hiasanmu. Wahai
anakku, jadilah engkau seorang ahli ilmu, penuntut ilmu, pendengar ilmu,
atau sebagai orang yang mau mendekati ilmu.
12. Wahai anakku, wajib bagi setiap
manusia itu pandai-pandai bergaul dengan tiga orang, yaitu : a) raja
yang zalim, b) orang sakit, c) perempuan.
13. Wahai anakku, cukuplah dengan sifat qana’ah sebagai kemuliaan dan dengan jiwa yang bersih sebagai kenikmatan.
14. Wahai anakku, kasihanilah
orang-orang fakir karena tidak banyak bersabar. Kasihanilah orang-orang
kaya karena tidak banyak bersyukur dan kasihanilah semua orang karena
mereka sering lalai.
15. Wahai anakku, jadikanlah cita-citamu
itu sesuai dengan bakatmu dan janganlah engkau jadikan cita-citamu itu
sesuai dengan apa yang membuat kamu cukup (padahal bertentangan dengan
bakatmu).
Sedikit pesan yang Luqman berikan pada
putranya. Di mana pesan itu tidak hanya tentang moral namun juga akan
ketakwaaan, kemasayarakatan dan tentang ilmu. Hampir semua aspek
kehidupan belaiu wasiatkan pada putranya, agar sang putra menjadi anak
salih yang selalu dekat dengan Ilahi.
Petikan mutiara hikmah ini semoga juga
bisa menjadi pendidikan untuk semua orang tak hanya untuk anak-anak
namun juga para orang dewasa sebagai pembelajaran yang bisa diambil
manfaat untuk kedepannya.
Srobyong, 13 Februari 2015
Sumber:
Ahmad Najieh, Pesan-Pesan Bijak Luqman Hakim Riyahn Jaya Surabaya
Re-Post dari artikel saya yang pernah dimuat di web bersamadakwah. Atau bisa dibaca di :
Walau agak telat karena ini sudah hari kelima sejak Raja datang, ingin sekadar berbagi keutamaan bulan Rajab.
Bulan
rajab telah datang. Berarti saatnya kita panen pahala. Karena bulan rajab
memiliki keutamaan yang luar biasa. Firman Allah
Sesungguhnya bilangan bulan pada
sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[1]. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri[2] kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa. (At-Tubah : 36)
Dalam bulan bulan rajab sunnah bagi
yang melakukan puasa
Menurut Al-Ghazali dalam Ihya’
Ulumuddin
Adapun dalam setahun sesudah
hari-hari bulan Ramadhan, yaitu : hari Arafah, hari ‘Asyura, sepersepuluh
pertama dari bulan Zulhijjah dan sepersepuluh bulan Muharram. Semuabulan haram adalahtempat berat untuk puasa karena berada dalam
waktu yang utama.
Dalam Nailul Authar
Rasulullah bersabda : Puasalah pada
bulan Ramadhan dan tiga hari sesudahnya dan puasalah pada bulan-bulan haram.
(HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majjah)
“Usamah
berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan
puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan
Sya'ban. Rasul menjawab: “Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.” (HR. al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu
Huzaimah)
Keutamaan Bulan Rajab
vDiriwayatkan bahwa apabila Rasulullah Saw memasuki bulan Rajab beliau berdo’a: “Ya, Allah berkahilah kami
di bulan Rajab (ini)
dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR Imam
Ahmad, dari Anas bin Malik).
v“Barangsiapa berpuasa
sehari di bulan Rajab, maka ia
laksana berpuasa setahun,
bila puasa 7 hari maka ditutuplah
untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa
8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua
permintaannya ....” (HR.
Al-Thabarani dari Sa’id Rasyid)
vAnasa r.a berkata :
Sesungguhnya dalam surga ada sungai Rajab airnya lebih putih dari susu dan
lebih manis dari madu, maka siapa puasa sehari saja di bulan Rajab, makaAllah akan memberinya minum dari sungai it.
(HR. Albaihaqi)
[1] Maksudnya antara lain Ialah:
bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram
(Mekah) dan ihram.
[2] Maksudnya janganlah kamu
Menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar
kehormatan bulan itu dengan Mengadakan peperangan.
Memiliki sikap ikhlas sangatlah
dianjurkan dalam agama islam. Di mana sikap ikhlas adalah salah satu
sikap terpuji yang dicintai Tuhan. Dengan ikhlas apa yang kita lakukan
terasa ringan. Tidak ada beban ingin ini itu atau semisal membantu
karena ingin mendapat sanjungan dan lain sebagainya.
Ikhlas adalah penentu dari amal yang
telah kita lakukan, akan diterima atau ditolak amal kita oleh Allah.
Amal tanpa ikhlas bagaikan kelapa tak berisi, raga tanpa nyawa, pohon
tanpa isi. Kenapa karena itu hanya suatu perbuatan yang sia-sia jika
tanpa menerapkan ikhlas pada diri kita.
Banyak hal yang kita lakukan jika tanpa
keikhlasan akan menjadi percuma. Misalnya saja kita melakukan salat,
namun kita tak ikhlas melakukan semua agar dibilang si A itu rajin
ibadah. Maka salat yang kita lakukan pun sia-sia, hanya berakhir seperti
seorang yang tengah berolahraga tanpa hasil yang patut dinikmati
nantinya.
