Thursday 8 September 2016

[Resensi] Mengikat Hikmah Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah


Judul               : Ke Raudhah. Aku ‘kan Kembali
Penulis             : Sari Meutia
Penyunting      : Budhyastuti R.H
Penerbit           : Penerbit Mizania
Cetakan           : Pertama, Agustus 2016
Halaman          : 163 hlm
ISBN               : 978-602-418-057-7
Penulis             : Ratnani Latifah, Penikmat buku dan penyuka literasi, alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Bisa mengunjungi tanah suci untuk menjalankan ibadah haji  dan umrah merupakan mimpi bagi setiap umat Islam di dunia. Bisa dibilang kedua ibadah tersebut merupakan ibadah yang  mulia dan istismewa. Karena hanya bisa dikerjakan ketika berada di Makkah dan Madinah. Ibadah haji  hanya bisa dikerjakan  pada bulan Dzulhijjah. Dan dengan menjalankan ibadah haji akan menyempurnakan rukun Islam ke lima. Beruntunglah orang-orang yang mendapat panggilan dari-Nya bisa menjalankan ibadah haji dan umroh.
Ketika menjalakan ibadah haji atau pun umrah diperlukan banyak bekal yang harus disiapkan. Seperti masalah materi dan fisik yang kuat.  Namun ternyata tidak hanya bekal fisik dan materi saja yang dibutuhkan saja. Ada sisi-sisi lain yang harus dipersiapkan ketika menjalankan ibadah haji dan umrah. Apa saja sisi-sisi lain yang perlu dipersiapkan? Penulis mencoba mengungkapkannya dalam buku setebal 163 ini.  Sebuah buku yang disusun dari perjalanan penulis ketika berkesempatan menjalankan ibadah haji dan umrah.  Insya Allah buku ini akan membantu membuka tabir-tabir yang kadang terlupakan dan membantu untuk menyempurnakan ibadah haji dan umroh dengan lebih baik.

Dimuat di Jateng Pos, Minggu 4 September 2016 

Dalam menjalankan ibadah haji seyogyanya jamaah tidak hanya dibekali ilmu haji yang benar namun juga pengajaran akhlak yang sederhana. (hal. 15) Akhlak yang dimaksud di sini adalah tentang adanya toleransi bagi para jamaah haji.  Misalnya tentang anjuran selalu menjaga kebersihan di mana pun. Mau berbagi tempat atau makanan bagi yang membutuhkan. Mendahulukan yang lebih tua di dalam pesawat atau bus atau antrian makan dan toilet.  Mengingat Ibadah haji itu tentang ibadah ruhaniah yang berarti hati harus bersih untuk mendapat rahmat-Nya.

Dalam hal ini penulis memberikan contoh konkrit tentang beberapa kisah yang menunjukkaan kesucian Madinah yang bisa dibaca pada halaman empat puluh dua. Bahwa sebagai jamaah haji atau peziarah tidak boleh mengucapkan kata-kata yang tidak baik atau tidak pantas, apalagi melakukan perbuatan buruk. Jika terlanjur berkata tidak baik, hendaknya segera meminta ampun dengan beristighfar. (hal. 43)

Sikap lain yang harus dimiliki jamaah haji adalah tidak egois dan mau tertib. Bisa mengunjungi rumah kekasih Allah memang suatu keberuntungan  dan biasanya dalam posisi tersebut ada sebuah pengharapan agar bisa berbibadah lebih lama di sana. Namun perlu  disadari  kita tidak sendirian di sana. Banyak jamaah haji lain yang juga ingin beribadah di sana. (hal. 55)

Perlu kita sadari menjalankan ibadah haji adalah salah satu sarana untuk mendapatkan pahala dan rahmat Allah.  Namun jika selama menjalankan ibadah haji kita masih melakukan perbuatan tercela bagaimana nilai ibadah haji kita di depan Allah?  Itulah kenapa ketika ingin menjalankan ibadah haji seyogyanya selain mempersiapkan materi cukup untuk keberangkatan, fisik yang kuat untuk menjalankaan segala ibadah haji—dari Ihram, Thawaf, Sai, Tahallul dan Wuquf di Arafah, hal mendasar lain yang perlu dimiliki para  jamaah  haji adalah mengelola hati yang baik, mempraktikkan akhlakulkarimah.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa menunaikan haji dengan tidak rafats (jima’ dan berkata kotor) dan tidak berlaku fasiq, maka dia akan kembali bagikan saat dilahirkan ibunya. (tanpa dosa.)” (HR. Mutaffaq ‘alaih)

Sebuah buku yang sangat inspratif. Dipaparkan dengan bahasa yang renyah serta santai membuat asyik untuk dinikmat. Dilengkapi dengan lay out yang manis menjadi nilai tambah kelebihan buku ini.  Beberapa kekurangan yang ada tidak mempengaruhi kenikmatan membaca buku ini. Recomended.


Srobyong, 30 Agustus 2016 

Dimuat di Jateng Pos, Minggu 4 September 2016 



2 comments: