Wednesday 26 April 2017

[Resensi] Sehat dengan ‘Food Combining’

Dimuat di Kedaulatan Rakyat, Sabtu 1 April 2017 

Judul               :  Food Combining Itu Gampang #2
Penulis             : Erikar Lebang
Penerbit           : Qanita
Cetakan           : Pertama, Januari 2017
Halaman          : xii + 124 hlm
ISBN               : 978-602-402-010-1
Peresensi         : Ratnani Latifah. Penikmat buku dan penyuka literasi. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara.

Kesehatan itu  mahal harganya. Karena itu setiap orang sudah pasti ingin hidup sehat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan Food Combining (FC). Merupakan salah satu pola makan yang memperhatikan asupan makanan tidak hanya nilai gizinya, tapi ke hal yang lebih substansial, yaitu  bagaimana tubuh menyikapi dan mengaborsi dengan baik kandungan gizi yang ada dalam suatu unsur makanan.  Di mana memang tujuan FC adalah membuat tubuh menjadi sehat dengan menjalani hidup sehat (hal 8).

Buku ini dipaparkan dengan gaya bahasa yang renyah dan santai, mengajak kita untuk lebih memperhatikan bagaimana mengola pola makan yang baik bagi tubuh. Tapi perlu dicatat dalam menerapkan FC kita harus memahami secara menyeluruh agar tidak salah kaprah.

FC membagi makanan makanan dalam beberapa unsur. Namun secara sederhana terbagi tiga. Yaitu : protein, pati dan sayuran.  Protein (hewani)  dan sayur ini adalah paduan yang serasi. Karena pertemuan antara protein padat dan lemak hewani terimbangi dengan sayur. Kombinasinya dalam jumlah tepat akan membuat PH netral darah tercapai (hal 15). Meski keidealan ini sulit tercapai apabila konsusmi protein 2-3 kali lipat lebih besar daripada konsumsi sayuran segar.

Sedangkan protein (hewani) dan pati, adalah paduan yang tidak ideal. Sebabnya adalah perpaduan ini akan mengakibatkan kesulitan dalam proses sistme cerna. Khususnya pada pati yang memerlukan enzim amilase dalam proses cenranya. Sehingga  pola makan menjadi tidak efektif dalam menyumbang kebutuhan tubuh. Pati yang sulit dicerna hanya akan menjadi tumpukan sampah. Berbeda dengan pati dan suyuran, yang merupakan paduan serasi, karena keduanya berbasis karbohidrat. Sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Pola makan FC ini tidak mempermasalahkan berapa jumlah kalori, kandungan gizi atau indesk glikemi dan hal lainnya secara detail. Karena fokus utamanya adalah fungsi tubuh dan harmonisasinya dengan unsur makanan yang masuk agar bisa maksimal dalam bekerja sama.

Membaca buku ini akan membuka wawasan tentang betapa pentingnya menjaga pola makan yang baik sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.  Di mana dalam memilih makanan kita tidak terpaut pada padanan rasa atau hiasan cantik yang dilihat saat disajikan makanan itu.  Tapi lebih kepada kebutuhan tubuh agar makanan yang masuk itu bisa dicerna dengan baik, bukan malah sia-sia karena menjadi sampah dalam tubuh. Bahkan terkadang malah menimbulkan penyakit.

Sebuah buku yang patut dibaca untuk semua kalangan. Selain pemaparan yang renyah, penulis juga melengkapi dengan bukti-bukti konkrit tentang hasil yang dicapai oleh orang-orang yang sudah menerapkan FC dalam pola makan mereka sehari-hari.

Srobyong, 19 Maret 2017 

No comments:

Post a Comment