Judul : Perempuan Misterius
Penulis : Nicco Machi
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Cetakan : Pertama, Juli 2020
Tebal : 240 halaman
ISBN : 978-623-253-004-1
Harga : 60.000
Peresensi : Ratnani Latifah
“Kita
memang nggak boleh berburuk sangka pada orang lain, tapi waspada itu perlu.
Apalagi terhadap orang yang hanya Iska kenal dari internet. Iska tidak boleh langsung percaya
dan memenuhi segala permintaannya.” (hal 217).
Memadukan
unsur olahraga, misteri, religi, persahabatan, masalah keluarga dan kesehatan,
novel ini cukup menarik untuk kita baca. Banyak wawasan baru yang menarik dan
bisa kita simak melalui novel ini. Tidak heran jika kemudian novel ini terpilih
sebagai juara dua dalam Kompetisi
Menulis Novel Remaja Indiva 2019.
Tema utamanya
sendiri menurut saya menarik dan unik—berbeda dari tema-tema yang sudah sering
diangkat penulis novel remaja lain—yang lebih condong pada unsur cinta dan lain-lain.
Dari novel-novel remaja yang pernah saya baca, jarang penulis yang memilih
olahraga tenis sebagai bagian dari inti cerita. Karena permainan ini terkesan
mewah, elit. Biasanya yang sering diangkat adalah badminton dan dan basket.
Kisahnya sendiri
tentang Iska yang harus mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kalau
boleh jujur, Iska cukup terpukul ketika mengetahui bahwa tempat tugas baru
papanya, tidak menarik dulu. Kota yang saat ini ditempatinya, kalah jauh dari
kotanya terdahulu yang fasilitasnya lebih lengkap dan mudah dijangkau. Di tempat barunya, tidak ada ojek daring,
bahkan kontrakan dan sekolahnya tidak ada vasilitas ac—ia harus puas hanya
menggunakan kipas angin.
Selain itu, di
sekolahnya juga tidak ada ekstrakuliker tenis. Padahal itu adalah olahraga
favoritnya. Rasanya ia tidak bisa hidup
jika tidak bermain tenis. Parahnya sejak kepindahannya, Iska belum berhasil
menemukan lapangan tenis di kota tersebut. Semua permasalahan itu sekarang
menjadi tantangan baru Iska.
Saat Iska
tengah gencar mencari info tentang lokasi lapangan tenis, di sanalah sebuah
misteri tidak terduga mulai mengusik pikirannya. Pertemuan dengan Tante Rina di
lapangan tenis milik keluarga Chintami—lebih akrab dipanggi Mimi—mengarahkan
Iska pada jalinan misteri yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Perempuan yang
nampak begitu lihai dalam bermain tenis, entah kenapa tiba-tiba sering
mengikuti Iska dan menatap Iska dengan sorot mata benuh dendam. Kejadian itu
tentu aneh. Apalagi mereka baru bertemu. Anehnya ketika Iska menceritakan
kejadian itu pada Mimi, teman barunya nampak tidak percaya. Tentu saja hal itu semakin membuat Iska
penasaran.
Lepas dari itu, karena mencari lapangan tenis Iska akhirnya memiliki teman baru, Mimi dan Ganesh. Bersama kedua teman barunya itu mereka menghabiskan waktu bersama. Termasuk ketika mereka mengikuti seminar drh. Norman Jupiter, dokter hewan juga selebgram yang memiliki banyak followers tersebut, merupakan tokoh yang sangat Iska kagumi. Karena dokter itu yang menginspirasi Iska untuk menjadi dokter hewan.
Selain mister
soal perempuan misterius kita juga akan dibuat penasaran dengan kasus lapangan
tenis milik keluarga mimi—Ada seseorang yang bersikeras ingin membeli lapangan
tenis peninggalan eyang Mimi. Meski sudah ditolak orang itu tetap ngotot dan
bahkan berusaha melakukan kekerasan. Siapa seberapa orang di balik penyerangan itu? Tidak
hanya dua misteri tersebut, novel ini juga menghadirkan banyak misteri-misteri yang patut untuk ditemukan
jawabannya.
