Langkah Awalku Menjadi Penulis
Kazuhana El Ratna Mida
Untuk
menjadi penulis langkah awal apa yang perlu kita lakukan? Pertanyaan yang hampir
sama selalu terlontar dari penulis pemula. Begitu pula denganku. Padahal jawaban
pertanyaan itu sangatlah mudah. Mulailah menulis maka kita akan menjadi
penulis. Meski hanya tulisan yang menghibur diri sendiri. Tapi, dari awal itu
maka kita sudah melakukan tugas penulis yaitu menulis.
Ya,
untuk menjadi penulis, kita memang harus menulis. Lalu apa saja yang perlu kita
lakukan untuk mempersiapkan tulisan kita?
1.
Tentukan
tema karangan
2.
Tentukan
jenis karangan
3.
Mengumpulakan
data untuk tulisan yang akan kita tulis
4.
Membuat
kerangka karangan
5.
Menentuka
judul karangan.
Setelah kita menetukan lima
hal di atas, lalu apalagi yang perlu kita lakukan? Tentu saja kita mulai
menuangkan ide yang kita punya. Tulislah dulu jangan berhenti sebelum merasa
cukup. Nanti setelah selesai maka, kita akan kagum sendiri ternyata kita telah
menulis berlembar-lembar halaman.
Kemudian, akan diapakan tulisan ini? Aku juga masih bingung ketika itu. Cerita-cerita yang aku buat, hanya diendapkan
di buku catata dan laptop. Namun, dari Facebook, aku tahu sekarang sudah banyak
event kepenulisan yang dilakukan secara online. Kita bisa mengirimkan karya
kita hanya bermodal email. Kita tidak perlu repot datang ke kantor penerbitan
atau untuk mengepostkan. Kita hanya duduk di rumah, atau ke warnet saja sudah
cukup, karya kita sudah terkirim dengan jaringan internet.
Menarik bukan? dari ikut event-event yang ada maka akan mengasah
kemampuan yang kita punya. Bertemu banyak penulis dari latar daerah dan
karakter berbeda. Membuat kita mengenal dan bisa saling berbagi cerita.
Dari setiap event yang ada selalu memiliki batas waktu, dan itu
akan mengajarkan kita untuk disiplin dalam membuat karya. Dulu aku sempat
mengeluh kenapa sulit sekali menuangkan ide yang ada di kepala. Namun, setelah
ikut dalam berbagai event yang ada, pikiran itu berbeda.
Pembatasan tema, dan dead line waktu yang diberikan,
mengasah akan kemampuan menulis dan berpikir cepat untuk menuangkan ide yang
dimilik. Kisah yang dulunya tidak penting bahkan sekarang bisa diceritakan.
Dari,
sanalah kemampuan menulis terasah. Dulu di awal-awal mencoba berpartisipasi,
penulis berkali-kali mengalami kegagalan. Namun, itu tidak menyurutkan niat
yang ada. Semangat juang masih menyala. Maka,
aku masih terus mencoba. Hingga kini, sudah sekitar 31 antologi yang aku
miliki.
Sebuah
mimpi yang dulu selalau aku bayangkan, memiliki karya yang telah diterbitkan.
Kerja
keras yang membuahkan hasil yang sungguh patut disyukuri. Dari pengalaman itu,
semakin aku ketahui, jika kita mau berusaha dalam mewujudkan mimpi maka Allah
akan memudahkan hambanya.
Salah
satu penerbit yang menampung beberapa karyaku adalah penerbit Rasibook. Bisa dilihat
lebih jelas di http://www.rasibook.com/p/tentang-kami.html. Empat antologi diterbitkan
di sana. Selain dibuat cetak juga di jual secara digital seperti Scoop. Semoga setelah
ini penulis bisa menerbitakan buku solo di penerbit ini.
Jadi, bagi yang
ingin menjadi penulis, mengapa tidak mencoba mengikuti event-event yang ada
seperti yang aku lakukan? Di sana kita bisa belajar bersama bertemu para
penulis ternama yang bisa kita ambil ilmunya. Sebelum kita mencoba untuk
mandiri mencoba membuat karya dan diterbitkan sendiri bukan lagi antologi.
Jepara, 13 Oktober 2014
diikutkan dalam Lomba Menulis Artikel di Rasibook
http://infolombanulis.blogspot.com/2014/10/lomba-menulis-artikel-berhadiah-paket.html.
31 antalogi, keren
ReplyDeleteKunjungan balik dong
terima kasih, tulisan kamu juga bagus. salut , jadi termotivasi untuk terus menulis
Deletemakasih mas yose, saya sudah mampir, dan tulisan kamu sangat inspiratif.
ReplyDeletemencerahkan sekali, jadi semangat belajar lagi mbak. semangat!
ReplyDeleteyuk semangat selalu ratih ^_^
Delete