Sunday 12 April 2015

Review : Yang Beda Kadang Luar Biasa






Yang Beda Kadang Luar Biasa
Judul Buku                  : Miss Katalis
Penulis                         : Butet Benny Manurung
Penerbit                       :  Anza
Tahun Terbit                 :  Februari 2013
Tebal                           : vi+ 188 hlm ; 13 x 19 cm
Isbn                             : 978-602-18303-4-5

Namanya Agustina Hotma Mahardika. Namanya yang agak aneh jika itu dipakai seorang perempuan. Yaiyalah, nama itu cocoknya dimiliki anak laki-laki. Masak seorang anak perempuan dipanggil Agus?  Seperti anak laki-laki. Tina? Menurutnya pemilik nama itu Tina itu nama udik. Nanti bisa dipanggi Tin—sama dong dengan panggilan pembokatnya—Mbak Titin. Ogah. Hotma? Tambah aneh lagi.  Dika? Masih saja nama laki-laki.  Hardi? Ah kenapa semua menjurus nama cowok sih.  Mahar? Memangnya mau kawin. (hal. 1-3)

Bahkan nama saja hancur seperti ini. Sungguh malang nian nasibnya. Untuk segera dia mendapatkan nama panggilan Gina yang diambil dari AGustINA. Kan ada Gina di sana meski harus nyebrang. ( hal. 6)

Sudah soalnya nama, kin membahas soal wajah dan kepintaran. Gina sungguh malang. Perpaduan antara ayah dan ibunya sungguh tak berpihak padanya. Bayangkan ayahnya seorang jenius—seorang dosen, tapi tak banyak kepintaran yang menempel padanya. Ibunya yang cantik juga tak mewarisi kecantikan untuknya. Sungguh hidupnya sangat nelangsa. Berbeda jauh dengan adinya—Margaretha Aurora Dyia—oh namanya secantik rupanya. Dan disitu kadang Gina merasa sedih. Ini sungguh tak adil. (hal. 9)

Untunglah sang papa selalu memberi semangat padanya. Mengatakan bahwa cantik itu relatif, meski sejatinya  jelek itu mutlak. Nah lho. (hal. 15)

Namun sejelek-jelekknya orang pasti dong ada kegunaannya—emang barang? Maksudnya berguna bagi orang lain. Yah, setelah pembicaraan tak sengaja dengan sang ayah tentang katalis. Tiba-tiba Gina kepikiran untuk menjadi  seorang miss katalis. Dia harus bisa. Katalis TIDAK BOLEH IKUT BEREAKSI DAN TIDAK BOLEH DITEMUKAN DI AKHIR REAKSI. (hal. 32)

Katalis hanya mempercepat prosesnya. Nah sedikit bingungkan. Kenapa Gina pengen jadi miss katalis. Eit... tunggu dulu katalis bagi gina itu ya mak comblang. Bukan mau meneliti seperti ayahnya yang seorang dosen itu. salah besar kalau kalian menebaknya seperti itu. 

Yakin  dengan pilihannya, Gina segera hunting buat mencari client pertama. Timingnya pas banget Thalita sahabatnya yang superduper cantik sedang galau karena naksir Marchel. Tapi sayang Thalita menolak karena belum percaya sepenuhnya sama Gina. Ngenes banget. Untung ada Mbak Titin yang akhirnya jadi kelinci percobaannya.

Sudah dengan Mbak Titin, pada akhirnya Thalita mau tuh dicomblangin Gina. Gina merasa tersanjung. Dia segera beraksi mendekati Marchel. Bahkan sampai dibela-belain ikut gabung di majalah sekolah (hal. 92)
Dari sinilah, entah kenapa semua jadi runyam. Gina yang harusnya tidak ikut bereaksi nyatanya juga kena. Oh. Apa yang harus dilakukan?  Dia sudah berjanji pada Thalita. Ah ... dilema banget. Satu sisi dia senang bisa dekat dengan Marchel yang sudah sangat akrab. Marchel bahkan sering memujinya. Mereka sungguh dekat.   Satu sisi dia tidak mau sahabatnya menderita. Pilihan yang sulit. Sakitnya tuh di sini. Tapi dia juga cinta ..., seolah sisi jahatnya tak mau kalah. 

Di tambah lagi, tiba-tiba ada client darurat yang harus diselamatkannya. Oh. Kenapa ini harus terjadi? Gina sungguh tak mengerti. Dibantu Harry dia mencoba menyelamatkan pernikahan papa dan mamanya yang diambang kehancuran. Ini sebenarnya ada apa sih, kenapa jadi melankolis gini.

Demi menyelamatkan orang yang dicintai, dia sampai rela melakukan hal gila. Pokonya sangat gila deh. Tapi dari kegilaan itu malah muncul anugerah. Wow. Anugerah yang sangat tidak pernah dibayangkan Gina sebelumnya. Cinta yang dulunya selalu berusaha ditolak. Apakah kali ini juga sama atau akhirnya Gina Luluh juga. 

Temukan jawabannya di buku ini. :D 

Srobyong, 12 April 2015

2 comments:

  1. pasti menarik..

    kalau boleh usul, halaman posting jangan dibuat transfaran..huruf-hurufnya jd tidak begitu kelihatan.. atau mataku aja kali, ya? ^-^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saran ditampung Mbak. Ini aku juga masih bcari-cari ganti back ground :D tapi bingung

      Delete