FENOMENA ASAL KEJADIAN MANUSIA
BERDASARKAN AL-QURAN
ARTIKEL DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
ILMU ALAMIAH DASAR
DOSEN PENGAMPU : DRS. AMIENTARTO, MM
OLEH :
RATNANI LATIFAH
NIM : 210305
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(INISNU)
FAKULTAS TARBIYAH
SEMESTER 2
2011
Al – quran sebagai sumbu ilmu pengetahuan pada dasarnya sudah di
buktikan pada saat ayat yang pertama turun, yaitu al alaq ayat satu sampai lima
yang artinya:
1.
Bacalah
dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan
2.
Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal tanah
3.
Bacalah,
dan tuhanmulah yang paling pemurah
4.
Yang
mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam (baca tulis)
5.
Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya
Juga ditemukan dalam ayat yang lain yaitu surat azzumar ayat 9:
Yang artinya:9.
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakAllah
yang dapat menerima pelajaran.
Juga dalam surat al mujaadalah ayat 11 :
Yang artinya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam ketiga surat tersebut, Allah telah menjelaskan bahwa al quran
adalah mu’jizazat terakhir yang berlaku sepanjang masa dan bisa di pelajari di
zaman manapun baik sekarang atapun yang akan dating. Didalamnya menyampaikan
berbagai macam ilmu pengetahuan yang begitu banyak manfaatnya untuk seluruh
umat. Maha besar allah yang telah memberikan petunjuk pada umatnya sebelum ada
kejadian itu. Sehingga bisa dipakai sebagai rujukan dan contoh terhadap masalah
yang di hadapi.
Al-Quran sebagai
suatu mukjizad yang terbesar bagi Nabi Muhammad S.A.W sangat di cintai kaum
Muslim, karena Fashahah dan balag hahnya dan sebagai sumber kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat. Hal ini terbukti dengan perhatian yang sangat besar
terhadap pemeliharaanya semenjak turunya di masa Rasullah sampai kepada Utsman
bin Affan, kemudian sesudah Ustman, mereka memperbaiki tulisannya dan menambah
harakaf dan titik pada huruf-hurufnya, agar mudah di baca oleh umat Islam yang
belum mengerti bahasa arab.
Karena
kecintaannya kepada Al-Quran dan untuk membuktikan kebenarannya, maka mereka
mengarang dan menerjemahkan bermacam-macam buku Ilmu Pengetahuan, baik yang
mengenai bahasa Arab, Syariad, Sejarah, Al Hikmah, Filsafat dan Akhlak, maupun
yang mengenai kesenian dan ekonomi, sehingga penuhlah buku-buku ilmiyah
perpustakaan-perpustakaan Islam di kota-kota besar seperti Baghdad dan Mesir.
Dulu Islam adalah
Negara maju karena para ulama yang masih memegang teguh akidah Islam terus
berupaya untuk mempelajari berbagai macam Ilmu pengetahuan yaitu dengan cara
menterjemahkan kitab-kitab kedokteran, Ilmu Falak dan Ilmu pemerintahan, dan
bahasa Yunani, Persia dan India.
Para ulama
tersebut mengarang ratusan buku dalam bahasa arab yang kemudian di terjemahkan
oleh orang barat kedalam bahasa mereka. Orang barat pun mengakui jasa para
ulama dan mengatakan bahwa Islam itu adalah ibarat jembatan yang menghubungkan
antara kemajuan Eropa di masa dahulu dengan kemajuan Eropa di masa sekarang.
Dalam Al-Quran
sendiri telah dijelaskan tentang keluasan Ilmu Allah yang tidak terhingga dalam
surat al khalifi ayat 109 yang artinya :
Katakanlah ‘kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula’.
Ayat ini
menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan yang terdapat di dalam Al-Quran begitu
banyak dan tidak terbatas, sehingga sampai dilukiskan tidak bisa dijabarkan dan
ditulis meskipun telah memakai air laut yang sangat luas.
