Hakikat Akhlak yang Baik dan Buruk
Ketahuilah
, bahwa seluruh kebahagiaan dan keabadian yang saya salihat, hanya pada dua
perkara:
Pertama,
bersih dan suci hati dari selainAllah:
Kecuali
orang-orang yang menghadap kepada Allah dengan hati yang bersih.
(QS
As-Syu’araa (26):89)
Kedua,
melimpahi hati dengan makrifat kepada Allah, dan Nabi Muhammad saw.sebagai
utusan Allah. Adapun akhlak yang baik adalah akhlak yang melingkupi dua hal
tersebut. Allah memuji akhlak Rasulullah saw.:
Sesungguhnya
kamu memiliki akhlak yang agung (QS
al-Qalam (68):4)
Dalam
ayat lain berkata:
Kepada-Nya
naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang salih naik kepada-Nya
(QS
Faathir (35):10)
Yang dimaksug perkataan yang baik adalah
tauhid dan makrifat. Adapun amal salih adalah kesucian hati yang dinaungi
karena kadar tauhid dan makrifat. Arti naik (dalam ayat diatas) adalah hadirnya
dan terpengaruh oleh tauhid dan makrifat sehingga merasakan tunduk, tenteram
dan wibawa. Ketika hati dalam keadaan seperti itu, ia dekat kepada Allah SWT.
Ketahuilah
hakikat akhlak yang baik adalah manusia mempunyai bentuk batin. Bentuk batin
inilah yang menjadi sasaran diutusnya para nabi. Meraka diberi tugas
meluruskan, membersihkan dan menyempurnakan. Jika jiwa sudah seperti itu
adanya, dengan mudah akan muncul akhlak
yang terpuji (baik) tanpa rekaan nalar dan berpikir. Inilah arti hakikat akhlak
yang baik. Kebalikan akhlak yang baik adalah akhlak yang buruk. Akhlak baik
atau buruk muncul dari tiga sifat. Tiga sifat ini merupakan perkara yang sangat
pokok:
Pertama,akal dan potensinya. Akal bisa dengan ilmu dan hikmah. Arti hikmah
sendiri adalah memahami mana yang benar dan yang batil dalam perihal keyakinan,
memahami mana yang jujur mana yang dusta dalam ucapan, seta memahami mana yang
baik dan mana yang tercela dalam perbuatan.
Kedua,
potensi marah yang mengandung bahaya. Potensi ini diciptakan untuk
menolak yang membahayakan. Keadaanya ditundukkan kepada hikmah juga. Jika
hikmah mengisyaratkan bahwa ia perlu dilepas, maka lepaskanlah. Jika hikmah member
isyarat bahwa ia harus dipegang, peganglah. Persis seperti anjing yang dididik.
Ketiga,
potensi syahwat yang selalu cenderung pada keuntungan. Potensi
syahwat diciptakan untuk tunduk pada akal. Baik dan stabilnya syahwat hanya ada
pada kutundukkan pada hikmah
Perlu
diketahui, yang dituntut dari akhlak adalah keteguhan dan berdiri di
tengah-tengah segala perkara(adil). Allah berfirman:
“janganlah
kamu menjadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya” (QS al-Isra’(17):29)
Adil
merupakan salah satu rukun keempat dari tiga sifat diatas.
Induk
akhlak-akhlak baik adalah hikmah, Syaja’ah(berjiwa pahlawan) dan Ifah(berharga
diri ). Sedangkan adil adalah penyempurnaan masing-masing dari tiga induk
tersebut. Adapun sifat selain tiga, itu hanya cabang dari empat sifat diatas.
Tidak ada yang bisa mencapai kesempurnaan empat sifat tadi, kecuali Rasulullah
saw.
Hakikat
dan tanda-tanda tawadhu
Secara
garis besar, orang tawadhu adalah orang yang berakhlak dengan aklhlak Allah.
Sabda Rasulullah saw.: Orang yang tawadhu karena Allah, akan diangkat
derajatnya oleh Allah."
Pengertian
tawadhu adalah menguji perilaku bahwa sadar dari tafrith( melampaui batas) dan
ifrath(kebablasan) sehingga dirinya tidak takabur. Hakikat twadhu adalah
berserah, tunduk danmenerima hak dengan mudah. Istilah hak di sini berkonotasi
dengan nama Allah dan perintahNya.
