Thursday 26 November 2015

[Review Buku] Ketika Teror Kematian Menunggu


Judul               : Days of Terror
Penulis             : Ruwi Meita
Penerbit           : Bukune
Cetakan           : 1 April 2015
Halaman          : vi + 134 hlm
Harga              : Rp. 34.000
ISBN               : 602-220-155-1


Hanya karena sebuah kalender, hidup seseorang berubah. Hanya karena rasa penasaran dan keingintahuan, kematian telah menunggu. Sebuah kesalahan karena mengambil sebuah barang tanpa tahu manfaat  dan mencoba sesuatu tanpa tahu akibatnya, sekarang menimbulkan penyesalan dan ketakutan.

Ori seorang siswi SMU yang selalu mendapat kesialan. Dia juga punya sifat pelupa dan ceroboh. Dan entah kenapa kesialan yang dialami Ori selalu berhubungan dengan air. Sampai-sampai temannya—Fla meganjurkan dirinya untuk memakai jas hujan saja. Habis setiap ketemu Ori gadis itu selalu saja basah. Tadi pagi saja dia terkena siraman bekas cucian tukang mie ayam.  Sampai suatu ketika kehidupan Ori berubah.

Ori kaget melihat sesuatu yang ada di meja belajarnya. Bentuknya seperti kelender meja. Lalu ada sebuah pena yang berada satu tempat dengan kalender itu. Juga batu pipih berwarna merah.  Dan ketika melihat lebih saksama Ori melihat tulisan almanak di sana. Ori ingin melihat lebih dekat tapi panggilan ibunya membuat dia harus urungkan niat. Tapi karena baju yang harusnya dicuci tertinggal, Ori kembali ke kamar, di sana dia kembali melihat kalender itu, dan menyadari warna batunya telah berubah. (halaman 14)

Tidak hanya itu Ori juga menemukan sesuatu yang luar biasa. Sebuah tulisan yang kemudian dibacanya dengan pelan-pelan. “Kau sang penjelajah waktu. Hanya kau sang empunya masa. Bukalah lembaran kayau. Lantunkan sebuah mantera. Waktu maju maju waktu mundur. Pada suatu ketika waktu beku. Semua bisa terjadi  saat kau... auww!” (halaman 22) Bersamaan Ori membaca tulisan itu tiba-tiba kucingnya yang bernama Boni mencakar tangannya hingga dia tidak tahu lanjutannya.  Bulu kucing itu tegak mengelilingi alamanak itu. Aneh sekali.

Dan sejak itu Kehidupan Ori berubah. Kesialan yang kadang menerpanya berubah menjadi keberutungan yang tidak terduga. Semua berkat alamanak itu. Ori bisa menjelajahi waktu ke manapun yang dia mau. Ori bahkan bisa menghindari bencana air yang biasanya selalu mengusiknya. (halaman 44). Dan pelajaran biologi dadakan yang diadakan dimana teman-temannya mendapat nilai maksimal 6, Ori mendapat nilai sempurna—9,8. (halaman 46)

Tapi di saat kehidupan menyenangkan itu memihak Ori. Kejadian lain yang menakutkan mulai menghantui Ori. Gadis SMA Itu seperti mengalami teror menakutkan yang mengikutinya hingga ke sekolah. Ori selalu dihantui wajah separuh nenek-nenek yang mengintainya. Matanya menatap Ori dengan tajam. Separuh badan nenek itu tembus tembok. (halaman 49) Lalu tidur pun tidak nyenyak karena sering mimpi buruk. (halaman  59)

Belum lagi tentang bayangan yang sering menghantui Ori. Ketika dia bercermin dia melihat sosok tua renta yang membuatnya bergidik ngeri. Tapi dari kejadian itu Ori menyadari sesuatu yang membuatnya memutuskan untuk berpetualangan dengan waktu untuk mencari kebenaran. Dan kebenaran itu sungguh membuat Ori terperanjat.  Ori harus menebus keserakahannya kini harus diganti dengan nyawa.  Entah mungkin ada cara lainnya atau memang hanya itu cara yang bisa ditempuh.

Novel misteri yang cukup menegangkan dan membuat penasaran sejak awal. Ketegangannya membuat penasaran.  Tapi tidak hanya misteri saja tanpa ada amanah yang tersirat.  Dalam novel ini mengajarkan tentang mensyukuri nikmat. Jangan mengubah takdir sesuai kehendak Tuhan. Karena pasti akan ada balasannya. Ada juga pesan yang tersirat bahwa jangan mudah mencoba sesuatu jika tidak mengetahui kegunaan benda itu. Lalu sindiran dalam novel yang begitu menyentil. “Ori, kamu sial karena tidak hati-hati,” (halaman 18) menunjukkan bahwa kesialan bukan karena kutukan atau apapun tapi lebih pada sikap yang dimiliki seseorang. Jika tidak ceroboh pasti bisa terhindar.
Ada juga beberapa kesalahan tulis dalam tanda baca. Tapi tentu tidak menutup kenikmatan untuk membacanyaa hingga selesai. Recomended untuk yang suka misteri. Karena sejak awal pembaca diajak menebak-nebak. Kalau masalah horor belum sampai membuat merinding. Dan ringan karena buku ini tidak terlalu tebal.

No comments:

Post a Comment