Thursday 26 November 2015

[Review] Keutamaan Bersyukur Ketika Diuji



Judul Buku                  : Bersyukur Saat Diuji
Penulis                         : Pirman
Penerbit                       : Citra Risalah
Cetakan                       :  Pertama, 2015
Halaman                      : viii + 188 halaman
ISBN                           : 978-602-7727-66-3

Bersyukur ketika mendapat ujian adalah hal yang kadang sangat sulit untuk dilakukan. Sebagaimana yang sering terjadi, ketika mendapat cobaan orang-orang lebih suka mengeluh. Padahal ada maksud baik kenapa setiap orang mendapat ujian.

Selama manusia masih hidup, maka ujian akan selalu ada. Tidak mengenal waktu, usia, serta jabatan yang dimiliki. (hal 2) Dalam setiap ujian yang diberikan Allah pada manusia, pasti memiliki hikmah yang bisa didapatkan.(hal 4) Seperti mendekatkan diri pada Allah, bekal kesuksesan, bukti cinta dari-Nya, juga bisa untuk meningkatkan kualitas diri.

 Ujian itu adalah keniscayaan (hal 15). Seyogyanya harus selalu dihadapi dengan sabar dan jangan sampai terpuruk terlalu lama. Walaupun, kadang tidak bisa menampik rasa  kecewa. Tapi jangan membiarkan hati kosong terhadap harapan pada Allah. Mengingat selalu, bahwa Allah itu Maha Tahu dan Maha Mendengar.

Ujian sendiri dibagi menjadi ujian yang tidak kasat mata dan kasat mata. Yang tidak kasat mata itu seperti; ujian hati ; Riya, sombong, dengki dan dendam. Dan yang kasat mata, seperti fisik yang terlihat dan akal pikiran. Semua itu bisa menjadi ujian yang menghancurkan diri manusia, jika tidak dijaga dengan baik.

Bahkan ilmu pengetahuan pun bisa menjadi ujian. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, kadang orang yang berilmu pengetahuan tinggi bisa salah, jalan jika tidak menggunakan ilmu yang dimiliki dengan jalan yang benar. Hal itu bisa diketahui melalui kisah-kisah yang telah lalu yang sudah tertulis dalam kitab Allah.

Selain tentang ujian hati dan fisik, sebenarnya hal-hal  yang berada di sekeliling manusia sendiri pun, bisa menjadi ujian. Orangtua misalnya. Mereka menjadi ujian karena kedurhakaannya pada Allah. Kadang ujian juga berasal dari suami, istri, anak dan harta benda.        
                                                
Semua itu bisa menjadi ujian yang menghancurkan manusia, jika tidak dijaga dengan baik. Semua memiliki porsi sendiri-sendiri. Sejak awal manusia harus memahami tentang tabir nasib dan takdir.                                                     
“Semua yang terjadi di alam raya ini adalah atas kehendak Allah swt. Dialah Khalik Yang Maha Metakdirkan. Semua ada dalam genggamann dan kuasa-Nya. Mulai dari yang terbesar hingga yang paling kecil. Mulai yang rumit hingga yang paling remeh.” (hal 129)

Semua yang terjadi di bumi ini sejatinya sudah tercatat dalam Lauhul Mahfuzh. Allah sudah menjelaskan melalui kitab-Nya. Bahwa segala ujian bisa dilalui jika manusia itu mau bersabar dan shalat. Karena dengan sabar dan shalat akan membantu menjaga hati untuk selalu berpasrah pada Allah. Setelah mau bersabar maka yang perlu dilakukan selanjutkan saat menghadapi ujian adalah membingkainya dengan syukur dan ikhlas.


Buku yang rekomenden untuk dibaca. Buku ini tidak hanya memuat bagaimana cara bersyukur ketika mendapat ujian. Namun, juga akan membuka tabir bagaimana melihat sebuah ujian dari sisi lain yang jarang terpikirkan oleh kebanyakan manusia. Ada juga kisah-kisah menggugah yang bisa dijadikan teladan untuk perbaikan diri. Tidak hanya cerita dari para Nabi juga sahabat. Ada pula cerita yang dialami oleh orang-orang yang memiliki kesabaran lebih yang selalu bersyukur dalam berbagai keadaan. 

No comments:

Post a Comment