Secara
keseluruhan novel ini cukup menghibur dan seru untuk dinikmati. Novel ini
memiliki premis misteri yang cukup menarik dan berlapis-lapis, sehingga membuat novel ini semakin menarik dan bikin
penasaran. Penulis mampu menghadirkan dan mengolah masalah dengan baik.
Sehingga misteri yang dihadirkan tidak bisa langsung terpecahkan kecuali jika
kita mengikuti klue-klue yang dihadirkan penulis.
Keunggulan lain
dari novel ini adalah riset yang sangat lengkap perilah olahraga tenis. Kita akan menemukan banyak wawasan soal tenis
ketika membaca kisah ini. Kemudian, yang saya suka lagi dari novel ini adalah
selipan juga sindiran tentang kekerasan
pada hewan atau animal abuse.
“Apa
penyebab seseorang melakukan tindakan animal
abuse? Banyak hal. Ketidakstabilan kondisi psikologis adalah penyebab yang paling umum. Ada pula perasaan superior
sebagai manusia, yang menganggap derajat dirinya lebih tinggi daripada hewan
sehingga merasa bebas memperlakukan hewan semena-mena. Padahal hewan juga
makhluk hidup ciptaan Tuhan yang patut kita kasihi dan sayangi. Saya yakin,
semua agama mengajarkan untuk mengasihi hewan.”
(hal 139).
Kemudian ada pula selipan-selipan religi yang cukup
kental yang patut kita renungkan. Khususnya
tentang pilihan Iska yang berjilbab, juga bagaimana cara Ganesh menanggapi soal
hubungan pacaran.
“Banyak hal yang lebih bermanfaat buat dikejar.
Perjalanan hidup kita masih panjang. Kita masih harus menyelesaikan sekolah,
terus kuliah. Kerja. Membahagiakan orang tua.
Aku mau fokus ke situ dulu. Pacarannya nanti saja setelah menikah.” (hal 115).
Hanya saja
yang sangat disayangkan, untuk latar tempat penulisannya masih abu-abu. Karena
penulis sepertinya tidak menjelaskan letak kota secara jelas. Yang saya lihat penulis hanya menulis
bahwa lokasi cerita berada di kota yang letaknya di Utara Pulau Jawa (hal 63). Padahal jika dijelaskan lebih detail tentu
kisahnya akan menarik. Jadi ketika kita membaca kita langsung bisa membayangkan
keadaan sekitar tanpa menerka-nerka di mana sih posisi kota tersebut.
Lalu ada
bagian yang menurut saya sifat Iska agak berubah. Jika biasanya ia cenderung
selalu waspada pada orang baru, tetapi di akhir cerita ia berubah menjadi agak
ceroboh.
Kemudian yang
kurang sreg bagi saya dari novel ini
adalah gaya berceritanya yang terlalu tell—khususnya pada bagian-bagian
akhir. Padahal akan lebih menarik dan seru
jika gaya berceritanya lebih show pasti akan semakin
menarik. Saya sendiri dari pemenang
satu, dua dan tiga, sebenarnya lebih
condong paling menikmati novel juara ketiga, karena ritme cerita sangat cepat.
(Maaf ya Mbak Nicco. Mungkin kembali pada selera). Tapi saya juga menikmati
novel ini, lho. Dan saya tetap meresapi sambil berusaha mengungkap
misteri yang ada. Rasanya senang sekali ketika tebakan saya sejak awal
benar. (Yeah!)
Namun terlepas
dari kekurangan yang ada, novel ini keren. Salut dengan penulis yang berhasil
menyisihkan puluhan bahkan ratusan naskah
novel remaja yang sudah masuk ke meja redaksi Indiva. Dan saya yakin,
proses kreatif penulisan ini tentu tidak main-main, sehingga akhirnya bisa
menjadi juara dua—sebagaimana yang dipaparkan penulis dalam seminar literasi
Indiva (Itu keren sekali menurut saya). cek viedonya di sini https://www.youtube.com/watch?v=CIlc0eeh8o8.
