Friday 27 June 2014

[ARTIKEL] FENOMENA ASAL KEJADIAN MANUSIA BERDASARKAN AL-QURAN


FENOMENA ASAL KEJADIAN MANUSIA
BERDASARKAN AL-QURAN
ARTIKEL DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
ILMU ALAMIAH DASAR
DOSEN PENGAMPU : DRS. AMIENTARTO, MM




 OLEH :
RATNANI LATIFAH
NIM : 210305
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA (INISNU)
FAKULTAS TARBIYAH
SEMESTER 2
2011



Al – quran sebagai sumbu ilmu pengetahuan pada dasarnya sudah di buktikan pada saat ayat yang pertama turun, yaitu al alaq ayat satu sampai lima
 yang artinya:
1.      Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan
2.      Dia telah menciptakan manusia dari segumpal tanah
3.      Bacalah, dan tuhanmulah yang paling pemurah
4.      Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam (baca tulis)
5.      Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya
Juga ditemukan dalam ayat yang lain yaitu surat  azzumar ayat 9:                                 
Yang artinya:9.
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakAllah yang dapat menerima pelajaran. 
Juga dalam surat al mujaadalah ayat 11 :
Yang artinya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dalam ketiga surat tersebut, Allah telah menjelaskan bahwa al quran adalah mu’jizazat terakhir yang berlaku sepanjang masa dan bisa di pelajari di zaman manapun baik sekarang atapun yang akan dating. Didalamnya menyampaikan berbagai macam ilmu pengetahuan yang begitu banyak manfaatnya untuk seluruh umat. Maha besar allah yang telah memberikan petunjuk pada umatnya sebelum ada kejadian itu. Sehingga bisa dipakai sebagai rujukan dan contoh terhadap masalah yang di hadapi.
            Al-Quran sebagai suatu mukjizad yang terbesar bagi Nabi Muhammad S.A.W sangat di cintai kaum Muslim, karena Fashahah dan balag hahnya dan sebagai sumber kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal ini terbukti dengan perhatian yang sangat besar terhadap pemeliharaanya semenjak turunya di masa Rasullah sampai kepada Utsman bin Affan, kemudian sesudah Ustman, mereka memperbaiki tulisannya dan menambah harakaf dan titik pada huruf-hurufnya, agar mudah di baca oleh umat Islam yang belum mengerti bahasa arab.
            Karena kecintaannya kepada Al-Quran dan untuk membuktikan kebenarannya, maka mereka mengarang dan menerjemahkan bermacam-macam buku Ilmu Pengetahuan, baik yang mengenai bahasa Arab, Syariad, Sejarah, Al Hikmah, Filsafat dan Akhlak, maupun yang mengenai kesenian dan ekonomi, sehingga penuhlah buku-buku ilmiyah perpustakaan-perpustakaan Islam di kota-kota besar seperti Baghdad dan Mesir.
            Dulu Islam adalah Negara maju karena para ulama yang masih memegang teguh akidah Islam terus berupaya untuk mempelajari berbagai macam Ilmu pengetahuan yaitu dengan cara menterjemahkan kitab-kitab kedokteran, Ilmu Falak dan Ilmu pemerintahan, dan bahasa Yunani, Persia dan India.
            Para ulama tersebut mengarang ratusan buku dalam bahasa arab yang kemudian di terjemahkan oleh orang barat kedalam bahasa mereka. Orang barat pun mengakui jasa para ulama dan mengatakan bahwa Islam itu adalah ibarat jembatan yang menghubungkan antara kemajuan Eropa di masa dahulu dengan kemajuan Eropa di masa sekarang.
            Dalam Al-Quran sendiri telah dijelaskan tentang keluasan Ilmu Allah yang tidak terhingga dalam surat al khalifi ayat 109 yang artinya :
Katakanlah ‘kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula’.
