Judul : Hikiko
Oleh :Kazuhana El Ratna Mida
Nika memasuki kamar dengan
segera. Dia ingin merebahkan diri sebentar karena rasa lelah yang
menjalar diseluruh tubuhnya. Seharian ini terlalu banyak aktivitas yang
dia jalani. Biarlah untuk hari ini dia tidak ikut makan malam dengan
keluarga. Nika langsung tertidur setelah membersihkan diri, terlelap
dalam mimpi.
Nika tidak tahu, entah karena terlalu lelah atau
terlalu banyak mengkhayal dia merasa kasurnya ini bergerak-gerak seperti
digoyang-goyang. Didorong seperti sedang ditimang-timang. Nika membuka
mata mencoba mengembalikan kesadaran sepenuhnya. Ini nyata, dia tidak
bermimpi. Nika menelan ludah, dengan masih duduk di atas kasur mencoba
menetralisir alam pikirannya. Tapi gerak itu masih dia rasakan dan malah
bertambah cepat. Nika menengok ke sekeliling kamar.
Mendadak dia
merasa takut, bulukudunya merinding. Dia ingin keluar untuk ke kamar
kakaknya, tapi kaki itu seolah tidak bisa bergerak. Nika kemudian
mencoba merebahkan diri lagi, berharap dia tidak merasakan kasur ini
ditimang-timang. Dia memejamkan mata, menutupnya dengan bantal mencoba
mengusir rasa takut. Tapi tetap saja dia merasakan kasur itu
bergoyang-goyang.
Semakin lama semakin cepat. Ada penasaran yang
menyelimuti jiwanya. Dengan sedikit mengintip Nika mencoba mengedarkan
pandangan. Lalu pandanyannya bertaut dengan sosok pucat tidak jauh dari
kasurnya, yang sedang mendorong dengan tawanya yang membuat bergidik.
Nika terkesiap, detak jantungnya tak beraturan. Kini tatapannya nanar.
“Hikiko!” pekik Nika panik.
Dia menjauh tapi hantu kecil yang hampir menyerupai kuntilanak itu malah mendekat, membuat Nika ketakutan.
“Pergi!” teriak Nika.
Bukannya pergi Hikiko seolah ingin meraih Niki dengan segera. Kini
Hikiko makin keras mengoyang-goyangkan kasur membuat Niki berteriak
keras.
Menjambak rambut Nika dengan kasar, menarik tangan dan hampir mencekiknya.
~*~
Nika menghela napas. Mungkin semua hanya imaji atau mimpi. Ah, sudahlah
itu tidak penting. Pagi sudah menyapa, kini Nika memulai aktivitas
seperti biasa. Dia menyiapkan segala kebutuhan sekolahnya dengan suka
cita.
Entah beberapa minggu ini dia merasa selalu memimpikan hal yang sama. Bertemu Hikiko dan dihantuinya.
~*~
“Itte Mairimasu—aku berangkat!” Nika bergegas, meninggalkan rumah besar yang baru saja dibeli keluarganya beberapa minggu lalu.
“Ohaiyou, Nika-chan—selamat pagi, Nika-chan,” sapa Mari—teman Nika yang kebetulan berada di kompleks perumahan barunya.
“Ohaiyou.” Nika tersenyum. Mereka pun kini berangkat bersama ke sekolah.
Namun, baru beberapa langkah menuju sekolah ....
Glek!
Niki menelan ludah, menatap sosok Mika yang tengah berubah menjadi
Hikiko. Teror baru dimulai, menghantui Nika dan rumah baru yang
ditempati tanpa akhir.
Tawa menyeringai di bibir Hikiko. Meraih
Nika, menarik tangan dan rambut ingin mencincang. Dia ingin membalas
kejahatan orang-orang yang dilakukan padanya sewaktu tinggal di rumah
yang dihuni Nika.
Srobyong, 22 Desember 2015.
Nb : tidak seram.
Banyak typonya kak. Endingnya gantung. :D
ReplyDeleteTerima kasih masukannya, Nabila. Siap buat editing lagi. ^_^
DeleteKalau untuk soal ending gantung memang sengaja, biar pembaca bisa berimajinasi sendiri. ^_^
Izin ambil kak ratna. Buat ditulis kembali. Untuk tugas Bahasa Indonesia dari Pak Maswan �
ReplyDeleteHalo Nabila, jika yang kamu bermaksud menulis lagi atau menyalin cerita ini dengan memakai nama kamu sebagai penulisnya untuk tugas Pas Maswan, maka saya tidak bisa mengizinkan, karena itu berarti mengambil karya orang lain. Namun jika kamu tulis ulang dengan menuliskan sumber pengambilan cerita berikut nama pengarang asli itu tidak apa-apa.
ReplyDeleteGini kak ratna. Nanti saya tulis kembali naskah yang asli beserta penulisnya. Terus baru saya rubah isinya kak. Saya tetp menyertakan sumbernya kok kak :)
ReplyDelete