Love is Never Die
Judul : Love is Never Die
Author : Ratna Hana Matsura/Kazuhana El Ratna Mida
Genre : Romance , Action, Fantasi.(But, still just a little)
Disclaimer : My favorite film: The Lord of The Ring, Harry Potter, The Chronicle of Narnia, Naruto.
Author's note : Be my self. Just do the best for your live. Because this is my choice.
Code Name : Hanael Elf
Author : Ratna Hana Matsura/Kazuhana El Ratna Mida
Genre : Romance , Action, Fantasi.(But, still just a little)
Disclaimer : My favorite film: The Lord of The Ring, Harry Potter, The Chronicle of Narnia, Naruto.
Author's note : Be my self. Just do the best for your live. Because this is my choice.
Code Name : Hanael Elf
Di
kerjaan Elfforia hiduplah dengan tenang para peri yang bahagia. Rajanya
berwibawa, sangat mencintai rakyatnya. Tanah mereka yang subur dengan indahnya
panorama membuat penduduk tak perlu mengadu nasib ke kota. Semua bahan pangan
sudah tersedia di sana.
Pangeran
Legolas, dia peri tampan yang selalu baik pada siapa saja. Dia tidak memandang
kasta dan kedudukannya sebagai pewaris raja. Dengan sikapnya yang begitu
merakyat, dia pun menjadi pangeran yang diidolakan. Sifatnya memang mirip dengan
ayahnya Lord Morder Elf.
Suatu
malam di bulan purnama, Pangeran Legolas bertemu dengan Putri Arwen yang cantik
jelita. Dia wanita sempurna yang tengah merenggut hati Pangeran Legolas dalam
pandangan pertama.
Di
hutan terlarang mereka sering bertemu dan memaduk kasih melepas rindu. Dua
insane yang tengah mabuk cinta ini terlarut dalam cinta syahdu secara
diam-diam. Mau bagaimana lagi, jika sampai Aragorn tahu Putri Arwen berhubungan
dengan pangera Legolas, maka amarahnya bisa membahayakan rakyat. Maklumlah
Aragorn sangat peduli dengan putrinya, dia tidak ingin putrid Arwen menikah
dengan sembarangan pria.
Aragorn
sudah mempunyai pandangan siapa yang cocok untuk dijadikan menantunya. Siapa
lagi kalau bukan Pangeran Caspian yang tangguh dalam menaklukan para hewan yang
merajai kerjaan Narnia.
“Aku
tidak mau Ayah,” ucap Putri Arwen menolak mentah-mentah perjodohan itu.
“Putriku
sayang, dia itu pangeran hebat yang sangat kuat, kenapa kau menolaknya?” tanya
ayahnya—Aragorn dengan lembut.
Putri
Arwen menunduk, dia bisu tidak berani mengatakan kalau dia sudah jatuh cinta
dengan Pangeran Legolas. Peri yang bersahabat dengan para penyihir kelas atas
di Hongwarts. Dan Aragont sangat benci penyihir macam itu. dia hanya mau bersekutu
dengan penyihir tertentu, macam Saruman.
“Pokoknya
Arwen tidak mau.” Dia berlari meninggalkan Ayahnya dengan perasaan sedih.
Di
jendela kamar dia mentap bulan yang begitu indah. seandainya Legolas ada
disampingnya pasti akan sangat menyenangkan.
“Kau
merindukan aku putri?” Pengeran Legolas mendadak sudah dihadapannya.
“Pangeran,
bagaimana kau bisa?” Putri arwen terkejut. Secara benteng dijaga ketat agar
kerajaan Biru ini tidak mudah dimasuki penyusup.
Pangeran
Legolas menunjukkan pada Harry Potter yang ternyata juga ada di kamarnya. Dia
yang mengantar Pangeran Legolas dengan sapu terbangnya.
“Tapi
masuk di sini juga berbahaya,” ucap Arwen sedikit pelan.
Harry
dan Pangeran Legolas tersenyum, dia memperlihatkan cincin milik Frodo yang bisa
membuat dia tidak terlihat, juga jubah hitam milik Harry warisan dari ayahnya.
Putri
Arwen mengangguk mengerti, dia tersenyum bangga pada orang yang dicintainya
ini. Ketika mereka asik melapas rindu, Harry berjaga-jaga jika Raja Aragorn yang
nanti bisa datang mendadak.
“Pangeran
kita harus pergi, aku merasakan langkah kaki yang semakin mendekat ke kamar
ini,” Harry memperingatkan.
Segera
mereka bersiap pergi, agar tidak ketahuan.
Wusshhh!
Mereka
sudah terbang dengan sapu terbang Harry menebus bulan.
Ternyata
bukan Raja Aragont yang muncul, tapi Lucy Pevesive saudara sepupu Arwen yang
selalu ricuh.
“Tadi
sepertinya aku mendengar ada seseorang di sini,” ucapnya penuh selidik.
“Tidak
ada cantik,” ucap Putri arwen meyakinkan.
“Berarti
aku salah dengar, ya sudah aku mau main ke dunia Narnia dulu ya,” gadis kecil
itu sudah hilang melalui lemari kamar Putri Arwen.
Putrid
Arwen bernafas lega. Dia tidak ketahuan.
Dia
mengintip Lucy yang tengah bermain di sungai dengan para kurcaci dengan penuh
riang. Sedang asiknya mengintip dia dikagetkan dengan panggilan dari Ibunya.
Ratu Elisabet.
Dia
diberitahu, bahwa pertunangan dia dengan
pangeran Caspian tetap berlanjut. Sedih itu yang dirasakan Putri Arwen.
Diam-diam dia kabur dari istana dan menemui sahabat lamanya para hobbit, dia
memilih tinggal dengan Sam—teman Frodo.
Pangeran
Legolas kaget ketika mengetahui kebar ini, dia dibantu Snape untuk melajak
keberadaan Putri, namun gagal. Maklum
saat itu istana hobbit dilapisi kekai yang dipasang Naruto dan para Hokage.
Sehingga pandangan mereka tidak tembus sampai sana.
Raja
Aragont juga bingung mencari jejak putrinya, dia memarahi Voldemort yang
ditugaskan menjaga Putri, yang malah kecolongan.
“Itulah
aku benci dengan Penyihir dari Hongwarts, kalau bukan karena Saruman yang
memintaku.” Ucapnya denga ketus dan meninggalkan Voldemort yang ketakutan.
Putri
Arwen sendiri, asik menimati hidup dipersmbunyiannya dengan para hobbit. Dia
memang tidak sempat mengabari Pangeran Legolas, hingga pangeran dirundung pilu.
Entah
dari kebar burung mana, dikabarkan kalau Putri Arwen diculik oleh Pangeran
Legolas. Tentu saja Raja Aragont murka. Segera dia menyiapkan bala tentara untu
menyerbu dan menyelamatkan putrinya.
Pasuka
Orc disiapkan untuk menyerbu kerajan Elfforia.
Selama
dua bulan perang itu terus berlangsung tanpa ada jeda. Raja Aragorn membunuh
dengan membabi buta. Harry dengan sigap dan dibantu Malvoy melawan Penyihir
Saruman yang luar biasa.
No comments:
Post a Comment