Bahkan di tahun ini Mbak Nicco juga
menjadi juara lagi. Selamat Mbak.
Dan yang
tidak boleh terlewat, novel ini sarat akan motivasi dan inspirasi. Dari novel
ini kita bisa belajar tentang pentingnya menjaga hewan dengan baik dengan tidak
bersikap kasar dan suka menyiksa.
Kemudian
secara halus kita juga diingatkan tentang pentingnya menjaga harga diri wanita
dengan menutup aurat. Ada lagi di sini
secara tidak langsung penulis menyuarakan bahwa siapa saja termasuk orang yang
berhijab itu boleh bermimpi. Kita jangan pernah takut bermimpi. Sebagaimana
probelamatika yang dirasakan Iska. Padahal Nabi sendiri menganjurkan kita untuk
melakukan olahraga. Jadi berhijab atau
tidak setiap orang tetap berhak memiliki mimpi dan meraihnya.
Bukankah sudah
terbukti, beberapa atlit di Indonesia pun ada yang berhijab dan tetap memiliki
prestasi keren. Misalnya atlit taekwondo putri Defia Rosmaniar, atau Aries
Susanti Rahayu yang berhasil menjadi pemenang dalam speed climbing putri.
Dari novel
ini pula kita diingatkan tentang bagaimana menjaga pergaulan yang baik—misalnya
cara Ganesh dalam memandang masalah pacaran, selalu berprestasi, kejar mimpi
setinggi mungkin, jangan menjadi sosok pendemdam, jangan menjadi sosok yang
ceroboh, jadilah orang yang pemaaf. Pokoknya
banyak sekali pelajaran, motivasi dan inspirasi yang bisa kita petik dari novel
ini.
Srobyong, 15
Februari 2021
![]() |
(Alhamdulullah naskah review ini menjadi salah satu, naskah pemenang favorit Lomba Resensi Buku Indiva 2020/2021) |
Hai Mbak Ratna,
ReplyDeleteTerima kasih banyak ya atas resensi untuk novel "Perempuan Misterius". Sungguh senang bacanya, lengkap banget ulasannya. :') Makasih banget sudah membedah satu per satu pesan moral yang sekiranya bisa ditangkap dari novel ini, apalagi dengan nama atlet-atlet kita yang berhijab dan berprestasi. Saya senang banget, terima kasih Mbak sudah menampilkan contoh riil bahwa hijab bukan halangan untuk berprestasi di bidang olahraga.
Saya juga sangat berterima kasih untuk segala kritik dan sarannya, benar-benar masukan yang sangat berharga untuk tulisan saya ke depannya agar bisa menjadi lebih baik lagi. ^_^
Dan no no, jangan minta maaf untuk selera bacaan. Semuanya punya selera masing-masing, it's veeery okaaay~
Insyaa Allah novel saya yang menang KMI 2020 akan terbit sebentar lagi. Semoga kelak Mbak Ratna juga memiliki kesempatan untuk membaca dan mengulasnya. :)
Sekali lagi terima kasih ya Mbak Ratna sudah mengupas tuntas kisah Iska!
Halo Mbak Nicco. Salam kenal, ngeh. Alhamdulillah jika berkenan dengan ulasan ini.
DeleteNovel ini memang syarat makna Mbak. Meski genre remaja tapi isinya keren, banyak memberi motivator agar menjadi remaja yang hebat.
Apalagi soal masalah hijab. Pas pertama lihat novel terbit, saya pikir ini tentang wanita misterius saja, eh ternyata ada bumbu lain, dan menyinggung malah impian. Kadang masih banyak orang underestimate soal wanita berhijab yang memiliki mimpi tinggi. Padahal siapa saja bebas bermimpi. Jadi senang ketika di novel ini ada sindiran perih masal iti. (Ups. Malah curcol Mbak ��)
Semoga proses novel yang juara di indiva berjalan lancar dan laris manis. Aamiin. Dan semoga bisa baca dan mengulasnya lagi Mbak.