pernah di postkan di KBM, dalam event romantis
You and I
Aku di sini hanya
bisa memandangmu dari jauh, demi melihat senyummu yang merekah slalu. Entahlah
aku sungguh tidak berani mendekatimu. Aku merasa hilang arah jika berdekatan
denganmu. Bukan karena benci atau lainnya, tapi karena aku sulit mengontrol
jiwa. Padahal, dari lubuk hatiku, aku selalu membayangkan bisa ada di sisimu,
berdekatan kita saling bercerita dengan syahdu. Namun, akankah semua itu akan
menjadi nyata? Jika pada kenyataannya aku di matamu bukanlah siapa-siapa.
Kau asik dengan
duniamu tanpa pernah memandangku. Meski kita berpijak dalam bumi yang sama kau
seperti tidak mengenalku. Aku hanya membisu jika ada di sampingmu. Pun denganmu
yang merasa canggung jika harus memulai percakapan denganku.
Ah! Sungguh gila,
kenapa aku bisa sangat menyukaimu di awal kita jumpa. Melihat segala dedikasi
yang kau punya, kau buat aku terpesona.
Hingga detik ini, karismamu masih
ada. Aku selalu merasakan getaran halus jika melihat kehadiranmu, merasa gugup
jika kau berjalan melewati diriku. Membuat aku merasa panas dingin tidak
menentu, padahal hanya mendengar suaramu. Bayang-banyangmu seolah tak mau lepas
dari pelupuk mataku. Kau memiliki tempat terindah dalam memoriku. Sungguh aku
tersihir akan dirimu.
Kau dan aku, padahal kita satu
kelas, satu kelompok dalam tugas. Namun, kenapa aku merasa kau sangat jauh dan
menjaga jarak? Adakah aku mengganggu ruang gerakmu?
Aku hanya ingin kau melihat
kehadiranku, mengakui bahwa aku ada dan kasat mata. Lagu Utopia mengalun lembut
mengambarka rasa yang aku punya.
Setiap ku melihatmu
Kau terasa di hati
Kau punya segalanya yang aku impikan
Kenanganku tak henti sajak tentang bayangmu
Walau ku tahu kau tak pernah anggap ku ada
Ku tak pernah bisa menggapaimu, takkan pernah bisa
Walau sudah letih aku, tak mungkin lepas lagi
Kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata
Dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir
Kan selalu
Kau punya segalanya yang aku impikan
Kenanganku tak henti sajak tentang bayangmu
Walau ku tahu kau tak pernah anggap ku ada
Ku tak pernah bisa menggapaimu, takkan pernah bisa
Walau sudah letih aku, tak mungkin lepas lagi
Kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata
Dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir
Kan selalu
Ku rasa, hadirmu
Antara ada dan tiada
Jepara, 24 September 2014
No comments:
Post a Comment