Saturday 28 November 2015

[Review] Menyikapi Cinta Terlarang



Judul buku                  : A Girl Who Loves A Ghost
Penulis                         : Alexia Chen
Penerbit                       : Javanica (PT. Kaurama Buana Antara)
Cetakan                       : 1, November 2014
Halaman                      : 551 hlm
ISBN                           : 978-602-70105-4-3

Slogan cinta tidak mengenal usia mungkin sudah sering didengar. Tapi bagaimana dengan cinta tidak mengenal  dunia, di mana tempat  yang dipijak tidak berada di dunia yang sama.

Novel ini menceritakan tentang  Aleeta Jones, gadis blesteran Indonesia-Amerika yang merasa tersingkir karena status percampuran darahnya. Dia merasa terasing dan dianggap alien. Hanya satu teman dekat yang dimilikinya, Senna. Tapi dia tetap menjalani hidupnya dengan tenang sampai pada suatu hari kabar kematian Nakano Yuto membuat hidup Aleeta berubah. (hal. 15)

Aleeta tidak percaya bahwa apa yang dikatakan ibunya benar. Bahwa dia memiliki kemapuan seperti buyutnya yang seorang cenayang. Dia bisa melihat hantu. Merasakan aura mistis yang membuatnya kadang ketakutan sendiri. Dia melihat Nakano Yuto, korban pembunuhan yang meminta bantuannya. Mengungkap pelaku pembunuhan dan menemukan adiknya.

Nakano Yuto adalah seorang keturunan Jepang yang sukses. Diusianya yang masih mudah dia sudah menjadi seorang direktur perusahaan  ekspor-impor di Bandung. Dia memiliki wajah yang tampan, sedikit arogan yang pastinya bisa membuat banyak wanita tergila-gila. Namun pada kenyataannya dia telah dirampok dan dibunuh. Padahal masih banyak hal yang harus dikerjakan. Mencari adiknya yang hilang juga menyerahkan data untuk menyelamatkan sang ayah. Untungnya dia bertemu dengan Aleeta, seseorang yang bisa melihat bahkan mendengarnya.

Mereka pun akhirnya saling bekerjasama. Pertama sesuai petunjuk Yuto, Aleeta mendatangi rumah besar Nakano. Lalu pergi ke kantor Yuto. Mengambil sebuah berkas sesuai petunjuk Yuto yang pada akhirnya membahayakan hidup Aleeta. Seseorang ingin membunuhnya. (hal. 241) Selain nyawanya, ternyata adik Aleeta pun ikut terkena imbas karena menolong Yuto. Rumah mereka dibobol.

Namun, kebersamaan yang berjalan seiring waktu, ternyata menimbulkan rasa yang lain. Sebuah perasaan yang seharunya tidak boleh dimiliki. Tapi ..., apa mau dikata rasa itu tumbuh dengan sendirinya. Membuat Aleeta bingung sendiri. Dia sangat sadar akan perbedaan mereka. Tapi cinta itu tetepa tumbuh kembang tidak bisa dihentikan. Aleeta mencinta Yuto. Begitupun sebaliknya. (hal. 392) Yuto tahu persaan ini salah. Tapi tetap saja dia tidak bisa menghentikannya. Mereka hanya menyesali kenapa pertemuaan yang terjadi di antara mereka baru terjadi ketika maut telah menjemput. Aleeta sungguh mencintai Yuto dan berharap bisa bersama, meski itu harus menentang nasihat dari buyutnya. Bagaimana kelanjutan kisah mereka bisa langsung membaca dalam buku ini.

Novel romace, tapi ada juga sisi misteri dan thrillernya bahkan kelucuan. Diceritakan dengan apik memakai gaya bahasa yang mudah dicerna. Pemilihan Pov-nya pun memiliki keunikan tersendiri. Memakai sudut pandang Aleeta Jones dan sesekali Yuto. Hanya saja settingnya tidak terlalu hidup. Dan terasa  masih kurang karena tidak dijelaskan dengan detail tentang Hiro. Tiba-tiba dia yang menghilang dan mendadak ditemukan ketika masalah selasai. Padahal sempat terpikir  Hiro nanti akan membantu dalam penyelesaiannya. Tapi tidak mengurangi cerita seru saat membaca.

Ada beberpa pesan yang bisa diambil dari buku ini. Bahwa, hidup dan mati sudah pasti akan menimpa setiap manusia, tidak bisa protes akan takdir yang diberikan oleh Tuhan. Begitupun masalah persahabatan dan cinta. Takdirlah yang akan mempertemukan mereka. “Biarlah takdir yang memilih untukmu.” Hal (39) Tapi bagaimana jika takdir cinta mempertemukan dia insan yang sudah berbeda alam? Seperti yanag dialami Aleeta dan Yuto. Di sini bisa diambil pelajaran, bahwa seberapa besar rasa suka itu, cinta terlarang tidaklah baik untuk dipertanhankan. Karena akan memberi efek saling menyakiti untuk diri sendiri juga orang lain. recomended untuk dibaca.

No comments:

Post a Comment