            Ayat ini menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan yang terdapat di dalam Al-Quran begitu banyak dan tidak terbatas, sehingga sampai dilukiskan tidak bisa dijabarkan dan ditulis meskipun telah memakai air laut yang sangat luas.
            Kita tengok saja Ilmu Biologi, sebenarnya Ilmu itu sudah ada dalam Al-Quran dan dijelaskan dengan terperinci, misalnya saja tentang asal kejadian manusia yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran yang tercantum dalam surat Al faathir ayat 11 yang artinya :
Dan Allah telah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari nuthfal atau air mani.
Sudah banyak diterangkan di surat-surat yang lain tentang asal  kejadian manusia. Disini pada pangkal ayat diterangkan asal kejadian manusia  berasal dari tanah, kemudian dari nuthfal. Ini bisa ditapsirkan dua macam tapsiran, pertama bahwa asal manusia yang pertama, yaitu nenek moyang manusia, tegasakan Nabi Adam langsung diciptakan Tuhan dan tanah. Tetapi kemudian anak dari Adam sendiri dan manusia keturunan Adam seluruhnya terjadi nuthfal, yairu mani ayah dan mani ibu yang telah bergabung dalam rahim jadi satu.
             Boleh juga disrtikan bahwa asal masing-masing kita manusia ini memang dari tanah. Karena makanan yang menyuburkan gizi manusia adalah berasal dari tanah, buah-buahan, beras, gandum, sayur-sayuran yang makanan yang setiap hari dari tanah. Makanan yang menyehatkan darah. Darah menimbulkan mani, dari pertemuan dua mani manusia tercipta. “kemudian dia jadikan kamu berpasang-pasangan”. Sejak dari dalam kandungan telah di tentukan mana yang laki-laki dan mana yang perempuan.
            Dengan kekuasaan Allah kelanjutan turunan ditentukan dengan pertemuan dua yang berpasangan yang disebut positif dan negative. Pembentukan tubuh sama, tetapi Allah takdirkan bahwa yang di jadikan pihak laki-laki alat kelaminnya tertonjol keluar dan panjang sedangkan alat kelamin perempuan di neri lobang untuk pertemuan mereka dan mengumpulkan air mani mereka, juga di timbulkan syahwat keinginan bertemu untuk bersetubuh, sehingga dengan persetubuhan itu berpadulah kedua mani dan lahirlah manusia baru. “dan tidaklah mengandung dari antara perempuan dan tidaklah dia melahirkan melainkan dengan sepengetahuan Allah” Niscaya demikianlah halnya & yaitu jika seseorang mengandung anak, bahkan mulai saja berpadu antara sperma laki-laki dan perempuan sampai peringkat-peringkat bulannya sampai anak itu lahir semuanya dalam pengetahuan Tuhan.
            Dari Anas bin Malik R.A dari Nabi Muhammad mewakilkan kepada seorang malaikat untuk menjaga rahim. Malaikat itu berkata : “ya Tuhan Madhghah Maka apabila Allah menghendaki menyempurnakan kejadiannya, berkatalah malaikat itu “Ya Tuhan. Akan jadi orang yang celakalah dia? Atau orang yang berbahagia? Laki-laki ataukah perempuan? Bagaimana rezekinya? Bagaimana ajalnya? Maka dituliskan yang demikian itu masa dia masih dalam perut ibunya <H.R. Bukhari muslim dan Imam Ahmad>.
            Maksud dari hadits diatas tidak ada seorang manusiapun yang lepas dari penjagaan Tuhan, sampai bagi tiap-tiap anak dalam kandungan sudah ada malaikat yang menjaga pertumbuhannya sejak dari segumpal (nuthfal) sampai segumpal darah (Alaqah) dan daging segumpal (mudhghah) dan pertumbuhan selanjutnya akan jadi atau gugur dalam kandungan, saat masih dalam kandungan sudah ada ketentuan Tuhan, bahkan celaka atau bahagia, rezeki dan ajalnya semua sudah di tentukan, hanya saja manusia yang tidak tahu.
            Kelanjutan ayat pun menambah kejelasan lagi “dan tidaklah diberi umur orang yang berumur dan tidak dikurangi daripada umumnya, melainkan sudah lama ada dalam kitab.
