Friday 29 July 2016

[Resensi] Tips Menghadapi Pubertas dengan Cara Cerdas


Judul               : Puber Stories
Penulis             : Lia Herliana
Editor              : D. Kurniawan, S.Si.
Penerbit           : Tiga Ananda, Imprint of Tiga Serangkai
Halaman          : 265 hlm
Cetakan           : Pertama, September 2015
ISBN               : 978-602-366-074-2
Peresensi         : Ratnani Latifah, Penyuka buku dan penikmat literasi. Alumni Unisnu Jepara.

Setiap anak nantinya pasti akan mengalami fase pubertas. Pubertas sendiri  adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi masa remaja. Peralihan ini biasanya ditandai dengan adanya perubahan fisik, psikis dan matangnya organ reproduksi. Masa puber biasanya dimulai pada usia 8 - 10 tahun dan berakhir pada usia 15-16 tahun. Namun  Santrok dan Yussen memperikirakan pubertas dimulai kira-kira umur 10-12 tahun dan berakhir ketika umur 18-22 tahun. (Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, Perkembangan Peserta Didik, 2008)

Pada masa pubertas ini, anak akan mengalami pertumbuh dengan cepat. Pada anak laki-laki masa pubertas bisa ditandai dengan mimpi basah. Sedang perempuan ditandai dengan menstruasi.

Menstruasi atau haid pada anak perempuan biasanya  dimulai pada usia 10-11 tahun, tapi bisa juga datang lebih awal atau lebih awal.  Ciri remaja ketika mengalami menstruasi biasanya  sikapnya lebih sensifit—suka marah, murung, cemas,  kram pada perut, pusing, capat capek dan  sakit di area dada. Inilah yang biasanya disebut PMS—Premenstrual Syndrome—di mana para ahli menyatakan bahwa gejala itu  disebabkan oleh perubahan hormon-hormon tubuh dalam siklus haid. (hal.22) Dan sangat dianjurkan sebelum masa menstruasi datang untuk memperbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, gandum dan daging. (hal. 23)   

Selain mulai menstruasi, pubertas  juga ditunjukan dengan mulai timbul jerawat pada wajah. Hal ini terjadi karena hormon-hormon sedang berpacu pada tubuh. Dan hal yang harus dilakukan ketika berjerawat adalag selalu menjaga kesehatan kulit wajah dengan mencuci muka, dan jangan sekali-kali memencet jerawat. (hal. 40-41)

Dan yang paling menonjol pada anak perempuan ketika mengalami masa pubertas adalah pertumbuhan dada yang akan terus berlangsung sampai masa remaja berakhir. Yang harus dilakukan adalah memberitahu anak untuk memakai bra demi kesehatan dada. (hal. 58-59) Ada pula masalah bau keringat pada ketiak. Maklum pada masa pubertas semua komponen di tubuh sedang giat-giatnya beproduksi. Sehingga sangat baik jika seorang remaja harus selalu menjaga badan dan mandi dua kali sehari. 

Satu lagi yang terjadi ketika memasuki masa pubertas ini, biasanya mereka lebih suka mengurung diri. Berkumpul teman-temannya itu lebih seru daripada bersama keluarga. Padahal hidup itu butuh orang lain apalagi keluarga.

Sedang bagi anak laki-laki masa pubertas ditandai dengan mimpi basah. Hal itu  bisa terjadi karena  organ reproduksi anak laki-laki sudah mulai memproduksi sel sperma. (hal.  163)  Lalu mereka mulai mengenal yang namanya genk atau komunitas. Di mana genk atau komunitas  itu dipakai sebagai ajang untuk mendapat pengakuan. Lalu timbre suara anak lelaki akan berubah. Suara yang tadinya cempereng mendadak menjadi lebih berat, jadi aneh dan pecah.  Penyebabnya adalah pita suara menjadi lebih lebar. (hal. 200-201)

Mereka juga mulai mengenal pornografi dan pornoaksi. Ini harus disikapi dengan cerdas dan bijak. Jangan sampai pornografi merusak hidup masa depan para remaja. Karena itu  harus memperkuat iman dan bergaul dengan teman-teman yang positif, agar terhindar dari dampak negatif perbuatan itu. Lalu tumbuhnya banyak bulu pada tubuh. Khusunya pada area genital, ketiak, bibir, dan kaki.

Buku ini dipaparkan dengan bahasa yang renyah dan ringan sehingga mudah dipahami.  Pembahasan tentang masa pubertas dengan tips-tips menghadapi fase itu dengan cerdas dan bijak sangat penting untuk diketahui para remaja juga orangtua.  Buku ini bisa dijadikan panduan agar ketika memasuki masa pubertas anak tidak perlu takut dan sudah memiliki bekal yang cukup. Mereka jadi  bisa membedakan mana yang baik yang harus dilakukan dan meninggalkan sisi negatif yang merugikan.
Buku ini juga dilengkapi juga kisah-kisah yang cuku menghibur dan inspratif.  Jadi ketika membaca terasa santai. Beberapa kekurangan buku ini tidak mengurangi kenikmatan membaca.

Srobyong,  4 Juni 2016

Dimuat di Kabar Madura, Kamis 21 Juli 2016 



No comments:

Post a Comment