Tanda-tanda
tawadhu adalah:
Seseorang tidak enggan melaksanakan
kebenaran jika diperintah. Jika dalam diri seseorang ada rasa enggan untuk melakukan
yang benar, apapun bentukntya, maka ia ternasuk orang yang sombong dari
menerima kebenaran. Perilaku ini merupakan maksiat yang paling besar.
Al-Ghazali Raudhah ath-thaalibiin wa Umdah as-saalikiin
Membawa Hati Menuju Ilahi: Rahasia
Hidup selamat sampai Akhirat
#Akhlak-Akhlak
Mulia# (Makaarimul Akhlaq)
Allah SWT berfirman:
bersikap pemaaflah engkau dan suruhlah orang lain melakukan kebaikan serta jangan hiraukan orang-orang bodoh
(QS al-A'raf(7):199)
Maksud ayat tersebut adalah hendaklah engkau mengampuni orang yang berbuat zalim kepadamu, dermawan kepada orang yang kikir kepadamu dan sambunglah silaturrahmi dengan orang yang memutuskan kepadamu, tidak menghiraukan perbuatan tidak baik orang bodoh dan berbuat baik kepada orang-orang yang berbuat buruk kepadamu.
Sabda Nabi saw:
Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak tahu
Diantara akhlak mulia adalah:
#menebar salam
#memberi makan
#silaturahmi
#shalat di waktu malam di saat orang-orang sedang tidur
#meraih berbagai kemuliaan dengan menjauhi perkara-perkara yang diharamkan
Akhlak-akhlak mulia adalah bagian dari amalan ahli surga yang dapat dilihat indikasinya dari ucapan lembut diikuti dengan tindakan mulia.Termasuk aklhlak mulia adalah #membalas budi baik orang lain dengan balasan yang lebih besar.
akhlak mulia tidak pernah menghalangi dirimu berbuat kebajikan.Akhlak mulia juga tidak Sombong.
Belajarlah melupakan kesalah teman, dan punya sifat pemaaf, segerahlah penuhi kebutuhan mereka, dan bantulah orang yang membutuhkan bantuan
Allah SWT berfirman:
bersikap pemaaflah engkau dan suruhlah orang lain melakukan kebaikan serta jangan hiraukan orang-orang bodoh
(QS al-A'raf(7):199)
Maksud ayat tersebut adalah hendaklah engkau mengampuni orang yang berbuat zalim kepadamu, dermawan kepada orang yang kikir kepadamu dan sambunglah silaturrahmi dengan orang yang memutuskan kepadamu, tidak menghiraukan perbuatan tidak baik orang bodoh dan berbuat baik kepada orang-orang yang berbuat buruk kepadamu.
Sabda Nabi saw:
Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak tahu
Diantara akhlak mulia adalah:
#menebar salam
#memberi makan
#silaturahmi
#shalat di waktu malam di saat orang-orang sedang tidur
#meraih berbagai kemuliaan dengan menjauhi perkara-perkara yang diharamkan
Akhlak-akhlak mulia adalah bagian dari amalan ahli surga yang dapat dilihat indikasinya dari ucapan lembut diikuti dengan tindakan mulia.Termasuk aklhlak mulia adalah #membalas budi baik orang lain dengan balasan yang lebih besar.
akhlak mulia tidak pernah menghalangi dirimu berbuat kebajikan.Akhlak mulia juga tidak Sombong.
Belajarlah melupakan kesalah teman, dan punya sifat pemaaf, segerahlah penuhi kebutuhan mereka, dan bantulah orang yang membutuhkan bantuan
YANG TERBAIK ADALAH YANG DIPILIHKAN ALLAH
SYAIKH
‘ABDUL QADIR JALAINI R.A Berkata: Janganlah memilih untuk mendatangkan
nikmat atau memilih musibah. Karena kenikmatan akan datang kepadamu kalau itu
memang bagianmu, baik itu engkau inginkan ataupun tidak.
Adapun musibah, ia akan datang
kepadamu jika itu memang merupakan ketentuanNya bagimu, baik engkau tidak suka
atau menolaknya dengan doa, atau berusaha sabar untuk mendapat keridloanNya
dalam segala hal, karena Dial ah yang Mahakuasa atas dirimu.