Kita tengok saja
Ilmu Biologi, sebenarnya Ilmu itu sudah ada dalam Al-Quran dan dijelaskan
dengan terperinci, misalnya saja tentang asal kejadian manusia yang sudah
dijelaskan dalam Al-Quran yang tercantum dalam surat Al faathir ayat 11 yang
artinya :
Dan Allah telah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari nuthfal
atau air mani.
Sudah banyak diterangkan di surat-surat yang lain tentang asal kejadian manusia. Disini pada pangkal ayat
diterangkan asal kejadian manusia
berasal dari tanah, kemudian dari nuthfal. Ini bisa ditapsirkan dua
macam tapsiran, pertama bahwa asal manusia yang pertama, yaitu nenek moyang
manusia, tegasakan Nabi Adam langsung diciptakan Tuhan dan tanah. Tetapi
kemudian anak dari Adam sendiri dan manusia keturunan Adam seluruhnya terjadi
nuthfal, yairu mani ayah dan mani ibu yang telah bergabung dalam rahim jadi satu.
Boleh juga disrtikan bahwa asal masing-masing
kita manusia ini memang dari tanah. Karena makanan yang menyuburkan gizi
manusia adalah berasal dari tanah, buah-buahan, beras, gandum, sayur-sayuran
yang makanan yang setiap hari dari tanah. Makanan yang menyehatkan darah. Darah
menimbulkan mani, dari pertemuan dua mani manusia tercipta. “kemudian dia
jadikan kamu berpasang-pasangan”. Sejak dari dalam kandungan telah di tentukan
mana yang laki-laki dan mana yang perempuan.
Dengan kekuasaan
Allah kelanjutan turunan ditentukan dengan pertemuan dua yang berpasangan yang
disebut positif dan negative. Pembentukan tubuh sama, tetapi Allah takdirkan bahwa
yang di jadikan pihak laki-laki alat kelaminnya tertonjol keluar dan panjang
sedangkan alat kelamin perempuan di neri lobang untuk pertemuan mereka dan
mengumpulkan air mani mereka, juga di timbulkan syahwat keinginan bertemu untuk
bersetubuh, sehingga dengan persetubuhan itu berpadulah kedua mani dan lahirlah
manusia baru. “dan tidaklah mengandung dari antara perempuan dan tidaklah dia
melahirkan melainkan dengan sepengetahuan Allah” Niscaya demikianlah halnya
& yaitu jika seseorang mengandung anak, bahkan mulai saja berpadu antara
sperma laki-laki dan perempuan sampai peringkat-peringkat bulannya sampai anak itu
lahir semuanya dalam pengetahuan Tuhan.
Dari Anas bin
Malik R.A dari Nabi Muhammad mewakilkan kepada seorang malaikat untuk menjaga
rahim. Malaikat itu berkata : “ya Tuhan Madhghah Maka apabila Allah menghendaki
menyempurnakan kejadiannya, berkatalah malaikat itu “Ya Tuhan. Akan jadi orang
yang celakalah dia? Atau orang yang berbahagia? Laki-laki ataukah perempuan?
Bagaimana rezekinya? Bagaimana ajalnya? Maka dituliskan yang demikian itu masa
dia masih dalam perut ibunya <H.R. Bukhari muslim dan Imam Ahmad>.
Maksud dari hadits
diatas tidak ada seorang manusiapun yang lepas dari penjagaan Tuhan, sampai
bagi tiap-tiap anak dalam kandungan sudah ada malaikat yang menjaga
pertumbuhannya sejak dari segumpal (nuthfal) sampai segumpal darah (Alaqah) dan
daging segumpal (mudhghah) dan pertumbuhan selanjutnya akan jadi atau gugur
dalam kandungan, saat masih dalam kandungan sudah ada ketentuan Tuhan, bahkan
celaka atau bahagia, rezeki dan ajalnya semua sudah di tentukan, hanya saja
manusia yang tidak tahu.
