Menulislah, Hasilkan Karya
Kazuhana El Ratna Mida
Ingin menjadi
penulis tapi masih bertanya apa yang harus ditulis? Ayolah kawan, jangan
menjadi penakut. Tulis saja apa yang ada di kepala. Tuangkan semua dalam bentuk
tulisan. Jangan menunggu waktu, tapi kejarlah waktu. Harus ada kemauan dulu
baru tindakan. Jangan hanya salah satu darinya, maka itu tidak akan jalan. Ada
kemauan tapi tidak ada tindakan itu sama saja kebohongan.
Menulis itu
adalah pilihan hati, jadi tulislah apa yang ada dihati. Baik senang atau sedih
semua bisa dibagi dalam dunia kepenulisan. Menulis itu menyenangkan asal
dikerjakan denagn sepenuh hati. Untuk menjadi penulis yang berkompetensi maka
jangan malas untuk mencoba belajar. Banya membaca buku juga diutamakan. Karena
menulis tanpa mau membaca juga sama saja bohong. Seorang penulis pasti juga
suka membaca. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Dari buku kita belajar gaya
penulisan dari para penulis senior.
Belajar dari
mereka, juga mencontoh semangat mereka dalam berkarya. Menjadi penulis memang
tidak gampang, tapi jangan jadikan itu alasan untuk menyurutkan kinginan dan kemampuan.
Banyak penulis best seller yang dulunya menelan kenyataan pahit bahwa
nasakah mereka ditolak penerbit. Namun, mereka tidak patah arang dan kembali
mengirimkan naskah ke penerbit berbeda. Sebut saja J.K Rowling, 12 kali ditolak penerbit tidak
menyurutkan niatnya untuk terus mencoba, hingga pada akhirnya “Novel Harry
Potter” karya legendarisnya menjadi buku paling laris membuat dia menjadi
penulis paling kaya di zamannya. Perlu diketahui setiap naskah punya jodoh
masing-masing dengan penerbit. Jadi jangan pesimis sebelum mencoba.
Jika belum bisa
menerbitkan di mayor, kita bisa mencoba
menerbitkan secara self publishing. Banyak penerbit indie yang
bisa dijadikan pilihan. Salah satunya penerbit Rasibook. Bisa diakses di http://www.rasibook.com/p/tentang-kami.html.
mulailah menulis dan kirim segera.
Menulislah,
hasilkan karya. Setiap orang bisa melakukan asal ada kemauan dan mencoba
merelisasikan. Jangan bilang ingin menjadi penulis, tapi untuk mencoba menulis
saja malas. Lupakan saja! Kalau mau menjadi penulis, tentu kita harus menulis
bukan malah menyembunyikan tulisan yang ada karena takut kritikan pedas
memanaskan telinga.
Jadilah
pemberani dengan karya kita. Setiap orang punya ciri tersendiri dalam gaya
penulisan. Jika ada kritik dan masukan, jadikan itu untuk cambuk memperbaiki
diri. Bukan malah meratapi nasib merasa tidak dihargai.
Kita bisa
menggali lebih kemampuan yang mungkin terpendam dalam diri kita. Jadi? Masihkah
takut untuk membuat karya?
Mantapkan niat,
kembangkan ide mulailah menulis, hasilkan karya, segera kirim ke penerbit, maka
kita sudah menjadi penulis.
Jepara, 13 Oktober 2014.
diikutakan dalam lomba menulis artikel di rasibook
http://infolombanulis.blogspot.com/2014/10/lomba-menulis-artikel-berhadiah-paket.html.
Tulisan yang menarik. Silahkan berkunjung dan tuliskan komentar juga di tulisan sy ya di http://suitincase.blogspot.com/2014/10/semua-dimulai-dari-satu-cerita.html. Terima kasih :).
ReplyDeletetetap semangat menulis ya kak :-)
ReplyDeleteoke nisa kamu juga yak ^_^
Deletesipp mba, keep write (y)
ReplyDeletesemangat juga untukmu ratih ^_^
Delete