Ada lima aspek ikhlas yaitu:
1. Ikhlas dalam arti pemurnian agama dari agama-agama lain.
2. Ikhlas dalam arti pemurnian ajaran agama dari hawa nafsu dan bid’ah.
3. Ikhlas dalam arti pemurnian amal dari bermacam-macam penyakit dan noda yang tersembunyi.
4. Ikhlas dalam arti pemurnian dalam ucapan dari kata-kata tidak berguna, kata-kata batil dan kata-kata bualan.
5. Ikhlas dalam arti pemurnian akhlak dengan mengikuti apa yang diridai Allah swt.
Jadi, ikhlas sangatlah penting untuk
ditanamkan dalam diri kita. Karena dengan ikhlas akan mengantarkan pada
pencapaian ilmu yang paling tinggi serta jati diri manusia.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah : 5)
Ikhlas di sini maksudnya melepaskan
diri dari sikap syirik kecil seperti riya’, sum’ah(ingin di dengar) dan
lepas dari syirik besar yaitu dengan melakukan segala perbuatan baik
untuk akhirat atau dunia adalah karena Alllah.
Faedah bersikap ikhlas adalah:
1. Memberi jalan keluar dari kesulitan dunia
Di mana dengan memiliki sikap ikhlasa pada Allah membuat manusia lebih
dekat dan berserah pada Allah. Sehingga segala kesulitan yang dimilki
dimudahkan penyelesaianya oleh Allah swt.
2. Sarana membebaskan diri dari setan
Setan tidak pernah bosan untuk membujuk pada manusia untuk ikut berjalan
di sisinya. namun seorang yang ikhlas itu lebih sulit untuk didekati
oleh setan karena mereka hanya bersandar pada Allah.
Allah menjaga orang-orang ikhlas dengan kekuatan yang lebih besar yang tidak bisa ditembus oleh setan.
3. Mengumpulkan kekuatan dan menyebabkan kaya
Orang yang ikhlas akan membersihkan hatinya dari cinta dunia. Dia
berzuhud bukan karena pamer pada manusia tapi hanya semata karena Allah.
Namun karena itu dia dimudahkan dalam
dunia, dia tetap dermawan menggunakan harta sesuai kadar kebutuhan dan
diberikan pada orang yang membutuhkan.
Dalam sebuah hasits disebutkan: Kekayaan bukanlah banyaknya harat, tetapi kekayaan adalah kaya jiwa, (HR. Muslim)
4. Akan dikabulkan keinginannya oleh Allah
Sesungguhnya jika seseorang ingin sesuatu yang niatnya ikhlas karena
Allah, maka Allah akan memudahkan baginya untuk meraih harapan itu.
Karena Allah Maha Tahu.
5. Berhak mendapat syafaat Rasulullah pada hari akhir
Dalam kitab ‘Addiinul Khaliz’ dalam sebuah hadis dikatakan mengenai syafaat, “Syafaat itu untuk orang-orang yang ikhlas dengan izin Allah dan bukan orang yang menyekutukan Allah.”
6. Menyelamatkan pemiliknya dari neraka dan memasukkannya dalam surga
Di antara buah dari keihklasan adalah
kemenangan di akhirat. Karena ikhlas telah menjaga dia dari siksa neraka
mengantarkan pada surga.
Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS: Ali Imran Ayat: 185)
Al-Quran telah mengabarkan bahwa seorang yang ikhlas akan masuk ke surga. Atau dalam firman Allah yang lain :
Sesungguhnya kamu pasti akan
merasakan azab yang pedih. Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan
terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, tetapi hamba-hamba Allah
yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu.
(QS. Ash-Shafaat : 38-41)
Dan Sesungguhnya telah Kami utus
pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka. Maka
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan
itu. tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan
diazab).(QS. Ash-Shafaat : 72-74)
Dan mereka adakan (hubungan) nasab
antara Allah dan antara jin. dan Sesungguhnya jin mengetahui bahwa
mereka benar-benar akan diseret (ke neraka ), Maha suci Allah dari apa
yang mereka sifatkan, kecuali hamba-hamba Allah[1] yang dibersihkan dari
(dosa). (QS. Ash-Shafaat : 158-160)
7. Kehilangan keikhlasan, jalan menuju di akhirat
Nabi Saw. telah menjelaskan bahwa ikhlas
akan mengantarkan pada pintu surga. Sedangkan syirik dan riya’ bisa
mematikan amal dan memasukkannya pada jurang di akhirat kelak.
Sebagaimana seorang alim, orang yang
suka membaca Al-Quran atau seorang yang bersedekah jika semuanya tidak
dilakukan dengan ikhlas akan menyeret pada pintu neraka. Mereka
dimasukkan karena ketidak ikhlasan yang dimiliki.
Betapa sikap ikhlas haruslah kita tanamkan agar bisa mendapat rahmat Ilahi.
Srobyong, 17 Februari 2015
[1] Yang dimaksud hamba Allah di sini ialah golongan jin yang beriman.
Re-Post dari artikel saya yang pernah dimuat di web bersamadakwah. Atau kunjungi di :