Wednesday 10 February 2016

[Review] Belajar Arti Komitmen Berjilbab Lewat Novel



Judul Buku                  : Jilbab (Love) Story
Penulis                         : Redy Kuswanto
Penerbit                       : Orange, Imprint Citra Media Group
Cetakan                       :1, 2015
Halaman                      : vi + 184 halaman
ISBN                           : 978-602-8508-01-8

Pernahkah merasakan dilema hebat yang mengharuskan untuk  memilih salah satu dari hal yang sangat kita sukai? Memilih antara menjaga prinsip dan komitmen berjilbab yang selama ini kita pegang atau menerima tawaran untuk tenar dalam sekejap mata.

Melody tidak menyangka bahwa dia  dinobatkan sebagai juara pertama pada ajang diva remaja, mengalahkan puluhan pesaing yang pastinya tidak kalah hebat darinya. (hal. 8) Dari ajang itu, dia mendapat tawaran rekaman secara exclusive di salah satu stasiun televisi ternama. Siapa sangka, keberuntungan begitu berpihak padanya. Dia sangat bersyukur dan begitu senang. Namun, kesenangan itu seperti dihembas begitu saja ketika Produser dan pemilik dua stasion televisi yang bernama Pak Bob mengajukan persyaratan yang tidak terduga. (hal.15)

Dia tidak menyangka jilbab yang dikenakan akan menghalagi langkahnya untuk meraih impian. Pak Bob, memintanya untuk melepas Jilbab ketika dia mulai rekaman. Padahal, proses dia memilih memakai jilbab pun bisa dikatakan penuh perjuangan. Tapi sekarang, dia malah diharuskan melepas jika tidak ingin kesempatan emas ini dialihkan pada orang lain. Ini adalah pilihan yang amat sulit baginya. Menjadi penyanyi dan memulai rekaman memang sudah menjadi mimpinya sejak kecil. Namun begitu, keputusannya untuk berjilbab juga bukan hanya sekadar main-main. Melody selalu ingat dengan pesan gurunya, “Berjilbab, dalam hal  menutup aurat, adalah kewajiban bagi setiap muslimah. Bukan latah mengikuti trend atau mode yang sedang marak bagi anak-anak muda zaman sekarang.” (hal. 39) Bagaimana dia harus memilih salah satunya, kalau keduanya itu teramat penting?

Belum menemukan penyelesaian dari masalah pertama itu ..., Melody dikejutkan dengan kabar dari neneknya, bahwa adiknya yang bernama Zen mengalami kecelakaan (hal. 47) Sakitnya cukup parah. Banyak biaya yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka itu. Sedang hadiah dari lomba menjadi diva remaja itu masih kurang.

Melody sungguh bingung antara memilih atau  menolak tawaran itu. Sedang batas waktu penandatanganan berkas-berkas tinggal sebentar lagi. Kalau mengingat keadaan adiknya, dia ingin  mempertimbangkan kembali tentang tawaran yang diberikan Pak Bob padanya. Mungkin dengan menandatangi kontrak itu bisa sedikit membantu biaya adiknya.  Tapi sisi lain dalam dirinya, menolak keras. Bagaimana dengan jilbabnya? Jilbab tidak hanya sekadar penutup kepala seperti topi yang bisa dilepas kapanpun yang dia inginkan. Lagipula ketika memutuskan untuk berjilbab, dia berjanji akan berusaha menjaga hidayah itu.

Namun, saat ini keadaan berbeda. Jika dulu pilihannya adalah antara mimpi dan jati diri, sekarang dia dihadapkan pada persoalan untuk menyelamatkan nyawa adiknya. Dia akan melakukan apapun untuk menyelamatkan adiknya. Dia pun menghubungi Pak Bob. Namun, ketika prodeser itu datang Melody malah tidak ditemukan di mana-mana. Dia menghilang dan tidak dapat dihubungi.

Novel yang sarat makna, antara lain; hakikat sebuah jilbab, tentang pentingnya mempertahankan komitmen dan prinsip yang sudah dipilih, pentingnya  menjaga niat, karena segala sesuatu akan tercapai sesuai dengan niat awal yang  diinginkan.  Karena sebuah niat baik akan membawa  pada pintu gerbang lainnya. Dan juga tentang saling peduli dan tolong menolong antara teman. Ada pula quote manis yang terselip makna yang tersirat.  “Hakikat Jilbab adalah perlindungan lahir dan batin.” (hal. 21) Diceritakan dengan gaya bahasa yang asyik dinikmati. Meskipun ada sedikit kesalahan penulisan tidak menutupi kenikmatan ketika membaca. 

Dapatkan buku ini di toko buku online BUKUPEDIA cek infonya di sini  Jilbab (Love) Story

No comments:

Post a Comment