Apabila engkau mendapat nikmat, maka
sibukkanlah dirimu dengan bersyukur. Dan jika musibah yang engkau dapatkan,
maka sibukkanlah dirimu dengan bersabar, menerima atau menikmatinya, atau tidak
menikmatinya dan membuangnya. Sesuai dengan kondisi yang diberikan, maka engkau
berubah-ubah dalam keadaan itu. Engkau berjalan di atas jalan menuju Yang Maha
tinggi, yang telah memerintahkanmu untuk mentaatiNya, dan engkau berhenti di
suatu padang luas yang gersang menuju beberapa maqam, untuk sampai pada Yang
Mahatinggi.
IMAN ADALAH KETEGUHAN DAN KEYAKINAN
SYAIKH ‘ABDUL QADIR JAILANI R.A Berkata:
Rasulullah saw. telah bersabda:”Tinggalakanlah apa-apa yang meragukanmu menuju
apa-apa yang tidak meragukanmu.
Apabila
bergabung antara yang meragukan dan tidak meragukan, maka tinggalkanlah yang
meragukan, lalu ambillah dengan sunguh-sungguh apa yang tidak meragukanmu.
Adapun
jika hanya yang meragukan saja dan belum termasuk yang merusak hati,
sebagaimana yang disebutkan dalam Khabar(dari Nabi saw)”Dosa itu adalah segala
sesuatu yang merusak hatimu” maka berhentilah di situ dan tunggulah perintah
batinmu. Apabila datang perintah batin untuk mengambilnya, maka engkau ambil,
dan jika dating larangan, maka tahanlah dirimu, dan anggaplah seolah tidak ada,
dan kembali serta raihlah rizki di sisi Tuhanmu.
UJIANMU SESUAI DENGAN MAQAMMU
SYAIKH ‘ABDUL QADIR JAILANI R.A. Berkata: Allah ‘Azza wa Jalla akan senantiasa menguji hambaNya yang
mukmin sesuai dengan kadar keimanannya. Barang siapa yang besar imannya, dan
terus bertambah, maka ujiannya besar pula.
Seorang
rasul, ujiannya lebih besar daripada nabi, karena keimanannya lebih besar,
sedangkan ujian seorang nabi lebih besar daripada ujian seorang badal, dan
ujian seorang badal lebih besar daripada ujian seorang wali, begitulah
masing-masing sesuia dengan kadar keimanan dan keyakinannya.
Ujian
adalah cambuk bagi hati mereka, pengendali jiwa mereka, mwnahan mereka dari
berbelot kepada hal-hal yang bukan tujuan mereka dan bukan penciptaan mereka.
SELALULAH BERSANDAR KEPADA ALLAH
مَا تَوَقِّفَ مَطْلَبٌ أَنْتَ طَاِلِبُهُ بِرَبِّكَ وَلاَ تَيَسَّرَ
مَطْلَبٌ أَنْتَ طَالِبُهُ بِننَفْسِكَ
Tidak akan sulit suatu permintaan
yang engkau mohon dengan menyandarkannya kepada Tuhanmu, dan tidak akan menjadi
gampang suatu permintaan yang engkau minta dengan menggantungkannya kepada
dirimu sendiri (Ibnu ‘Atha’illah)
Segala
sesuatu yang kita sandarkan kepada Allah akan menjadi mudah. Sedangkan sesuatu
yang kita minta dengan bertumpu pada diri kita sendiri, maka akan menjadi sulit. Karena itu, hendaknya kita
meminta sesuatu hanya kepadaNya saja, dan tidak pernah pupus harapan kepadaNya.
Menurut
Muhammad Al-Ghazali, bahwa seseorang bisa memancarkan kekuatan yang besar
ketika bekerja kalau sambil mengharapkan dari Allah tekad, kesungguhan, taufik
dan keberhasilan.
Sudah
seharusnya kita senantiasa memohon pertolongan kepada Allah dalam segala
urusan. Tanpa pertolonganNya sesuatu tidak akan terwujud. (Syaikh Muhammad
Al-Ghazali)
Sumber:
Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani
Raihlah Hakikat Jangan Abaikan
Syariat
Adab-Adab perjalan spiritual
Sulaiman Al-Kumayi
Sarah Al-Hikam_Cahaya Hati Penentaram
Jiwa_
(Pesan-pesan Spiritual Ibnu
‘Atha’illah)
No comments:
Post a Comment