Kelanjutan ayat
pun menambah kejelasan lagi “dan tidaklah diberi umur orang yang berumur dan
tidak dikurangi daripada umumnya, melainkan sudah lama ada dalam kitab.
Kemudian dalam
Al-quran juga dijelaskan proses dan perkembangan terjadinya manusia secara
mendetail seperti dalam firman Allah yang artinya : Hi, manusia jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubus) maka (ketahuilah) sesungguhnya kamu
telah menjadikannmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam
rahim, apa yang kamu kehendaki samapai waktu yang sudah di tentukan, kemudian
kami menjadikan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampai
pada kedewasaan dan diantara kamu ada pula yang di panjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya di ketahuinya
(Al hajj :3)
Dalam firman Allah yang lain yang artinya : Manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah, (yang disimpan) dalam tempat kemudian kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)
kemudian air mani itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan tulang
dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang paling baik (Al-mu’min
:12-14)
Jika kita telaah
dan pahami secara mendalam kandungan Ilmu yang ada dalam Al-Quran, maka akan
banyak kita dapatkan manfaatnya.
Setelah kita
mengetahui asal usul manusia, selanjutnya adalah proses terjadinya manusia, di
lihat dari Ilmu biologi itu sendiri, yaitu pertama-tama dibutuhkan dua
berpasangan antara laki-laki dan perempuan untuk menghasilkan individu baru,
melalui proses perkembang biakan dan perkembang biakan manusia sama dengan
mamalia yaitu bersifat Vivipar dengan Fertilisasi Internal. Karena pembuahannya
berlangsung di dalam tubuh wanita :
Dalam
perkembangbiakan manusia dibutuhkan organ kelamin laki-laki dan organ kelamin
perempuan.organ pada kelamin laki-laki adalah :
a.
Sepasang
testis
b.
Epididymus
c.
Vardeferens
d.
Penis
Sedangkan pada
perempuan adalah :
a.
Sepasang
ovarium (Indung telur)
b.
Sepasang
tuba fallopi (oviduk)
c.
Uterus
(rahim)
d.
Vagina
Untuk menghasilkan individu baru pada manusia maka harus di
pertemukan antara sel telur dengan sperma di dalam oviduk setelah sel telur di
buahi oleh sperma, terbentuklah zigot yang selanjutnya bergerak menuju uterus
dan akhirnya menempel pada dinding uterus yang telah terjadi tebal seperti
spons dan penuh dengan pembuluh darah, zigot kemudian tumbuh menjadi embrio dan
selanjutnya menjadi Janin.
Untuk melindungi janin yang ada dalam kandungan maka dalam masa
perkembangannya mulai zigot hingga menjadi janin di bungkus beberapa sepaut
pembungkus selapaut-selaputnya itu adalah korian, amnion, kantong kuning telur
dan alontois.
Pada umur dua bulan embrio manusia sudah mulai membentuk
organ-organ penting, dan embrio tersebut disebut Fetus (Janin) setelah berumur
tiga bulan organ-organ sudah mulai lengkap. Perkembangan embrio mulai dari
Fertilisasi sampai siap dilahirkan memerlukan waktu, kurang lebih Sembilan
bulan, fetus dalam amnion memutar kepalanya sehingga kepala dalam posisi di
bawah, kelahiran mulai jika otot-otot uteres berkontrasksi dan bagi akan keluar
melalui vagina dengan posisi kepala terlebih dahulu.
Maha besar Allah yang telah memberikan Ilmu pengetahuan pada kita
sehingga mampu meneliti dan menelaah Ilmu pengetahuan yang sudah Allah berikan
pada kita dalam Al-Quran sehingga memunculkan pelajaran baru dan wawasan baru
di zaman sekarang dan dengan mengetahui asal kejadian manusia, bisa menjadi
pelajaran pada diri kita tentang hakekat manusia itu sendiri yang pendasarannya
sama di hadapan Allah.
No comments:
Post a Comment