Saturday 18 December 2021

[Review Buku] Mengenalkan Nilai-nilai Islam dengan Cara yang Menyenangkan


 

Judul :  Islamic Montessori Inspired Activity
Penulis : Zahra Zahira
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Keempat, Februari 2021
Tebal : x + 234 halaman


Apa itu  Montessori? Jujur saja, saya baru mengenal istilah ini ketika sedang sibuk mencari cara bagaimana mengenalkan nilai-nilai Islam pada anak saya, dengan cara yang menyenangkan. Secara tidak sengaja saya menemukan pembahasan tentang metode Montessori. Ketika membaca review tentang metode Montessori inilah, akhirnya saya  menjadi penasaran, lalu mulai mencari buku dengan tema tersebut. Dan alhamdulillah saya menemukan buku ini.


Buku ini  hadir dari kegelisahan pada orang tua juga pendidikan karena keterbatasan material Montessori, sehingga Zahra Zahira, founder of Indonesia Islamis Montessori Community mengenalkan bagaimana menyiasati masalah tersebut dengan memanfaatkan peralatan sederhana di sekitar kita. Sehingga kita tidak perlu resah, jika ingin menerapkan metode Montessori baik di rumah atau di sekolah.

Di dalam buku ini, penulis tidak membahas teori  atau sejarah tentang metode tersebut secara panjang lebar.  Meskipun ada materi, itu pun hanya dijelaskan sebagai pengantar singkat untuk mengenalkan pembaca tentang apa itu metode montessori. Selebihnya buku ini lebih membahas tentang aktivitas yang dapat dilakukan anak yang dibagi dalam beberapa tema.


Tentang Montessori

Montessori sendiri adalah sebuah metode pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, yang mana fokus pendekatannya itu berpusat pada anak.  Ada lima aspek dalam Montessori, yaitu Pratical life, Sensorial, Language, Matematics, dan Culture.


Islamic Montessori

Sedangkan Islamic Montessori sendiri adalah pendekatan pendidikan yang menggunakan lima aspek Montessori dengan fokus pada aspek perkembangan spiritual agama Islam pada setiap kegiatan.  Jika dalam Montessori ada lima aspek, di dalam Islamic Montessori penulis memberikan tambahan 2 aspek lagi, yaitu Islamic Studies dan Art & Craft.

Lalu apa maksud dari tujuh aspek tersebut?

Islamic studies di dalam buku ini adalah  cakup tentang pengenalan  rukun  Islam, rukun Iman, Asmaul Husna kisah para Nabi berdasarkan masing-masing materi. Di mana dalam Islamic studies ini juga bisa  diaplikasikan pada setiap kegiatan lain seperti  Pratical life, Sensorial, Language, Matematics, dan Culture.

Pratical Life yaitu bagaimana kita mengenalkan kepada anak tentang benda-benda di sekitar. Di mana kegiatan ini bertujuan untuk melatih keteraturan, konsentrasi, koordinasi dan kemandirian.

Sensorial kegiatan ini bertujuan untuk menstimulasi panca indera anak, yaitu perasaan, penciuman, pendengaran, pengecapan, dan penglihatan.

Language di sini bahasa yang diajarkan kepada anak itu berupa mendengar cerita, menulis dan membaca. Hal ini bisa dilakukan dengan storytelling, large picture, card atau membacakan buku.

Matematics kegiatan ini tidak hanya bagaimana mengenalkan angka dan cara berhitung, tetapi juga memahami kalender, mengenalkan waktu, juga jumlah hari pada bulan Ramadhan.

Culture maksud dari culture adalah upaya mengenalkan alam semesta kepasa anak. Misalnya mengenalkan tentang diri sendiri, keluarga, lingkungan, kebudayaan dan banyak lagi.

Art & Culture kegiatan ini bertujuan untuk menstimulasi estetika dan motorik halus. Kegiatan ini tidak hanya tentang menggambar dan mewarnai, tetapi juga menyobek, menggunting dan banyak lagi.


Membaca buku ini kita akan menemukan 200+ kegiatan Islamic Montessori yang menarik dan inspiratif. 30 tema yang disiapkan penulis insya Allah akan memberikan kita banyak pengalaman baru dan cara mengenalkan Islami dengan menyenangkan. Karena dalam metode ini kita akan dijejali teori saja, kita akan diajak langsung praktik dan beraktivitas.


Tema pertama misalnya, My Self
Di sini nilai-nilai keislaman yang dikenalkan adalah  adanya malaikat  Raqib dan Atid, keutamaan menjaga kebersihan dan kerapian, anjuran bersyukur. Sedangkan dari aspek lainnya anak jadi bisa melipat pakaian sendiri, bisa mencetak tangan dengan cara warna, membuat stempel nama, mengurutkan angka 1-10, mengetahui proses tumbuhnya anak, anak dapat menulis namanya dengan cat warna dan luas.



Selain tema itu, masih ada 29 tema menarik yang dapat disimak di dalam buku ini.




Namun perlu diingatkan untuk menerapkan metode Montessori, baik guru atau orang tua harus benar-benar menyiapkan segala keperluan dan alat yang dibutuhkan dengan cermat. Karena tentu tidak mungkin memulai pembelajaran tanpa adanya bahan-bahan yang dibutuhkan. Inilah tantangan orang tua, agar selalu aktif dan kreatif dalam menyiapkan tema setiap harinya.