            Kemudian dalam Al-quran juga dijelaskan proses dan perkembangan terjadinya manusia secara mendetail seperti dalam firman Allah yang artinya : Hi, manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubus) maka (ketahuilah) sesungguhnya kamu telah menjadikannmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kamu kehendaki samapai waktu yang sudah di tentukan, kemudian kami menjadikan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampai pada kedewasaan dan diantara kamu ada pula yang di panjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya di ketahuinya (Al hajj :3)
Dalam firman Allah yang lain yang artinya : Manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, (yang disimpan) dalam tempat kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian air mani itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan tulang dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang paling baik (Al-mu’min :12-14)
            Jika kita telaah dan pahami secara mendalam kandungan Ilmu yang ada dalam Al-Quran, maka akan banyak kita dapatkan manfaatnya.
            Setelah kita mengetahui asal usul manusia, selanjutnya adalah proses terjadinya manusia, di lihat dari Ilmu biologi itu sendiri, yaitu pertama-tama dibutuhkan dua berpasangan antara laki-laki dan perempuan untuk menghasilkan individu baru, melalui proses perkembang biakan dan perkembang biakan manusia sama dengan mamalia yaitu bersifat Vivipar dengan Fertilisasi Internal. Karena pembuahannya berlangsung di dalam tubuh wanita :
            Dalam perkembangbiakan manusia dibutuhkan organ kelamin laki-laki dan organ kelamin perempuan.organ pada kelamin laki-laki adalah :
a.       Sepasang testis
b.      Epididymus
c.       Vardeferens
d.      Penis
Sedangkan pada perempuan adalah :
a.       Sepasang ovarium (Indung telur)
b.      Sepasang tuba fallopi (oviduk)
c.       Uterus (rahim)
d.      Vagina
Untuk menghasilkan individu baru pada manusia maka harus di pertemukan antara sel telur dengan sperma di dalam oviduk setelah sel telur di buahi oleh sperma, terbentuklah zigot yang selanjutnya bergerak menuju uterus dan akhirnya menempel pada dinding uterus yang telah terjadi tebal seperti spons dan penuh dengan pembuluh darah, zigot kemudian tumbuh menjadi embrio dan selanjutnya menjadi Janin.
Untuk melindungi janin yang ada dalam kandungan maka dalam masa perkembangannya mulai zigot hingga menjadi janin di bungkus beberapa sepaut pembungkus selapaut-selaputnya itu adalah korian, amnion, kantong kuning telur dan alontois.
Pada umur dua bulan embrio manusia sudah mulai membentuk organ-organ penting, dan embrio tersebut disebut Fetus (Janin) setelah berumur tiga bulan organ-organ sudah mulai lengkap. Perkembangan embrio mulai dari Fertilisasi sampai siap dilahirkan memerlukan waktu, kurang lebih Sembilan bulan, fetus dalam amnion memutar kepalanya sehingga kepala dalam posisi di bawah, kelahiran mulai jika otot-otot uteres berkontrasksi dan bagi akan keluar melalui vagina dengan posisi kepala terlebih dahulu.
Maha besar Allah yang telah memberikan Ilmu pengetahuan pada kita sehingga mampu meneliti dan menelaah Ilmu pengetahuan yang sudah Allah berikan pada kita dalam Al-Quran sehingga memunculkan pelajaran baru dan wawasan baru di zaman sekarang dan dengan mengetahui asal kejadian manusia, bisa menjadi pelajaran pada diri kita tentang hakekat manusia itu sendiri yang pendasarannya sama di hadapan Allah.

No comments:

Post a Comment