Selain itu orang tua juga harus pandai mengkondisikan anak, karena di masa usia awal anak lebih tertarik untuk bermain, jadi saat menerapkan metode ini orang tua harus sabar. Karenanya orang tua harus kreatif untuk menarik perhatian anak, agar selama belajar tapi juga seperti bermain, sehingga anak tidak bosan selama materi diajarkan.

Secara keseluruhan buku ini bisa menjadi bahan inspirasi bagi orang tua untuk menerapkan metode belajar mengenalkan nilai-nilai Islam kepada anak dengan cara yang menyenangkan. Dan saya sangat terbantu untuk mengenalkan nilai-nilai Islam kepada anak melalui buku ini. Meski bertahap anak cukup respek, dan memang harus sabar agar anak tidak mudah bosan saat belajar.

Srobyong, 18 Desember 2021


(Alhamdulillah naskah review ini terpilih sebagai pemenang pertama,
Kompetisi Review Buku Mizan 2021)

Thursday 16 December 2021

Review Buku '25 Nabi dan Rasul' -Kisah Nabi yang Tidak Membosankan dan Penuh Hikmah


Judul : 25 Nabi & Rasul
Penulis :  Noor H. Dee
Ilustrator : Bella Ansori
Penerbit :  Noura Kids
Cetakan: 4, November 2021


Tema 25  Nabi dan Rasul merupakan tema sejuta umat.  Artinya tema yang sudah pasaran tapi tetap tak lekang oleh zaman. Di grup Mizan sendiri, buku dengan tema serupa sudah ada begitu banyak. Sebut saja "Kisah 25 Nabi dan Rasul" karya Yudho Purwoko,  terbitan Dari Mizan. "Cerita Seru 25 Nabi dan Rasul" karya Ririn Astutiningrum, terbitan  Dar Mizan,  "Kisah 25 Nabi dan Rasul for Kids" karya Erna Fitrini,  terbitan Pelangi Mizan dan banyak lagi. Belum lagi  tema serupa dari berbagai penerbit di Indonesia. Hampir semua penerbit pernah  menghadirkan buku kisah para Nabi dan Rasul.

Buku tema Nabi dan Rasul di Grup Mizan


Hal ini mungkin terjadi karena tema Nabi dan Rasul memang selalu menarik untuk dikaji dan dijadikan cerita. Karena kisah-kisah ini dapat dijadikan bacaan Islam yang paling awal  bagi anak. Melalui kisah para Nabi anak dapat belajar banyak hal. Dari sejarah, keteladanan para Nabi, akidah juga ketauhidan.

Dan karena itu pula tema ini masih selalu diminati pasar. Orang tua masih memiliki minat yang sangat besar dalam upaya mengenalkan para Nabi dan Rasul melalui cerita. Apalagi dalam setiap buku tentu memiliki keunikan masing-masing. Meskipun memiliki tema yang sama, jika ditulis oleh penulis yang berbeda, hasilnya tentulah tidak sama.


Begitupula dengan buku "25 Nabi & Rasul" karya Noor H. Dee yang diterbitkan di Noura Kids. Meski memiliki tema yang biasa, sudah umum,  kisahnya tetap unik dan tidak pasaran, dan tidak kalah menarik untuk disimak dari pada buku yang lain dengan tema serupa.


Dengan penuturan yang padat penulis mampu menghadirkan kisah para Nabi dan Rasul dengan  memikat dan tidak berat untuk dipahami anak. Apalagi untuk segmentasi usia 3 tahun ke atas. Hanya dengan tiga sampai empat kalimat per halaman, penulis tetap mampu menghadirkan kisah para Nabi yang sangat menyentuh dan sudah mewakili dari bentuk kisah yang panjang.

contoh isi buku

Hemat saya buku ini memang sangat pas dijadikan bacaan awal bagi anak untuk usia dini. Karena kalimatnya pendek-pendek, dan bahasanya pun mudah dipahami. Berbeda dengan buku dengan tema serupa.

Misalnya buku "Mengenal 25 Nabi & Rasul" Terbitan Checklist. Meskipun di cover buku ini tertulis untuk my golden age, dari segi bahasa, buku ini masih terkesan panjang dan ada beberapa kalimat dan bagian yang kurang pas untuk dibacakan pada anak.

Dan jika dibandingkan dengan tiga tema serupa dari mizan, letak perbedaannya hanya pada segmentasi usia.  "Kisah 25 Nabi dan Rasul" karya Yudho Purwoko,  "Cerita Seru 25 Nabi dan Rasul" karya Ririn Astutiningrum,  dan  "Kisah 25 Nabi dan Rasul for Kids" karya Erna Fitrini, lebih pas untuk dibaca anak usia 9 tahun ke atas yang sudah mulai lancar membaca.  Jika dibacakan untuk anak usia dini, tentu anak akan masih kesulitan mencerna. 


Berbeda jika dibandingkan dengan buku "25 Nabi & Rasul" ini yang menurut saya,  penulis telah melakukan pengamatan mendalam untuk membuat sebuah kisah yang tidak hanya menarik, tapi bahasanya juga ramah anak.

Secara keseluruhan, buku ini memang bagus dan recomended untuk anak. Dengan bantuan orang tua sebagai mediator, melalui buku ini, anak dapat mencontoh sikap para Nabi yang selalu mengikuti perintah Allah, rajin belajar, sabar, tangguh, tidak mudah mengeluh juga bakti kepada orang tua. 

Buku ini sangat membantu saya mengenalkan cerita Islam pertama pada anak saya. Karena dia selalu senang ketika saya bacakan buku ini. Dia juga suka dengan gambar-gambar yang ada di buku. 

 Srobyong, 16 Desember 2021.